Search This Blog

Friday, July 5, 2013

Korban Gempa Aceh Akan Dibantu Bangun Rumah Kembali

Korban Gempa Aceh Akan Dibantu Bangun Rumah Kembali



Bangunan rumah yang roboh akibat gempa di Aceh (ANTARA/Rahmad)
Jakarta, GATRAnews - Pemerintah berjanji akan membantu warga Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang menjadi korban gempa pada 6,2 Skala Richter (SR) untuk membangun kembali rumah mereka. 
Keterangan tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat, (5/7/2013).

Menurutnya, janji tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif saat mengungjungi korban gempa di Bumi Serambi Mekkah tersebut, Kamis malam, (4/7/2013).

Namun, imbuh Sutopo, untuk saat ini, pihaknya masih fokus mendata jumlah rumah dan fasilitas lainnya yang mengalami kerusakan. Syamsul menekankan pengadaan tenda yang harus segera dipenuhi, mengingat banyak masyarakat yang masih trauma untuk tinggal di rumah meski masih bisa ditempati.

Sutopo menuturkan, Syamsul meninjau para korban bencana dan situasi pasca gempa di lapangan pada Kamis malam hingga Jumat dinihari, (4-5/7/2013), yakni hingga pukul 02.30 WIB. Dia menyampaikan ucapan rasa keprihatinan mendalam dari Presiden RI kepada masyarakat Aceh di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang tertimpa bencana gempa tesebut.

"Syamsul Maarif yang diperintah langsung oleh Presiden RI melihat lokasi bertemu dengan korban gempa dan masyarakat setempat. Dia melihat kondisi bangunan yang rusak di beberapa titik di Kecaamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah," ujarnya.

Seusai mengunjungi lokasi pasca gempa, imbuh Sutopo, Syamsul melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, dan pemerintah Kabupatenn Bener Meriah dan Aceh Tengah, beserta dinas-dinas terkait pada dini hari di kediaman Bupati Bener Meriah Jumat (5/7/2013).

Pada kesempatan itu, Syamsul Maarif mengapresiasi pemerintah daerah setempat yang dibantu oleh TNI dan Polri, karena telah melakukan respon darurat pada periode 72 jam pertama secara baik. Wilayah-wilayah yang terisolir karena jalan longsor telah berhasil diakses dan mencapai masyarakat yang terdampak gempa.

Pada saat itu pula, Syamsul mengingatkan, pentingnya kepemimpinan (leadership) bupati dalam penanggulangan gempa bumi di wilayah masing-masing. Untuk itu, Syamsul menunjuk Dandim setempat sebagai incident commander untuk membantu bupati dalam penanggulangan bencana ini.

Sedangkan mengenai jumlah korban dan kerusakan pasca gempa, imbuh Sutopo, sampai saat ini BNPB masih melakukan verifikasi. Adapun upaya pemerintah yang dilakukan, antara lain pengerahan personil untuk penanganan darurat bencana yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, BPBD, SAR, RAPI, dan dinas pemerintah terkait. (IS)


Aceh Punya Empat Potensi Bencana Geologi

Tribunnews.com

Aceh Punya Empat Potensi Bencana Geologi

Jumat, 5 Juli 2013 15:28 WIB
Aceh Punya Empat Potensi Bencana Geologi
SERAMBI/MAHYADI
Salah seorang korban gempa yang mendapat perawatan di Posko Puskesmas, Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (2/7/2013). Puluhan warga Bener Meriah, menjadi korban dalam musibah itu. (SERAMBI/MAHYADI) 
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Perwakilan Aceh, Faizal Adriansyah mengatakan, secara empirik Aceh memiliki empat kerawanan bencana geologi yang harus selalu diwaspadai.
Empat kerawanan tersebut yakni gempa tektonik, tsunami, letusan gunung api, dan tanah longsor. Keempat bencana geologi ini memang tidak saling terkait secara langsung, karena masing-masing memiliki karekteristik geologis sebagai penyebabnya.
"Namun, secara tidak langsung satu sama lain bisa menjadi pemicu," kata Faizal Adriansyah kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Jumat (5/7/2013) pagi.
Ia juga menyebutkan contoh bahwa getaran yang ditimbulkan gempa tektonik dapat menyebabkan stabilitas lereng terganggu dan hal ini bisa menyebabkan terjadinya longsor pada daerah-daerah pegunungan, perbukitan, atau pada tepi-tepi jalan yang pemotongan lerengnya curam.
Gempa tektonik, menurutnya, juga bisa mengganggu posisi magma di dalam perut gunung api. Malah magma bisa menyusup ke rekahan yang terbentuk dalam perut bumi, sehingga energi tekanan magma ke perut gunung api berkurang.
"Namun sebaliknya, bisa juga tekanan magma dalam perut bumi semakin meningkat yang menyebakan gunung api lebih aktif dari sebelumnya," sebut Faizal.
Ia tambahkan, wilayah Aceh yang rawan gempa tektonik dari sumber gempa di laut adalah seluruh pesisir pantai barat dan selatan Aceh. Gempa yang berpusat di laut ini dapat memicu terjadinya tsunami.
Adapun wilayah yang rawan gempa tektonik dari sumber gempa darat adalah Patahan Semangko (Semangko Fault). "Wilayah ini umumnya membelah bagian tengah wilayah Aceh searah dengan Bukit Barisan," ujarnya.
Faizal merinci, Patahan Semangko juga memiliki patahan-patahan kecil yang menyebar pada beberapa wilayah Aceh, baik di utara maupun selatan. Misalnya, Patahan Lokop-Kutacane, Patahan Blangkeujeren-Mamas, Patahan Kla-Alas, Patahan Reunget-Blangkeujeren, Patahan Anu-Batee, Patahan Samalanga-Sipopoh, Patahan Banda Aceh-Anu, dan Patahan Lamteuba-Baro.
Wilayah yang dilalui Patahan Semangko ini juga sangat rentan terhadap longsor. Oleh karena itu, Faizal menyarankan perlu penanganan teknis yang tepat untuk pemotongan lereng dan pembuatan jalan di daerah tersebut.Perlu juga diwaspadai adanya longsoran atau gerakan tanah sepanjang wilayah tengah Aceh akibat terganggunya kestabilan lereng pascagempa 6,2 SR pada 2 Juli lalu.
Terkait    #gempa   #Aceh
Editor: sanusi

Korban Gempa Aceh Akan Dibantu Bangun Rumah Kembali

Korban Gempa Aceh Akan Dibantu Bangun Rumah Kembali



Bangunan rumah yang roboh akibat gempa di Aceh (ANTARA/Rahmad)
Jakarta, GATRAnews - Pemerintah berjanji akan membantu warga Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang menjadi korban gempa pada 6,2 Skala Richter (SR) untuk membangun kembali rumah mereka. 
Keterangan tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat, (5/7/2013).

Menurutnya, janji tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif saat mengungjungi korban gempa di Bumi Serambi Mekkah tersebut, Kamis malam, (4/7/2013).

Namun, imbuh Sutopo, untuk saat ini, pihaknya masih fokus mendata jumlah rumah dan fasilitas lainnya yang mengalami kerusakan. Syamsul menekankan pengadaan tenda yang harus segera dipenuhi, mengingat banyak masyarakat yang masih trauma untuk tinggal di rumah meski masih bisa ditempati.

Sutopo menuturkan, Syamsul meninjau para korban bencana dan situasi pasca gempa di lapangan pada Kamis malam hingga Jumat dinihari, (4-5/7/2013), yakni hingga pukul 02.30 WIB. Dia menyampaikan ucapan rasa keprihatinan mendalam dari Presiden RI kepada masyarakat Aceh di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang tertimpa bencana gempa tesebut.

"Syamsul Maarif yang diperintah langsung oleh Presiden RI melihat lokasi bertemu dengan korban gempa dan masyarakat setempat. Dia melihat kondisi bangunan yang rusak di beberapa titik di Kecaamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah," ujarnya.

Seusai mengunjungi lokasi pasca gempa, imbuh Sutopo, Syamsul melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, dan pemerintah Kabupatenn Bener Meriah dan Aceh Tengah, beserta dinas-dinas terkait pada dini hari di kediaman Bupati Bener Meriah Jumat (5/7/2013).

Pada kesempatan itu, Syamsul Maarif mengapresiasi pemerintah daerah setempat yang dibantu oleh TNI dan Polri, karena telah melakukan respon darurat pada periode 72 jam pertama secara baik. Wilayah-wilayah yang terisolir karena jalan longsor telah berhasil diakses dan mencapai masyarakat yang terdampak gempa.

Pada saat itu pula, Syamsul mengingatkan, pentingnya kepemimpinan (leadership) bupati dalam penanggulangan gempa bumi di wilayah masing-masing. Untuk itu, Syamsul menunjuk Dandim setempat sebagai incident commander untuk membantu bupati dalam penanggulangan bencana ini.

Sedangkan mengenai jumlah korban dan kerusakan pasca gempa, imbuh Sutopo, sampai saat ini BNPB masih melakukan verifikasi. Adapun upaya pemerintah yang dilakukan, antara lain pengerahan personil untuk penanganan darurat bencana yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, BPBD, SAR, RAPI, dan dinas pemerintah terkait. (IS)

Sigap, Jokowi Langsung Kirim Bantuan Untuk Korban Gempa Aceh


Sigap, Jokowi Langsung Kirim Bantuan Untuk Korban Gempa Aceh

Kamis, 04 Juli 2013 21:51 | 

Jokowi


Sigap, Jokowi Langsung Kirim Bantuan Untuk Korban Gempa Aceh


Kapanlagi.com - Bumi Aceh kembali dirundung duka mendalam. Rabu (3/7), kota Serambi Mekah tersebut kembali diguncang gempa berkekuatan 6,2 skala ritcher (SR). Tepatnya gempa tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Kejadian ini sontak menarik simpati dari berbagai kalangan. Tak terkecuali Pemprov DKI Jakarta yang kini berada di bawah pimpinan Gubernur Jokowi. Pemprov DKI Jakarta dengan sigap melakukan pengiriman bantuan langsung ke daerah terjadinya gempa.
"Tadi pagi kita sudah koordinasikan dengan SKPD," ujar Jokowi saat dikonfirmasi, Rabu (3/7).
Saat ditanyai tentang kemungkinan langsung meninjau kondisi pasca bencana, Jokowi mengaku belum sempat untuk terbang ke Aceh langsung saat ini. "Saya tidak ke sana (Aceh). Kita hanya berikan bantuan saja sebagai bentuk kepedulian kita," ujar mantan wali kota Solo itu.
Pun Jokowi tak lupa turut mendoakan warga Aceh yang sedang tertimpa musibah. Gubernur dengan tipikal kalem ini berharap agar para korban gempa Aceh tetap diberi ketabahan.
"Iya apa pun yang terjadi di seluruh Indonesia ini semuanya harus merasakan karena mereka adalah saudara kita," pungkas Jokowi.

Gempa 6,2 SR Guncang Aceh, Warga Pesisir Berhamburan

Tribunnews.com

Gempa 6,2 SR Guncang Aceh, Warga Pesisir Berhamburan

Selasa, 2 Juli 2013 16:17 WIB
Gempa 6,2 SR Guncang Aceh, Warga Pesisir Berhamburan
Seismograf 
TRIBUNNEWS.COM BIREUEN  — Gempa bumi mengguncang wilayah Aceh, Selasa (2/7/2013), sekitar pukul 14.40 WIB. Gempa tersebut dirasakan cukup kuat oleh sebagian besar masyarakat pesisir Aceh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, getaran gempa dirasakan warga Banda Aceh, Sigli, Bireuen, dan Aceh Utara. Warga mengaku getaran gempa cukup lama dan berayun, membuat masyarakat berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
Kendati belum diketahui baik kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa yang baru saja terjadi, masyarakat mengaku waswas akan terjadinya gempa bumi susulan.
“Gempa kali ini termasuk lama, hampir tiga menit berayun-ayun,” ujar Mustafa (45), warga Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen.
Ia mengaku resah dan khawaitr akan terjadi gempa susulan di malam hari.
Informasi dari situs resmi BMKG menyebutkan, gempa tersebut berkekuatan 6,2 SR dan berpusat di 35 km Barat Daya Kabupaten Bener Meriah, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), 43 km tenggara Kabupaten Bireuen, 50 km barat laut Kabupaten Aceh Tengah. Kedalaman gempa mencapai 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
Terkait    #gempa   #Aceh
Editor: Budi Prasetyo
Sumber: Kompas.com

Ahli Gempa: Gempa di Aceh Tergolong Gempa Tektonik

Tribunnews.com

Ahli Gempa: Gempa di Aceh Tergolong Gempa Tektonik

Rabu, 3 Juli 2013 00:08 WIB
Ahli Gempa: Gempa di Aceh Tergolong Gempa Tektonik
SERAMBI/MAHYADI
Warga memperhatikan salah satu rumah yang rubuh di Dusun Batu Asah, Kampung Sumber Jaya, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, paska musibah gempa bumi berkekuatan 6,2 SR yang menerjang kawasan itu, Selasa (2/7/2013) sekira pukul 14.37 WIB. SERAMBI/MAHYADI 
                                                Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yarmen Dinamika
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter (SR) yang mengguncang Bener Meriah, Aceh Tengah, dan sejumlah kabupaten dan kota lainnya di Aceh pada Selasa (2/7/2013) pukul 14.37 WIB, diyakini pakar gempa bukan merupakan gempa vulkanik, melainkan jenis gempa tektonik.
Berdasarkan jenis getarannya, besar kemungkinan sumber gempa tidak langsung terjadi di bawah Takengon, tetapi agak dekat dekat kota penghasil kopi itu. Gempa tersebut pun tidak persis berada di jalur Patahan Sumatera (Sumatra Fault), melainkan kemungkinan berada di lintasan sesar lokal.
Pernyataan itu disampaikan dua pakar gempa, masing-masing Prof Kimata dari Universitas Nagoya, Jepang, dan Dr Nazli Ismail dari Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universiatas Syiah Kuala (FMIPA Unsyiah) kepada Serambinesw.com, Selasa pukul 23.00 WIB.
Baik Prof Kimata maupun Dr Nazli, sudah sejak tiga hari lalu berada di Takengon, Aceh Tengah, melakukan riset dan kajian terkait gempa Sumatera. Nazli yang mantan wartawan Harian Serambi Indonesia itu memimpin tim riset dimaksud. Ia jebolan Universitas Uppsala, Swedia, dan saat ini menjabat Ketua Jurusan Fisika FMIPA Unsyiah.
Prof Kimata menambahkan, gempa di Patahan Sumatera seharusnya tidak terlalu besar atau tidak lebih dari 6 SR. Di Jepang, gempa dengan kekuatan 6,2 SR jarang merusak banyak bangunan.
"Tapi di sini bangunan tidak kokoh, kualitasnya buruk, sehingga banyak yang rusak. Ke depan, kualitasnya perlu ditingkatkan," ujar Prof Kimata.
Terkait    #Bener Meriah   #Aceh Tengah
Editor: Willy Widianto

TNI AU Buka Posko Bantuan Gempa di Lanud SIM


Berita

TNI AU Buka Posko Bantuan Gempa di Lanud SIM

Oleh: AGUS SETYADI - 05/07/2013 - 09:17 WIB
BANDA ACEH | ACEHKITA.COM– TNI Angkatan Udara membuka posko bantuan untuk korban gempa Aceh Tengah dan Bener Meriah di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Kamis (4/7/2013). Bantuan yang berhasil dikumpulkan ini nantinya akan dikirim melalui udara.
Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Penerbang Wisnu Murendro, mengatakan, bantuan yang berhasil dikumpulkan itu akan dikirim melalui pesawat yang telah disiapkan untuk korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Jika cuaca buruk, kata Wisnu, bantuan akan terlebih dahulu dikirim ke Lhokseumawe untuk kemudian disalurkan melalui jalan darat.
“Saat ini, kita telah mengirim satu pesawat CN 235 untuk melakukan foto udara untuk mengetahui dampak kerusakan gempa. Setelah hasil itu kita ketahui, baru kita kirim bantuan,” kata Wisnu saat ditemui di Lanud SIM, Kamis (4/7/2013).
Bantuan yang diperlukan para pengungsi di dua kabupaten itu yaitu makanan siap saji, selimut dan tempat tidur. “Mengingat di sana ketinggiannya 1.500 meter. Jadi cuacanya sangat dingin,” jelasnya.
Posko di Lanud SIM ini, kata Wisnu, akan dibuka 24 jam untuk informasi menganai gempa dan penggalangan dana. “Kita juga punya pasukan Paskhas di Lhokseumawe. Ini sudah kita dorong untuk menyalurkan bantuan,” ungkapnya.[]
-----

Akses ACEHKITA.COM versi mobile melalui telepon selular, iPhone, BlackBerry, Android, dan tablet Anda di alamat: m.acehkita.com

Gempa Aceh, Warga Masih Trauma Tinggal di Rumah

Gempa Aceh, Warga Masih Trauma Tinggal di Rumah

Jumat, 05 Juli 2013, 08:15 WIB
Komentar : 0
BMKG
Gempa Aceh yang terjadi Ahad
Gempa Aceh yang terjadi Ahad
REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Kepala BNPB, Syamsul Maarif, meninjau para korban bencana dan situasi pasca gempa di lapangan pada Kamis malam (4/7) hingga Jumat (5/7) pukul 02.30 WIB.

Dalam tinjauannya, Syamsul Maarif menyampaikan ucapan rasa keprihatinan mendalam dari Presiden RI kepada masyarakat Aceh di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah yang tertimpa bencana gempa bumi.

"Pak Syamsul Maarif diperintah langsung oleh Presiden RI melihat lokasi, bertemu dengan korban gempa dan masyarakat setempat," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Jumat (5/7).

Menurut Sutopo, Syamsul Maarif melihat kondisi bangunan yang rusak di beberapa titik di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Pemerintah, kata dia, akan membantu masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan.

"Jumlah kerusakan rumah masih dalam proses pendataan," ujar Sutopo.

Lebih lanjut Sutopo menuturkan, Kepala BNPB menekankan agar pengadaan tenda harus segera dipenuhi mengingat banyak masyarakat yang masih trauma untuk tinggal di rumah yang masih bisa ditempati.

Seusai mengunjungi lokasi pasca gempa, Kepala BNPB melakukan koordinasi dengan TNI, POLRI, dan pemerintah Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah beserta dinas-dinas terkait pada dini hari di kediaman Bupati Bener Meriah Jumat (5/7).

Pada koordinasi itu, ditekankan pentingnya kepemimpinan (leadership) bupati dalam penanggulangan gempa bumi di wilayah masing-masing. Kepala BNPB juga menunjuk Dandim setempat sebagai incident commander untuk membantu bupati dalam penanggulangan bencana ini.


Reporter : Fenny Melisa

Gempa Aceh, Warga Masih Trauma Tinggal di Rumah

Gempa Aceh, Warga Masih Trauma Tinggal di Rumah

Jumat, 05 Juli 2013, 08:15 WIB
Komentar : 0
BMKG
Gempa Aceh yang terjadi Ahad
Gempa Aceh yang terjadi Ahad
REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Kepala BNPB, Syamsul Maarif, meninjau para korban bencana dan situasi pasca gempa di lapangan pada Kamis malam (4/7) hingga Jumat (5/7) pukul 02.30 WIB.

Dalam tinjauannya, Syamsul Maarif menyampaikan ucapan rasa keprihatinan mendalam dari Presiden RI kepada masyarakat Aceh di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah yang tertimpa bencana gempa bumi.

"Pak Syamsul Maarif diperintah langsung oleh Presiden RI melihat lokasi, bertemu dengan korban gempa dan masyarakat setempat," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Jumat (5/7).

Menurut Sutopo, Syamsul Maarif melihat kondisi bangunan yang rusak di beberapa titik di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Pemerintah, kata dia, akan membantu masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan.

"Jumlah kerusakan rumah masih dalam proses pendataan," ujar Sutopo.

Lebih lanjut Sutopo menuturkan, Kepala BNPB menekankan agar pengadaan tenda harus segera dipenuhi mengingat banyak masyarakat yang masih trauma untuk tinggal di rumah yang masih bisa ditempati.

Seusai mengunjungi lokasi pasca gempa, Kepala BNPB melakukan koordinasi dengan TNI, POLRI, dan pemerintah Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah beserta dinas-dinas terkait pada dini hari di kediaman Bupati Bener Meriah Jumat (5/7).

Pada koordinasi itu, ditekankan pentingnya kepemimpinan (leadership) bupati dalam penanggulangan gempa bumi di wilayah masing-masing. Kepala BNPB juga menunjuk Dandim setempat sebagai incident commander untuk membantu bupati dalam penanggulangan bencana ini.


Reporter : Fenny Melisa

Gempa 6,2 SR Guncang Serambi Mekah

Gempa 6,2 SR Guncang Serambi Mekah

SoloBlitz - Selasa, 02/07/2013 15:32 WIB
ilustrasi|ANTARA
ilustrasi|ANTARA
BANDA ACEH – Gempa bumi berkekuatan 6,2 pada Skala Richter melanda Aceh, sekitar pukul 14.37 WIB, Selasa (2/7/2013). Namun untungnya tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Stasiun BMKG Mata Ie Syahnan yang dihubungi dari Banda Aceh menyebutkan, gempa tersebut berpusat di 4,70 lintang utara dan 96,61 bujur timur atau 35 kilometer barat daya Kabupaten Bener Meriah dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa tersebut juga dirasakan masyarakat di sejumlah kabupaten dan kota di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Sementara itu, informasi sementara diperoleh dari Bener Meriah menyebutkan sejumlah bangunan rusak akibat gempa pada Selasa itu.Namun belum diperoleh informasi dari pihak berwenang terkait dengan kerusakan akibat gempa yang melanda wilayah Aceh pedalaman itu.
ANTARA
Editor : wijayanti

GEMPA ACEH 2 JULI 2013



FOTO | Desa Serempah Hancur
Tim relawan gabungan melakukan evakuasi di Desa Serempah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Jumat (5/7/2013). Tim relawan gabungan TNI, Polri, SAR dan PMI ini berhasil masuk ke Desa Serempah sejak Kamis (4/7/2013) kemarin. (more…)
[Radzie/ACEHKITA.COM]

Headlines:

Berita

Danlanud : Bandara Rembele Tidak Mengalami Kerusakan

Oleh: AGUS SETYADI - 05/07/2013 - 09:55 WIB
BANDA ACEH | ACEHKITA.COM– Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Penerbang Wisnu Murendro, mengatakan, kondisi bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah tidak mengalami kerusakan pascagempa berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang Aceh, Selasa (2/7/2013) lalu.

Pedagang Banda Aceh Buka Posko Peduli Korban Gempa

Oleh: REL - 05/07/2013 - 09:36 WIB
BANDA ACEH | ACEHKITA.COM— Pedagang di Banda Aceh membuka posko peduli gempa Aceh Tengah dan Bener Meriah di alamat Jalan K.H. A Dahlan Nomor 1 Lantai dua Kampung Baru Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh atau di Kantor Persatuan Persaudaraan Pedagang Pasar Aceh P4A.

TNI AU Buka Posko Bantuan Gempa di Lanud SIM

Oleh: AGUS SETYADI - 05/07/2013 - 09:17 WIB
BANDA ACEH | ACEHKITA.COM– TNI Angkatan Udara membuka posko bantuan untuk korban gempa Aceh Tengah dan Bener Meriah di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Kamis (4/7/2013). Bantuan yang berhasil dikumpulkan ini nantinya akan dikirim melalui udara.

Menkokesra Kunjungi Korban Gempa di Aceh Tengah


Viva News


Menkokesra Kunjungi Korban Gempa di Aceh Tengah

Proses pendistribusian bantuan terhambat karena korban tesebar.

ddd
Kamis, 4 Juli 2013, 12:04 Eko Priliawito, Riza Nasser (Aceh)
Warga mengungsi setelah gempa di Aceh
Warga mengungsi setelah gempa di Aceh (ANTARA FOTO/Rahmad)
VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung laksono, mengunjungi posko pengungsian di Desa Blang Mancung Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Kamis, 4 Juli 2013. Dia meminta agar penanganan korban dan bantuan bagi korban gempa dapat segera didistribusikan dengan baik.

"Terpenting saat ini agar semua korban mendapat penanganan yang memadai, dan bantuan dapat segera diberikan kepada seluruh korban gempa," katanya.

Agung Laksono menambahkan, saat ini jumlah korban terus didata untuk penyaluran bantuan. Namun, konsentrasi pengungsi yang tersebar di puluhan titik pengungsian membuat proses pendistribusian bantuan terhambat.

"Warga lebih memilih mendirikan tenda darurat di dekat bangunan rumahnya yang roboh, makanya belum semua mendapatkan bantuan," katanya.

Tim relawan yang terdiri dari BNPB, SAR, TNI masih berupaya menyalurkan bantuan dan mendirikan tenda-tenda darurat di dekat lokasi reruntuhan rumah warga. Bantuan sementara seperti beras dan mie instan juga disalurkan kepada para pengungsi. (eh)

PVMBG: Gempa Susulan Bisa Terjadi Kapan Saja


Viva news


PVMBG: Gempa Susulan Bisa Terjadi Kapan Saja

Sesar Sumatera berada dari ujung utara Aceh sampai Selat Sunda.

ddd
Jum'at, 5 Juli 2013, 13:39 Eko Priliawito
Gempa berkuatan 6,2 SR melanda Aceh
Gempa berkuatan 6,2 SR melanda Aceh (ANTARA FOTO/Syahrol Riza)
VIVAnews - Gempa bumi 6,2 Skala Richter mengguncang Aceh Tengah akibat pergeseran sesar Sumatera atau patahan semangko yang diperkirakan terpanjang di dunia.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi, Surono, gempa susulan di atas sesar Sumatera bisa terjadi kapan saja. karena pergerakan sesar. "Kewaspadaan harus ada, tidak tahu kapan terjadi tapi harus tahu risiko dan mengantisipasi ancaman gempa itu," katanya.

Dijelaskan Surono, masyarakat yang tinggal di atas sesar harus sadar diri bahwa daerah mereka rawan gempa bumi. Kesiapan dan kewaspadaan menjadi kunci terpenting karena gempa tidak mungkin bisa dihentikan.

Sementara itu, yang bisa dilakukan pemerintah adalah mengurangi risiko bencana sebelum bencana terjadi. Gempa yang terjadi di Aceh merupakan gempa darat yang dapat menimbulkan kerusakan yang besar.

"Tapi secara jujur kita harus berani mengakui kalau kita berada di daerah gempa. Dan jangan marah kalau diberi tahu kalau daerahnya rawan gempa," katanya.

Gempa dengan kekuatan 6,2 Skala Richter yang berada dalam kedalam 10 kilometer dan berpusat di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, merupakan gempa tektonik akibat pergeseran sesar Sumatera atau patahan semangko atau sesar besar Sumatera.

Gempa darat biasanya akan masuk langsung ke pemukiman penduduk. Sesar Sumatera yang berada mulai dari utara Aceh hingga Selat Sunda merupakan wilayah agraris yang banyak ditinggali masyarakat karena kaya akan sumber daya alam.

"Meski gempa darat itu tidak besar, tapi dia akan sangat mematikan karena banyak ditinggali penduduk. Sesar-sesar di Indonesia seluruhnya masuk pemukiman penduduk," katanya.
Hingga Kamis malam, 4 Juli 2013, korban gempa bumi yang melanda Aceh Tengah dan Bener Meriah sudah 45 orang. Ratusan warga luka-luka dan 15 orang lainnya masih dalam pencarian.

Pertamina Jamin Stok BBM Aman Usai Gempa Aceh


Viva news


Pertamina Jamin Stok BBM Aman Usai Gempa Aceh

"Secara umum, penyaluran BBM di wilayah Aceh normal."

ddd
Kamis, 4 Juli 2013, 07:47 Antique, Arie Dwi Budiawati
Warga berlarian ke luar rumah saat gempa berkekuatan 6,2 SR melanda Aceh, Selasa 2 Juli 2013.
Warga berlarian ke luar rumah saat gempa berkekuatan 6,2 SR melanda Aceh, Selasa 2 Juli 2013. (ANTARA FOTO/Syahrol Riza)
VIVAnews - PT Pertamina menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) aman di Aceh, meskipun ada beberapa SPBU yang rusak akibat gempa yang melanda pada Selasa lalu.  

Humas Pertamina, Ali Mundakir, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Kamis 4 Juli 2013, menyatakan bahwa penyaluran BBM dilakukan dari titik persediaan (supply point) ke puluhan SPBU yang ada di sana.

"Secara umum, penyaluran BBM di wilayah Aceh normal, dengan rata-rata penyaluran premium 1.500 kiloliter per hari dan solar 800 kiloliter
per hari," kata dia.

Ali mengatakan bahwa distribusi BBM dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dilakukan ke lima titik seperti Sabang, Lhokseumawe, Kruengraya, Meulaboh, dan Simeulue, sehingga persediaan BBM aman untuk 97 SPBU.

Dia juga mengaku bahwa dari kesekian puluh SPBU yang ada, hanya ada dua SPBU yang mengalami kerusakan.

"Hanya ada dua SPBU yang mengalami kerusakan, yaitu di Kab. Aceh Tengah (bernomor 14.245.499) yang mengalami kerusakan pada tembok samping ruangan di sana dan kacanya juga pecah. Lalu, kantor SPBU di Kab. Bener Meriah (14.245.248) juga pecah kacanya," kata dia.

Seperti diketahui, gempa 6,2 skala ritcher kembali melanda tanah Serambi Mekkah dan kali ini kabupaten Aceh Tengah yang digoyang. Gempa ini datang sebanyak dua kali pada Selasa 2 Juli 2013.

Akibatnya, puluhan korban tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Tidak hanya itu, gempa ini juga menyebabkan putusnya aliran listrik dan terganggunya jaringan telekomunikasi.

Jokowi Siapkan Bantuan untuk Korban Gempa Aceh

Rabu, 3 Juli 2013

Jokowi Siapkan Bantuan untuk Korban Gempa Aceh

  • Penulis :
  • Fabian Januarius Kuwado
  • Rabu, 3 Juli 2013 | 13:41 WIB
Korban gempa dirawat di luar puskesmas di Kabuoaten Bener Meriah, Aceh, 2 Juli 2013. Gempa berkekuatan 6.2 SR di Aceh, menghancurkan rumah dan mengakibatkan tanah longsor. | AP PHOTO / AHMAD ARISKA

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo mengucapkan turut berdukacita kepada warga Aceh atas gempa yang melanda kota mereka pada Selasa (2/7/2013). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun akan turut memberikan bantuan bagi para korban bencana.

"Pagi tadi saya sudah koordinasi, mungkin siang ini keputusannya," ujar Jokowi seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kongres PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2013).

Jokowi belum bisa memastikan apa bentuk dari bantuan yang akan dikirimkan bagi korban gempa di Aceh. Jokowi mengaku telah menginstruksikan instansi terkait untuk memberikan yang terbaik bagi korban gempa di Bumi Serambi Mekkah itu.

"Saya tidak (pergi ke Aceh). Nanti siang saja kita baru memutuskan (bentuk bantuan)," tuturnya.

Orang nomor satu di DKI Jakarta itu mengatakan bencana apa pun yang ada di Tanah Air harus menjadi tanggungan seluruh rakyatnya. Karena itu, sebisa mungkin semua elemen membantunya demi meringankan beban para korban gempa.

Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, Selasa (2/7/2013) sore. Dilaporkan, 220 warga mengalami luka-luka dan 22 orang meninggal dunia, sementara ratusan rumah mengalami kerusakan.
Editor : Ana Shofiana Syatiri

Gempa Bumi Guncang Serambi Mekah, JAT Serukan Bantu Muslim Aceh

Rabu, 03 Jul 2013

Gempa Bumi Guncang Serambi Mekah, JAT Serukan Bantu Muslim Aceh

JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi menyampaikan belasungkawa dan keprihatinannya atas bencana gempa bumi yang menimpa Aceh.

Ia menyerukan agar umat Islam segera berinisiatif membantu umat Islam yang menjadi korban gempa di Aceh.

“Ini merupakan keprihatinan kita bersama. Tentang bencana alam ini, bagi umat Islam di mana pun mereka berada harus membantu, memberikan sumbangan kepada mereka apalagi saat ini menjelang ramadhan,” kata ustadz Son Hadi saat dihubungi voa-islam.com, Rabu (3/7/2013).

Pihak Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) sendiri akan segera mengorganisir bantuan untuk korban gempa di Aceh. “Kita berencana akan menggalang bantuan untuk dikirim ke Aceh,” imbuhnya.

Namun, JAT masih akan terus memonitor dan melakukan koordinasi sehingga tak menutup kemungkinan jika diperlukan akan segera membuka posko bantuan di beberapa tempat.

“Beberapa hari ini kita akan melihat dan mengurus teknis penyaluran bantuan, tapi kemungkinan nanti akan ada Posko Aceh Crisis Center yang kita pusatkan di Jakarta dan dibuka pula di beberapa tempat. Penanganan bencana ini sebagaimana bencana merapi beberapa waktu lalu yang pernah kita lakukan,” jelasnya.

Bahkan, JAT akan mengirimkan relawan dan tenaga medis jika diperlukan untuk membantu korban gempa di Aceh.

“Mengambil pelajaran bencana Tsunami yang pernah terjadi, ada kemungkinan kita mengirimkan relawan dan tenaga medis juga ke sana,” tutupnya.

Untuk diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang Aceh, Selasa, 2 Juli 2013. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pukul 14.37.

Pusat gempa terjadi di darat pada kedalaman 10 kilometer, 35 kilometer barat daya Kabupaten Bener Meriah dan 181 kilometer arah tenggara dari Kota Banda Aceh.

Meski BMKG memprediksi gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun efek gempa yang terjadi di negeri serambi Mekah itu begitu besar.

Sampai pukul 14.00, siang tadi, jumlah korban tewas tercatat sebanyak 31 orang dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah. [Ahmed Widad]

Pasca Gempa Aceh, Warga Tidur Seadanya

Rabu
03
Jul
2013
Foto Nasional

Pasca Gempa Aceh, Warga Tidur Seadanya

Pasca Gempa Aceh, Warga Tidur Seadanya
Sejumlah warga korban gempa terpaksa menempati tenda seadanya di Desa Blang Mancom, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Provinsi Aceh (2/7). Gempa 6.2 SR melanda Aceh Tengah dan sekitarnya. ANTARA/Rahmad

Burni Telong dan Kawah Baru ?


[Foto] Burni Telong dan Kawah Baru ?

Gempa bumi yang meluluhlantakkan sebagian wilayah kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah memunculkan banyak dugaan-dugaan, diantara kabar yang mengundang ketakutan adalah gunung berapi Bur ni Telong akan meletus serta munculnya lubang terbuka dan dalam serta panjang yang memuntahkan debu di kampung Ponok Balik Aceh Tengah. Sempat tercetus munculnya kawah baru di kaki Bur niTelong. Berikut foto terkini Bur ni Telong dan liang terbuka tersebut yang diambil Kha A Zaghlul, Rabu 3 Juli 2013.

Gunung berapi Burni Telong yang sudah lama tidak aktif diisukan akan meletus seiring terjadinya gempa bumi 2 Juli 2013
Gunung berapi Burni Telong yang sudah lama tidak aktif diisukan akan meletus seiring terjadinya gempa bumi 2 Juli 2013
Inilah foto yang katanya "kawah baru" yang tercipta pasca gempa
Inilah foto yang katanya “kawah baru” yang tercipta pasca gempa

kawah-baru-2
Liang dalam dan memanjang yang muncul pasca gempa. Beredar kabar telah tercipta kawah baru. Lokasinya di antara Ponok Balik Bener Meriah dan Lampahan