Search This Blog

Thursday, June 20, 2013

‘Iwan Fals Aceh’ Hibur Peserta “Meet and Great”

‘Iwan Fals Aceh’ Hibur Peserta “Meet and Great”

IMG_8497sBanda Aceh – Hesphynosa Risfa, seorang fans berat Iwan Fals asal Lamprit, Banda Aceh, turut memeriahkan acara Meet and Great dengan Iwan Fals.
Acara yang diselenggarakan oleh Top Coffee ini digelar di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, pagi tadi, Sabtu (15/6/2013).
Dua buah lagu Iwan Fals, dibawakan oleh magister hukum itu dengan gaya yang sangat ‘Iwan Fals’. Tepuk tangan meriah dari para penonton pun membahana diruangan tersebut.
Tak ayal suara dan gayanya yang memang sangat mirip dengan Iwan Fals membuat peserta Meet and Great yang memeuhi aula Aceh 3 Hemes Hotel memintanya untuk terus bernyanyi.
“Sebenarnya saya gak mau nyanyi tapi karenna kesal sama pengisi acara, tajuk acaranya Meet and Great dengan Iwan Fals kok bawain lagu peyanyi lain, makanya saya maju terus (bernyanyi-red),” ungkap Hesphy.
Setelah memulai dengan lagu berjudul ’22 Januari’ dan ‘Pesawat Tempur’, Pria yang akrab disapa Hesphy itu mengakhiri aksinya dengan lagu berjudu ‘Ibu’.
Beberapa peserta Meet and Great yang tekesan dengan penampilan pria humoris itu pun mendaulatnya sebagai Iwan Fals-nya Aceh. (Arunda)

Antara Didong, Bungong Jeumpa dan Iwan Fals

Antara Didong, Bungong Jeumpa dan Iwan Fals

Iwan FalsBanda Aceh – ‘Bungong Jeumpa’ menjadi lagu perdana Iwan Fals dalam konsernya di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (15/6/2013) malam.
Lagu berbahasa Aceh itu dibawakan dengan fasih oleh Iwan Fals dan ikut diiringi tarian Didong asal daerah Gayo yang dimainkan oleh Mahasiswa Peduli Seni Gayo (MPSG).
Sebelumnya, seperti yang acap dilakukan Iwan Fals dalam setiap konsernya, ia menyempatkan diri menyerahkan bibit pohon secara simbolis yang diterima oleh Tomy, Ketua Orang Indonesia (Oi) Aceh Barat.
Penyerahan bibit pohon tersebut merupakan bentuk kepeduliannya terhadap alam dan lingkungan Aceh agar tetap hijau dan lestari. “Mari kita semua menjaga kelestarian alam dan lingkungan Aceh serta seni budaya Aceh,” ujarnya seraya menyampaikan salamnya kepada seluruh mayarakat Aceh.
Saat Iwan Fals menyanyikan ‘Bungong Jeumpa’, ribuan penonton yang memadati Lapangan Blang Padang pun serentak ikut bernyanyi bersama, sementara penari Didong juga dengan semangat menepuk bantal seiring dengan nada petikan gitar Iwan Fals.
Selanjutnya ia membawakan lagu-lagu andalannya yang sudah tidak asing lagi di telinga penikmat musik Indonesia seperti Bento, Ibu, Pesawat Tempur, Kerinduan, Oemar Bakri dan lagu ‘Sampah’ dari album terbarunya yang akan keluar bulan Juli mendatang serta beberapa lagu lainnya.
Klimaks dari penampilan Iwan Fals diakhiri dengan tembang lawas nan menghentak yang berjudul ‘Hio’ dan ditutup dengan lagu ‘Aceh Lon Sayang’ yang juga ikut dinyanyikan bersama oleh ribuan penggemarnya. (Ndar)

Iwan Fals Pukau Ribuan Penonton di Blang Padang

Iwan Fals Pukau Ribuan Penonton di Blang Padang

Iwan Fals 2Banda Aceh – Ribuan orang dari berbagai daerah di Aceh memadati Lapangan Blang Padang Banda Aceh untuk menyaksikan konser Iwan Fals yang disponsori oleh Top Kopi pada Sabtu malam lalu, Minggu (6/06/2013).
Penampilan Iwan Fals dengan lagu-lagunya mampu membuat para penonton terpukau dan asyik mengikuti bait demi bait lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals dari atas panggung dengan gaya khasnya bersama  gitar dan harmonika yang dimainkan secara bersamaan.
Belasan lagu dinyanyikan oleh Iwan Fals yang dimulai dengan lagu Aceh ‘Bungong Jeumpa’ dan diakhiri pula dengan sebuah lagu Aceh lainnya ‘Aceh Lon Sayang’.
Sementara lagu-lagu hitnya yang dinyanyikan pada malam itu diantaranya Belum Ada Judul, Bangunlah Putra Putri Pertiwi, 15 juli 1996, Tanam Pohon, Bento, Sampah, Umar Bakri, Orang-orang Pedalaman, Ibu, Pesawat Tempur, Laksamana Malahayati dan Hio.
Disela-sela konser, Iwan Fals mengatakan masih merasa sedih karena ia tidak bisa menyumbangkan darahnya untuk  Badrun, seorang anak yang menderita Thalassemia.  ”Akibat penyakit tersebut, Badrun setiap bulan  harus menerima tranfusi darah dari orang lain untuk kelangsungan hidupnya,” terang Iwan Fals.
Namun ia juga mengaku tidak mengerti lebih jauh tentang penyakit tersebut. “Kalau mau tau lebih jauh tentang penyakit tersebut, cari saja di Internet,” ujarnya lagi.
Ketika akan menyanyian lagu ‘Sampah’ dari album terbarunya yang akan keluar bulan depan, Iwan Fals mengungkapkan ribuan ton sampah setiap harinya bertumpuk “Begitu juga yang di sini, biasanya kalau ada kerumunan pasti banyak sampah yang berserakan,” ujarnya.
Ia kemudian meminta kepada penonton agar tidak membuang sampah sembarangan dan kalaupun ada sampah mohon dikutip sehingga esok pagi Blang Padang bersih dan elok dipandang mata. ” Ketika anda nanti mau bergerak pulang, mohon sampah dikutip agar esok hari Blang Padang bersih,” pinta Iwan Fals kepada ribuan penggemarnya. (Ndar)

Arkeolog Temukan Kerangka Vertebrata di Loyang Mendale


Arkeolog Temukan Kerangka Vertebrata di Loyang Mendale

Arkeolog Temukan Kerangka Vertebrata di Loyang Mendale

Kotak gali penelitian arkeologi di Loyang Mendale Takengon. (ist)
Kotak gali penelitian arkeologi di Loyang Mendale Takengon. (ist)

Takengon-LintasGayo : Setelah beberapa hari melakukan lanjutan penelitian Arkeologi (ekskavasi) di Loyang Mendale Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah, tim peneliti Balai Arkeologi (Balar) Medan menemukan kerangka hewan bertulang belakang (Vertebrata) dikedalaman sekitar 3 meter dan diduga berumur lebih dari 7.500 tahun lalu.
Temuan itu, diprediksi memiliki usia  jauh lebih tua dari temuan ras austromelanasoid yang sebelumnya ditemukan dalam satu liang di lokasi sama. Demikian penjelasan ketua tim tersebut, Ketut Wiradnyana, Kamis 20 Juni 2013.
“Dari bentuk tulang cukup besar seperti kerbau dan ditemukan pada kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, kerangka hewan ini saya duga berusia  lebih dari 7.500 tahun. Pun demikian, memastikannya mesti dilakukan penelitian lebih mendalam,” terang Ketut.
Dijelaskan, temuan kerangka ini sendiri tepat berada 20 sentimeter  dibawah letak temuan ras autromelanasoid yang ditemukan dalam penggalian sebelumnya. Sementara  kerangka manusia  yang ditemukan dalam satu liang ini diperkirakan memiliki dua individu yang berbeda.
“Upaya penggalian ini sendiri kami lakukan dalam upaya lanjutan penelitian di tepi danau Lut Tawar Aceh Tengah ini. Kemudian melacak aktifitas  kehidupan, budaya, sejarah yang telah berlangsung setelah 7.500 tahun lalu. Sehingga dapat melengkapi kegiatan penelitian sebelumnya,” terangnya.
Dikatakan, selain tulang belulang hewan yang ditemukan pihaknya di lokasi penggalian loyang Mendale juga ditemukan sejumlah alat-alat dari batu yang diduga menjadi sarana aktifitas saat itu.  Benda temuan sejenis ini telah beberapa kali ditemukan saat penggalian.
“Dalam penelitian kali ini kami menurunkan 6 orang dalam satu tim. Kemungkinan ekskavasi yang kami lakukan di daerah ini akan berlangsung selama 12 hari,” ungkap Ketut seraya menyebutkan penggalian tersebut hingga saat ini telah berjalan selama 5 hari. (LG023)