Search This Blog

Sunday, July 14, 2013

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT : PENGANGKATAN DAN PEMINDAHAN PENDERITA

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT : PENGANGKATAN DAN PEMINDAHAN PENDERITA


Sebelum Mengangkat & Memindahkan Penderita…
Pertimbangkan…
o Kapan waktunya? (rawat dahulu atau segera diangkat & dipindahkan? )
o Nilai kesulitan yg mungkin terjadi akibat dari kondisi : medan, beban penderita & kemampuan (jumlah) penolong.
o Pilih teknik pengangkatan & pemindahan yg paling aman sesuai kondisi.
Ingat…
o Jangan lakukan pengang-katan/pemindahan jika tidak mutlak benar.
o Lakukan sesuai dengan teknik yang baik & benar.
o Kondisi fisik penolong harus baik & terlatih.
o Jangan sampai membuat cedera lebih lanjut pada penderita
o Hindari cedera pd. penolong
Mekanika Tubuh
Menggunakan gerakan tubuh penolong yang baik dan benar untuk memudahkan pengangkatan dalam pemindahan penderita dengan tujuan menghindari atau mencegah terjadinya cedera pada penolong
Prinsip Mengangkat
o  Nilai kemampuan diri & tim. Jangan coba paksakan mengangkat / menurunkan jika tidak yakin mampu mengendalikannya.
o  Gunakan otot tungkai, otot panggul & otot perut untuk mengangkat, bukan otot punggung.
o  Hindari gerakan membungkuk, upayakan punggung tetap dalam satu garis lurus.
o  Kaki menjadi tumpuan utama dalam mengangkat, jarak kedua kaki sebahu.
o  Jaga keseimbangan dg posisi satu kaki sedikit di depan dari kaki yang lain.
o  Tangan yg memegang menghadap depan.
o  Tubuh serapat mungkin dg beban. Itu akan mengurangi beban otot.
o  Jangan memutar tubuh saat mengangkat.
o  Prinsip ini digunakan juga untuk menarik / mendorong penderita
Prinsip Mengangkat
Macam Pemindahan
PEMINDAHAN DARURAT
o Berada pada situasi yang membahayakan keselamatan penderita / penolong.
o Menghalangi akses penolong ke penderita lain yg mungkin lebih parah.
o Lokasinya tidak memungkinkan untuk melakukan BHD-RJP kepada penderita.
PEMINDAHAN TIDAK DARURAT
o Situasinya tidak membahaya-kan diri penolong & penderita.
o Perawatan darurat di lapangan & pemeriksaan tanda vital telah diselesaikan.
o Korban dalam keadaan stabil, semua cedera telah ditangani dengan baik.
o Kecurigaan fraktur servikal & spinal telah diimobilisasi (dibidai).
Darurat disini bukan karena ketiadaan alat tetapi karena situasinya yang darurat.
Pemindahan Darurat


Teknik Sampir Pundak

Pemindahan Tidak Darurat Oleh Satu Orang Penolong

Pemindahan Tidak Darurat Oleh Dua Orang Penolong

Teknik Angkat Langsung


PERALATAN PEMINDAHAN
Tandu Beroda (wheeled stretcher)


Peralatan Ekstrikasi / Pemindahan
Tandu Improvisasi

Pemindahan Dengan Tandu Kursi

Teknik Log Roll (Flip & Strip)
o Manuver mengangkat & memindahkan penderita ke LSB (Long Spinal Board).
o Pemindaian dg. sinar x membuktikan bahwa bila teknik ini dilakukan dg baik,  kelurusan tulang belakang ketika korban dipindahkan tetap terjaga, walaupun dari posisi tengadah (supinasi), tengkurap (pronasi) atau miring (lateral).
Posisi Penderita
• Jika penderita syok, letakkan dalam posisi syok (jika tidak ada cedera di tungkai dan tulang belakang)
• Jika penderita dengan gangguan pernapasan posisikan dengan posisi duduk atau setengah duduk
• Penderita dengan nyeri perut, posisikan dengan tungkai ditekuk
• Penderita dengan muntah-muntah posisikan nyaman dan awasi jalan napas
• Penderita dengan trauma à curiga spine trauma à stabilkan dan imobilisasi dengan papan spinal panjang
• Jika penderita tidak ada respon dan tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera berat lain à posisi miring stabil
• Posisi nyaman, bila cedera tidak mengganggu
*Dirangkum dari berbagai sumber
Referensi :
Diktat PMI Yogyakarta dan Diktat RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta
About these ads

No comments: