Search This Blog

Wednesday, July 10, 2013

UPDATE 7/7; GEMPA GAYO: 40 MENINGGAL, 22.135 MENGUNGSI, DAN 15.919 RUMAH RUSAK AKIBAT GEMPA ACEH OLEH PUSAT DATA, INFORMASI DAN HUMAS • 07 July 2013 13:45

Verified

UPDATE 7/7; GEMPA GAYO: 40 MENINGGAL, 22.135 MENGUNGSI, DAN 15.919 RUMAH RUSAK AKIBAT GEMPA ACEH OLEH PUSAT DATA, INFORMASI DAN HUMAS • 07 July 2013 13:45

01:46 Jul 7 2013 Aceh, Republic of Indonesia
Description
40 MENINGGAL, 22.135 MENGUNGSI, DAN 15.919 RUMAH RUSAK AKIBAT GEMPA ACEH

OLEH PUSAT DATA, INFORMASI DAN HUMAS • 07 July 2013 13:45

Jumlah korban dan kerusakan akibat gempa 6,2 sr di Aceh terus bertambah. Penyelamatan dan pencarian korban terus dilakukan dengan mengerahkan lebih dari 2 ribu personil. Hingga Minggu (7/7) tercatat 40 orang meninggal, 63 orang luka berat masih dirawat di rumah sakit, 2.362 orang rawat jalan, dan pengungsi mencapai 22.125 orang. Kerusakan rumah mencapai 15.919 unit sedangkan 623 unit bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan.

Jumlah korban di Aceh Tengah terus bertambah karena dampak bencana di Aceh Tengah lebih parah dibandingkan di Bener Meriah. Di Aceh Tengah, 232 desa dari 352 desa yang ada terdampak langsung gempa. 31 orang meninggal dunia. 4 orang masih dinyatakan hilang. 40 orang luka berat masih dirawat dimana 1 orang dirawat di RS Banda Aceh. Awalnya 118 orang yang dirawat karena luka berat. Terdapat 19.870 orang mengungsi yang tersebar di 70 titik. Total rumah yang rusak ada 13.862 unit, dimana 5.516 rusak berat, 2.750 rusak sedang, dan 5.596 rusak ringan. Sedangkan fasilitas umum yang rusak ada 547 unit, seperti puskesmas, sekolah (TK, SD, SMP, SMA), masjid, mushola dan kantor pemerintahan.

Di Kab. Bener Meriah sebanyak 8 desa dari 233 desa yang terdampak langsung oleh gempa. 9 orang meninggal, 23 rang luka berat masih dirawat, dimana 5 dirawat di RS PMI Lhokseumawe dan 3 dirawat di RSU Banda Aceh. Pengungsi terdapat 2.265 orang. Pengungsi perlu memperoleh bantuan tenda dan selimut karena daerahnya pegunungan yang pada malam hari suhu mencapai 14 derajat celcius. Rumah rusak 2.057 unit, dimana 662 rusak berat, 311 rusak sedang, dan 1.184 rusak ringan. Sedangkan fasum yang rusak ada 76 unit.

Bantuan untuk korban dan pengungsi terus berdatangan. Sabtu (6/7) pukul 16.00 Wib bantuan Presiden sebanyak 4 truk telah tiba di Bener Meriah. BNPB mengirimkan lebih 40 ton bantuan logistik dan peralatan ke Aceh.

DR. Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

-----------------------------------------------
UPDATE GEMPA ACEH: 35 TEWAS, 8 HILANG DAN 4.292 RUMAH RUSAK

OLEH PUSAT DATA, INFORMASI DAN HUMAS • 05 July 2013 14:12

Upaya penanganan tanggap darurat gempa Aceh terus dilakukan hingga sekarang. Jumlah korban tercatat 35 orang meninggal, 8 hilang, 275 orang luka-luka, 4.292 rumah rusak, dan 83 bangunan fasilitas umum rusak. Dari 35 orang meninggal tersebut di Bener Meriah terdapat 9 orang dan 26 orang di Aceh Tengah.

Berdasarkan rapat koordinasi di Posko Bener Meriah yang dipimpin Kepala BNPB, Syamsul Maarif, pada Kamis (4/7) malam hari dilaporkan oleh Bupati Bener Meriah bahwa ada 3 orang warga Aceh Tengah yang saat kejadian gempa meninggal di Bener Meriah sehingga terdata di Bener Meriah dan Aceh Tengah. Sebelumnya dilaporkan 12 orang meninggal di Bener Meriah. Dengan demikian korban meninggal dari Bener Meriah terdapat 9 orang yang sudah ada identitasnya. Korban luka-luka 109 orang dimana 43 orang di RSUD Muyan Kute, 50 orang di Puskesmas Pante Raya, dan 16 orang di Puskesmas Lampaha. Sebanyak 789 rumah rusak, dimana 537 unit rumah rusak sedang-berat dan 252 unit rumah rusak ringan.

Di Aceh Tengah terdapat 26 orang meninggal dan 8 orang hilang. Kamis (4/7) pukul 17.00 Wib Tim SAR gabungan dan warga menemukan 4 korban anak-anak yang tertimbun longsor di Desa Bah, Kec. Ketol, Kab Aceh Tengah dengan menggunakan alat berat. Korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal adalah Isahdan (9 thn), Zainuddin (12 thn), Riski (9 thn), dan Rian (9 thn). Menurut keterangan warga, saat gempa ada 8 anak-anak yang berlari di bawah pegunungan, dimana 4 selamat dan 4 tertimbun longsor.

Di Aceh tengah korban Luka-luka 166 orang, dimana rawat inap 114 orang dan rawat jalan 52 orang. Kerusakan 3.503 unit rumah rusak dimana 1.368 unit rumah rusak berat, 2.135 unit rumah rusak ringan.

DR. Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat data, Informasi dan Humas BNPB
News Source Link
http://bnpb.go.id/news/read/1470/update-gempa-aceh-35-tewas-8-hilang-dan-4292-rumah-rusak
http://bnpb.go.id/news/read/1479/40-meninggal-22135-mengungsi-dan-15919-rumah-rusak-akibat-gempa-aceh

#Gempa Gayo: Update 7/7/2013: Nama 40 Korban Meninggal dan 6 Hilang

Verified

#Gempa Gayo: Update 7/7/2013: Nama 40 Korban Meninggal dan 6 Hilang

00:06 Jul 8 2013 Aceh, Republic of Indonesia
Description
Nama-nama 40 Korban Meninggal dan 6 Orang Hilang Versi Polda Aceh

Data polisi dan BNPB soal korban gempa Aceh sama. Korban meninggal berjumlah 40 orang. Tim SAR masih melakukan evakuasi, karena dilaporkan masih ada 6 orang hilang.

“Korban terakhir ditemukan pukul 13.00 WIB atas nama Lisnawati, usia 7 tahun, asal Desa Serampah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah,” kata petugas posko Polda Aceh Brigadir Marsudi , Minggu (7/7/2013).

Berikut nama-nama korban sebagaimana dilansir Polda Aceh dan disampaikan Komandan Kompi-4 Brimob Lhokseumawe Kompol Danu Windarto:

Kabupaten Aceh Tengah
1. Wardiman (17) warga Desa Blang Mancung
2. Tasliyah (17) warga Desa Blang Mancung
3. Fadhila Arizal (4) warga Desa Blang Mancung
4. Jihan Firdaus (5) warga Desa Blang Mancung
5. Karsiem (55) warga Desa Blang Mancung
6. Leo Yuda (14) warga Desa Blang Mancung
7. Rahmayanti (4) Desa warga Blang Mancung
8. Dani (9) warga Desa Blang Mancung
9. Dodi Rahmadhan (13) warga Desa Kampung Rajawali
10. Sifa (2) warga Desa Kampung Rajawali
11. Rukoyah (35) warga Desa Kampung Rajawali
12. Karisma (35) warga Desa Serampah
13. Rahmad Diko (2) warga Desa Serampah
14. Rahmad Diko (2) warga Desa Serampah
15. Ani (30) warga Desa Serampah
16. Fadli (6) warga Desa Bah
17. Zainuddin (12) warga Desa Bah
18. Rian (9) warga Desa Bah
19. Isahdan (9) warga Desa Bah
20. Sahara (7) Warga Desa Bah
21. Rizki (4) Warga Desa Bah
22. Anwar (35) warga Segene Balik
23. Arifin (30) warga Seget Balik
24. Yuni (27) warga Desa Kala Ketol
25. Icha, warga Desa Changduri
26. Vera Angraini (2) warga Desa Pantan Jerik
27. Raimah (65) warga Desa Telege Atu
28. Sabardi (12) warga Desa Genting Gerbang
29. Rakayah (52) warga Desa Aceh Tengah
30. Fatimah (22) warga Desa SP Lukup Badak
31. Raiah (25) warga Desa Arul Relem
32. Lisnawati alis Lilis (7) warga Desa Serempah

Kabupaten Bener Meriah
1. Fatimah (80) warga Desa Suka Ramai Atas
2. Tarmizi (60) warga Desa Suka Ramai Atas
3. Supardi (53) warga Desa Suka Makmur Timur
4. Larni (45) warga Desa Suka Makmur Timur
5. Ilham, warga Desa Suka Makmur Induk
6. Pian (13) warga Desa Suka Makmur Induk
7. Aryana (8 bulan) warga Desa Cekal
8. Mahyani (20) warga Desa Kampung Benar Ayu

Korban Hilang di Kecamatan Ketol:
1. Berkat (50) warga Desa Serempah
2. Khairul (11) warga Desa Serempah
3. Sabri (23) warga Desa Serempah
4. M.Jali (40) warga Desa Serempah
5. Ali Hasimi (9) warga Desa Serempah
6. Nikmat (35) warga Desa Serempah

Hari ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru akibat gempa Aceh. 40 Orang dilaporkan meninggal, 63 orang masih dirawat di rumah sakit, 2.362 orang rawat jalan, dan pengungsi mencapai 22.125 orang. Kerusakan rumah mencapai 15.919 unit, sedangkan 623 unit bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan. (Dk/dtc)

-----------------------------------------------
Hingga Minggu (7/7): BNPB mencatat:
40 orang meninggal,
63 orang luka berat masih dirawat di rumah sakit, 2.362 orang rawat jalan,
pengungsi mencapai 22.125 orang.
Kerusakan rumah 15.919 unit
Kerusakan Fasilitas Umumn 623 unit


Aceh Tengah;
232 desa dari 352 desa yang ada terdampak langsung gempa
Korban meninggal;31 orang,
Korban Hilang: 4 orang masih dinyatakan hilang, Korban Luka berat 40 orang masih dirawat ( satu orang dirawat di RS Banda Aceh)
(Awalnya 118 orang yang dirawat karena luka berat)

Pengungsi: 19.870 orang tersebar di 70 titik. Total rumah yang rusak ada 13.862 unit
5.516 rusak berat,
2.750 rusak sedang,
5.596 rusak ringan.
Fasilitas umum yang rusak ada 547 unit, seperti puskesmas, sekolah (TK, SD, SMP, SMA), masjid, mushola dan kantor pemerintahan).

Di Kabupaten Bener Meriah;
8 desa dari 233 desa yang terdampak langsung oleh gempa
Korban meninggal 9 orang
Korban Luka 23 orrang luka berat masih dirawat ( 5 dirawat di RS PMI Lhokseumawe dan 3 dirawat di RSU Banda Aceh.
Pengungsi; sekitar 2.265 orang.

Rumah rusak 2.057 unit
662 rusak berat
311 rusak sedang
1.184 rusak ringan.
Fasiltas umum yang rusak 76 unit.

Data BNPB: Minggu, 07 Juli 2013 Pkl 13:49:00 WIB

------------------------------------------------
Ini Nama Korban Tewas dan Hilang akibat Gempa Aceh

Minggu, 07 Juli 2013 00:05
Ini Nama Korban Tewas dan Hilang akibat Gempa Aceh

Starberita - Bener Meriah, Kepolisian Daerah Aceh merilis nama-nama korban tewas dan hilang akibat gempa bumi 6,2 Skala Richter yang menyebabkan longsor dan bangunan rusak parah di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah pada Selasa 2 Juli 2013. Semua jenazah korban sudah diambil pihak keluarga dan telah dimakamkan.

Waka Polda Aceh Brigjen Husein Hamidi mengatakan, rilis nama-nama korban untuk pendataan dan agar memudahkan masyarakat yang ingin mencari keluarga mereka yang belum ditemukan.

"Kita imbau kepada warga korban gempa bila membutuhkan informasi dan akan menyampaikan informasi penting, silakan datang ke posko informasi Polda Aceh di Lapangan Ketol, Kecamatan Ketol," katanya, di lokasi gempa, Sabtu (6/7).

Berikut nama-nama korban tewas di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah:

1. Dodi Rahmadhan (13), laki-kali, warga Kampung Rajawali
2. Sifa (2), perempuan, warga Kampung Rajawali
3. Rukoyah (35), (p), warga Kampung Rajawali
4. Wardiman (17), (l), warga Blang Mancung
5. Tasliyah (17), (p), warga Blang Mancung
6. Fadhila Arizal (4), (l), warga Blang Mancung
7. Jihan Firdaus (5), (l), warga Blang Mancung
8. Karsiem (55), (p), warga Blang Mancung
9. Leo Yuda (14), (l), warga Blang Mancung
10. Rahmayanti (4), (p), warga Blang Mancung
11. Dani (9), (l), warga Blang Mancung
12. Karisma (35), (l), warga Desa Serampah
13. Yuni (27), (p), warga Desa Kala Ketol
14. Icha, (p), warga Changduri
15. Fadli (6), (l), warga Bah
16. Vera Angraini (2), (p), warga Panjan Jerik
17. Raimah (65), (p), warga Telege Atu
18. Sabardi (12), (l), warga Genting Gerbang
19. Ani (30), (p), warga Desa Serampah
20. Rahmad Diko (2), (l), warga Desa Serampah
21. Isahdan (9), (l) warga Bah
22. Zainuddin (12), (l), warga Bah
23. Rizki (4), (l), warga Bah
24. Rian (9), (l), warga Bah
25. Rakayah (52), (p), warga Aceh Tengah
26. Fatimah (22), (p), warga SP Lukup Badak
27. Raiah (25), warga Arul Relem
28. Sahara (7), (p), warga Serempah
29. Anwar (35), (l), warga Segene Balik
30. Arifin (30), (l), warga Seget Balik

Nama Korban Tewas di Kabupaten Bener Meriah:

1. Fatimah (80), (p), warga Suka Ramai Atas
2. Tarmizi (60), (l), warga Suka Ramai Atas
3. Supardi (53), (l), warga Suka Makmur Timur
4. Ilham, (l), warga Suka Makmur Induk
5. Larni (45), (p), warga Suka Makmur Timur
6. Pian (13), (l), warga Suka Makmur Induk
7. Aryana (8 bulan), (p), warga Cekal
8. Mahyani (20), (p), warga Kampung Benar Ayu

Nama Korban Hilang di Kecamatan Ketol:

1. Berkat (50), (l), warga Desa Serempah
2. Khairul (11), (l), warga Desa Serempah
3. Sabri (24), (l), warga Desa Serempah
4. Jali (40), (l), warga Desa Serempah
5. Lilis (7), (p), warga Desa Serempah
6. Ali Hasimi (7), (l), warga Desa Serempah
7. Nikmat (37), (l), warga Desa Serempah (ris).(INC/MBB)
News Source Link
http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103926%3A-ini-nama-korban-tewas-dan-hilang-akibat-gempa-aceh-&catid=168%3Apolitik&Itemid=597
http://polhukam.rmol.co/read/2013/07/07/117524/Sampai-Hari-Ini,-Gempa-Aceh-Sudah-Rengut-40-Korban-Tewas-
http://www.dikonews.com/2013/07/07/84663-nama-nama-40-korban-meninggal-dan-6-orang-hilang-versi-polda-aceh

Pemerintah Bantu Bangun Rumah Korban Gempa Aceh

Pemerintah Bantu Bangun Rumah Korban Gempa Aceh

  • Penulis :
  • Sandro Gatra
  • Senin, 8 Juli 2013 | 17:02 WIB
Korban gempa dirawat di luar puskesmas di Kabuoaten Bener Meriah, Aceh, 2 Juli 2013. Gempa berkekuatan 6.2 SR di Aceh, menghancurkan rumah dan mengakibatkan tanah longsor. | AP PHOTO /

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pemerintah akan memberi bantuan kepada korban gempa di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Aceh. Bantuan tersebut, di antaranya, terkait dana untuk memperbaiki rumah korban yang rusak, baik ringan, sedang, maupun berat. Pemerintah masih melakukan penghitungan jumlah rumah rusak serta berapa dana yang akan diberikan.
Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, dari data terakhir, sebanyak 6.178 rumah rusak berat, 3.061 rusak sedang, dan 6.789 rusak ringan. Selain itu, sebanyak 28 puskesmas rusak berat, 1 rusak sedang, dan 10 rusak ringan. Adapun total sekolah yang rusak dari TK sampai SMA ialah lebih dari 150 sekolah.
Pendataan ini, kata Agung, diperkirakan rampung pada Jumat (12/7/2013 ). "Sekarang sedang dalam proses penghitungan. Tapi, polanya kira-kira seperti bencana Merapi, tiap rumah rusak diberi dana," kata Agung seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu membahas penanganan gempa di Aceh. Selain itu, dibahas juga soal kebakaran di Riau dan persiapan memasuki bulan Ramadhan.
Agung menambahkan, pemerintah juga akan menyediakan tim pendamping untuk membantu masyarakat bagaimana membangun rumah lebih kokoh. Kementerian Perindustrian juga akan menggelar pasar murah bahan bangunan.
Namun, tidak semua warga bisa membangun kembali rumah di tanah mereka. Warga di dua desa, kata Agung, mesti direlokasi lantaran sudah tidak bisa ditinggali.
Agung menambahkan, logistik cukup tujuh hari ke depan. Seluruh wilayah juga sudah bisa dilewati untuk distribusi logistik. Sebanyak 58.809 jiwa dari 14.183 keluarga mengungsi. Kebanyakan mereka mengungsi di sekitar rumah yang runtuh sehingga diperlukan lebih banyak tenda-tenda, kecuali di daerah yang tidak mungkin dihuni lagi.
Editor : Hindra Liauw

BNPB: 52.113 Warga Korban Gempa Aceh Mengungsi


BNPB: 52.113 Warga Korban Gempa Aceh Mengungsi

  • Selasa, 9 Juli 2013 | 11:55 WIB
Anggota SAR membantu menurunkan seorang anak korban gempa 6,2 Skala Richter dari pesawat di Banda Aceh, Rabu (3/7/2013). | AFP PHOTO / CHAIDEER MAHYUDDIN
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata, memasuki tujuh hari pascagempa 6,2 skala Richter di Aceh, sebanyak 52.113 jiwa warga masih mengungsi.
   
Informasi yang diperoleh dari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (9/7/2013), hingga saat ini jumlah pengungsi mencapai 52.113 jiwa atau 12.301 KK, dengan jumlah di Bener Meriah 19.984 jiwa (5.034 KK) dan di Aceh Tengah 32.129 jiwa (7.267 KK).
   
Para pengungsi tersebut berada di 70 titik pengungsian dan banyak pengungsi mandiri yang berada di halaman rumah atau pekarangan rumah dengan mendirikan tenda.
   
Hingga saat ini penanganan tanggap darurat masih dilakukan. Status tanggap darurat ditetapkan oleh Gubernur Aceh selama 3-17 Juli 2013, dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan di lapangan.
   
AP PHOTO / BINSAR BAKKARA Pemuda Aceh menandu korban gempa melintasi bangunan yang hancur akibat gempa di Blang Mancung, Aceh, 4 Juli 2013. Gempa berkekuatan 6.2 SR yang terjadi 2 Juli di Aceh, menghancurkan rumah dan mengakibatkan tanah longsor. 30 orang tewas dan ratusan terluka.
BNPB juga mendata korban meninggal sebanyak 39 orang dengan rincian di Bener Meriah sebanyak 8 korban meninggal. Angka itu berkurang satu orang dari data sebelumnya yang dilaporkan sembilan orang meninggal karena terjadi pencatatan ganda di Aceh Tengah. Korban ternyata warga Aceh Tengah yang saat gempa berada di Bener Meriah.

Di Aceh Tengah, korban meninggal sebanyak 31 orang, sementara 6 orang masih dinyatakan hilang.
   
Rumah yang rusak mencapai 16.019 unit, yakni 6.178 rumah rusak berat, 3.061 rumah rusak sedang, dan 6.780 rumah rusak ringan.
   
Adapun 626 fasilitas umum rusak meliputi puskesmas dan bangunan layanan kesehatan lainnya sebanyak 50 unit, masjid/mushala 148 unit, sekolah 313 unit, meunasah 21 unit, kantor 77 unit, dan rumah dinas dokter/paramedis 17 unit.
   
"Kebutuhan yang sangat mendesak saat ini adalah tenda, selimut, makanan, kain sarung, kasur, dan air bersih," kata Sutopo.
Sumber : Antara
Editor : Kistyarini

CIMB Niaga Salurkan Bantuan kepada Korban Gempa Aceh



Selasa, 9 Juli 201

CIMB Niaga Salurkan Bantuan kepada Korban Gempa Aceh

  • Selasa, 9 Juli 2013 | 20:42 WIB
Puing-putih rumah di lereng bukit di Bener Meriah, Kamis (4/7/2013). Gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter yang melanda Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah juga menyebabkan tanah longsor yang menimbun rumah warga. | AFP PHOTO / ATAR

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk menyalurkan bantuan kepada masyarakat korban gempa di dua kabupaten di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), masing-masing Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah.

Bantuan disalurkan dalam bentuk uang tunai, dan ditujukan untuk pengadaan kebutuhan bahan pokok, dapur umum, pakaian dan selimut, water sanitation dan serambi nyaman. Untuk penyalurannya, CIMB Niaga menggandeng dua lembaga masyarakat, yaitu Al Azhar Peduli Ummat dan PKPU.

Harsya Denny Suryo, Corporate Secretary CIMB Niaga mengungkapkan, pihaknya segera menjalin koordinasi dengan Al Azhar Peduli dan PKPU untuk menyalurkan bantuan yang dibutuhkan.

“Kami prihatin dengan apa yang telah terjadi di Aceh. Berangkat dari kepedulian tersebut, kami telah berkoordinasi dengan dua mitra kami, yaitu Al Azhar Peduli Ummat dan PKPU untuk sesegera mungkin menyalurkan bantuan ke masyarakat, khususnya di wilayah yang paling parah terkena dampak gempa di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7/2013).

Perseroan berharap bantuan yang diberikan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam kondisi darurat. Sebelumnya, CIMB Niaga juga telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada akhir Juni 2013 lalu.

“Kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk dapat menyisihkan sebagian rezeki dan tenaga guna menolong masyarakat yang membutuhkan, khususnya di daerah-daerah yang belum terjangkau bantuan,” tutup Denny.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Megawati Bantu Korban Gempa Aceh Rp 100 Juta

Megawati Bantu Korban Gempa Aceh Rp 100 Juta



Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Fikar W Eda
TRIBUNNEWS.COM, REDELONG - Ketua MPR Sidarto Danusubroto menyatakan, seluruh korban gempa di Gayo harus mendapat bantuan.
"Jangan sampai ada yang tidak mendapat bantuan," katanya saat mengunjungi pengungsi korban gempa Gayo di Belang Mancung, Rabu (10/7/2013).
Sidarto Danusubroto yang baru dua hari menjabat Ketua MPR menggantikan Almarhum Taufiq Kiemas, tiba di Bener Meriah bersama Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid dan Ir Hj Ferry Soraya.
Selain mengunjungi pengungsi di Belang Mancung, Sidarto dan Farhan Hamid juga mengunjungi tempat pengungsian  Kulem Parakanis.
Sidarto sempat berdialog dalam Bahasa Jawa dengan para pengungsi yang sebagian beretnis Jawa, yang sudah menetap di daerah itu turun temurun.
Selain mengunjungi pengungsi, Sidarto juga menyerahkan bantuan Rp 50 juta untuk korban gempa Gayo.
"Ini bantuan dari kami berdua dengan Pak Farhan," kata Sidarto.
Ia juga menyerahkan bantuan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebesar Rp 100 juta. Hadir dalam penyerahan bantuan, Ketua DPD II PDIP Aceh Karimun Usman.
Sidarto mengaku bahagia bisa langsung mengunjungi korban gempa Gayo di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
"Kami datang untuk menyatakan simpati kepada korban. Saya pastikan korban tetap harus dicari," ujarnya saat mengunjungi Posko Utama Bener Meriah.
Sementara, korban gempa mengeluhkan tidak meratanya penyaluran bantuan.
"Kami heran, kami yang penduduk Serempah, tidak mendapat bantuan. Tapi, kami mendengar ada yang mengaku-ngaku warga Serempah," ungkap Srinatun. (*)
Baca Juga:

Presiden Minta Korban Gempa Aceh Bersabar Hadapi Musibah

Presiden Minta Korban Gempa Aceh Bersabar Hadapi Musibah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar para korban gempa di dua kabupaten di Aceh, yakni Aceh Tengah dan Bener Meriah tetap bersabar dan tenang menghadapi musibah yang tengah menimpa.
Pemerintah berjanji akan membantu memulihkan kembali dua kabupaten di Aceh, yakni Aceh Tengah dan Bener Meriah yang terkena bencana gempa beberapa waktu lalu. Juru bicara Presiden Julian A Pasha mengungkapkan hal itu di Bandara Halim perdanakusuma, Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Julian katakan, hal itu paling tidak terungkap saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin bersama ibu negara didampingi sejumlah menteri KIB mengunjungi dan bertemu masyarakat yang menjadi korban bencana di tempat penampungan sementara di Aceh, baik di Aceh Tengah maupun di kabupaten Bener Meriah.
"Pada kesempatan bertemu korban beliau (Presiden) menyampaikan agar saudara-saudara kita yang terkena musibah tetap sabar dan tetap tenang, menghadapi musibah ini. Presiden mengatakan pemerintah akan senantiasa bersama, membantu, mendukung sepenuhnya apa yang bisa dilakukan, agar saudara-saudara kita dapat kembali ke kehidupan normal sebagaimana lazimnya," ungkap Juru Biicara Presiden.
Lebih lanjut menurutnya, pada kesempatan pertemuan dengan korban itu pula, presiden menyampaikan untuk terus dilakukan pencarian korban yang masih belum ditemukan atau hilang akibat gempa tersebut.
"Kemarin dilaporkan 6 orang, terus diupayakan dicari, tim sAR, BNPB, TNI/Polri akan senantiasa mencari mereka, mudah-mudahan ditemukan dalam keadaan selamat. Bila ditemukan dalam kondisi meninggal dunia maka akan perlakukan dengan yang pantas, baik, secara islam," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden SBY meninjau korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah, dan menginap di Wisma PT Arun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono. Presiden dan rombonan melakukan kunjungan selama dua hari untuk meninjau lokasi gempa serta memberikan dukungan baik moril maupun materiil kepada para korban Gempa di Tanah Rencong.
Presiden memberikan perhatian secara khusus terkait penanganan korban gempa dalam program tanggap darurat ini, dan berdialog dengan korban gempa di Posko bencana Polda Aceh di Kampung (desa) Genting Bulen Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.
Kepada para korban yang menempati lokasi pengungsian, Presiden SBY berpesan agar para korban tetap tabah dan sabar dalam menghadapi musibah gempa yang terjadi pada Selasa (2/7/2013) lalu.Presiden mengaku telah menginstruksikan kepada Badan SAR, TNI dan Polri untuk terus mencari korban yang diperkirakan masih tertimbun longsoran di Aceh Tengah.
"Saya sudah perintahkan agar terus dilakukan pencaharian korban yang tertimbun longsor. Namun jika Allah berkehendak lain maka kita juga harus sabar dan tabah dalam menghadapi ujian ini," kata Kepala Negara.
Dalam kesempatan mengunjungi para korban gempat di Aceh itu, Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono juga memberikan bantuan dalam bentuk bahan pangan, selimut, dan bahan bangunan.
Baca Juga:

Satu Desa Pengungsi Gempa Aceh Direlokasi

Satu Desa Pengungsi Gempa Aceh Direlokasi

Satu Desa Pengungsi Gempa Aceh Direlokasi
Warga mengevakuasi barang-barang yang dapat diselamatkan dari reruntuhan rumahnya di Bener Meriah, Aceh (3/7). Tentara, polisi dan relawan dikerahkan untuk membantu evakuasi korban gempa. (AP Photo/Binsar Bakkara)
TEMPO.CO, Bener Meriah-Menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yodhoyono Enam ratus empat orang pengungsi atau 146 kepala keluarga pengungsi gempa desa Bah direlokasi ke areal Polsek kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah. Relokasi tersebut dilakukan karena desa dianggap masih rawan ditempati karena gunung retak dan sering terjadi gempa susulan.

"Situasi kampung kami tanah retak, kami tinggal dibawah gunung, tiap hari ada gempa susulan, lonsor, kami khawatir," ujar Rahmadsyah kepala desa Bah, Senin 8 Juli 2013. Namun informasi yang didapatkan TEMPO, sejumlah warga merasa heran dengan pemindahan tiba-tiba tersebut.

Tadi sore sekitar pukul 17:00 Wib para pengungsi desa Bah membawa semua peralatan masak dan pakaian, mereka dijemput dengan menggunakan truk reo TNI. Sesampai di lokasi kamp pengungsian di areal kantor Polsek ketol, ada pengungsi yang terlihat meneteskan air mata. "Kami heran dengan dipindah tiba-tiba, terus ada yang sedang sakit lagi," kata seorang warga kepada tempo di lokasi pengungsian baru.

Desa Bah merupakan desa kedua terparah setelah Serampah yang sebagian desanya lonsor . di Desa Bah sebanyak 146 rumah penduduk tidak bisa ditempati, sarana ibadah juga ikut, SDN juga bernasib sama. Meninggal tertimbun lonsor 5 orang. Dan jalan menuju kesana lonsor dan retak-retak.

Besok presiden SBY bersama rombongan direncanakan akan mengunjungi lokasi posko pengungsian korban gempa di Desa Rejewali, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Selain itu, SBY dan rombongan juga direncanakan akan melihat salah satu desa terparah dampak gempa, yakni Desa Serempah. Dan bila cuaca baik akan langsung kembali ke Jakarta, namun jika cuaca buruk akan menginap di Guest House PT. Arun Lhokseumawe.

IMRAN MA

SBY: Gempa Aceh Ditangani dengan Baik

SBY: Gempa Aceh Ditangani dengan Baik

SBY: Gempa Aceh Ditangani dengan Baik
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri Peringatan HUT Bhayangkara ke-67 di lapangan upacara Marko Brimob Kelapa Dua, Depok,Jawa Barat (1/7). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, JakartaPresiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai proses rehabilitasi dan rekonstruksi setelah gempa di Aceh Tengah lebih cepat dan lebih baik dibanding penanganan gempa di Aceh sebelumnya. Berdasarkan komunikasi langsung dengan pimpinan satuan tugas penanganan bencana gempa bumi di Aceh Tengah, SBY melihat langkah-langkah pascatanggap darurat gempa yang terjadi Selasa pekan lalu terus dilakukan.


Presiden SBY menyambung kunjungannya ke Aceh untuk memastikan semua upaya yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah berjalan dengan baik. "Insya Allah saya juga besok (Selasa) akan berangkat ke Aceh," kata SBY, saat membuka rapat kabinet paripurna persiapan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, penanganan gempa Aceh dan kabut asap di kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 Juli 2013.

Adapun rapat kabinet ini juga ditujukan SBY untuk mendapatkan laporan dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, ihwal penanganan kebakaran ladang dan hutan di Riau. "Saya ingin mendengar apa yang tengah dan akan dilakukan," ujar dia.

Ia mengatakan perkembangan upaya penanganan kebakaran yang mengakibatkan kabut asap di negara tetangga ini cukup baik dalam tempo dua minggu. "Hampir semua tempat sudah normal dan pulih," ucap SBY.

Dua kabupaten di Aceh diluluhlantakkan oleh gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter pada 2 Juli lalu. Saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah sedang mengalami kesulitan menangani kebutuhan air bersih untuk 48.562 jiwa pengungsi. Selain masalah air, para pengungsi juga mengharapkan kedatangan SBY bisa membantu dibangun kembalinya tempat tinggal yang rusak akibat gempa.

PRIHANDOKO

SBY: Material Murah untuk Korban Gempa Aceh

SBY: Material Murah untuk Korban Gempa Aceh

SBY: Material Murah untuk Korban Gempa Aceh
Tim gabungan Basarnas, TNI, Polri dan relawan yang dibantu anjing pelacak dan alat berat mencari enam warga yang tertimbun longsor akibat gempa di Desa Serempah, Kec. Ketol, Kab. Aceh Tengah, Aceh, Senin (8/7). ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Bener Meriah - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membantu membangun rumah korban gempa Aceh yang roboh dan rusak akibat gempa 6,2 Skala Richter pada 2 Juli 2013 lalu. Korban akan dibantu dengan penjualan material bangunan murah.

"Kita tahu bahwa saat ini rumah saudara kita tidak bisa dihuni lagi. Maka kami datang untuk membantu berdasarkan keputusan kemarin. Nanti juga ada penjualan bangunan yang relatif murah. Insya Allah itu akan membantu mereka membangun kembali rumahnya," ujar SBY saat berkunjung ke korban gempa di Bener Meriah, Aceh, Selasa, 9 Juli 2013.

Menurut Presiden, alokasi dana untuk membangun kembali rumah korban yang luluh-lantak akibat gempa Aceh akan berbeda, tergantung dari kerusakannya. Untuk rumah dengan rusak ringan alokasi dananya adalah Rp 10 juta, rusak sedang Rp 20 juta, dan rusak berat Rp 40 juta.

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan total rumah yang rusak akibat gempa Aceh adalah 13.862 unit dengan 5.516 rusak berat, 2.750 rusak sedang, dan 5.596 rusak ringan. Sedangkan fasilitas umum yang rusak ada 547 unit, seperti puskesmas, sekolah (TK, SD, SMP, SMA), masjid, musala, dan kantor pemerintahan.

Gempa Aceh terjadi di Bener Meriah dan Aceh Tengah itu juga telah menyebabkan korban jiwa 39 orang. Dari jumlah itu, masing-masing di Kabupaten Bener Meriah delapan orang dan Aceh Tengah 31 orang. Sebanyak enam orang masih dinyatakan hilang.

Gempa juga menyebabkan sejumlah daerah mengalami dampak langsung gempa. Di Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 232 desa dari 352 desa mengalami dampak langsung gempa.

Di Kabupaten Bener Meriah, sebanyak delapam desa dari 233 desa mengalami dampak langsung gempa. Di desa-desa tersebut terdapat sembilan orang meninggal, 23 orang luka berat masih dirawat, dan pengungsi dari desa tersebut terdapat 2.265 orang.

IMRAN MA

Suasana Tarawih Pertama di Aceh


Rabu
10
Jul
2013

Suasana Tarawih Pertama di Aceh

Suasana Tarawih Pertama di Aceh
Sejumlah umat muslim korban gempa melaksanakan ibadah salat Tarawih pada malam pertama Ramadan di tenda darurat lokasi pengungsian Kute Glime, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Selasa (9/7). ANTARA/Rahmad

Tarawih, Jamaah Aceh Diajak Doakan Korban Gempa

Tarawih, Jamaah Aceh Diajak Doakan Korban Gempa

Selasa, 09 Juli 2013 | 23:46 WIB
Tarawih, Jamaah Aceh Diajak Doakan Korban Gempa
Reruntuhan masjid yang hancur akibat gempa 6,2 SR di Lampahan Timur, Aceh Tengah Provinsi Aceh (3/7). Diduga ada beberapa korban yang tertimbun puing masjid ini. ANTARA/Rahmad
TEMPO.CO, Banda Aceh--Tarawih malam pertama di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa 9 Juli 2013, penceramah mengajak semua jamaah untuk mendoakan korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah.

"Malam ini mari mendoakan saudara kita di Aceh Tengah dan Bener Meriah, yang dicoba dengan bencana gempa," kata Prof Tgk Azman Ismail, Imam Besar Masjid terbesar di Aceh itu, dalam tausyiah tarawih.

"Supaya kehidupan mereka cepat normal kembali," sambungnya. Azman juga mengingatkan jamaah agar senantiasa memperbanyak ibadah di bulan suci ramadan. Banyak hikmah yang dapat diambil dari berpuasa, seperti disiplin akan waktu, misalnya kapan sahur dan berbuka yang rutin dijalani saat ibadah puasa.

Jamaah tarawih di masjid berlapasitas 13 ribu jamaah tersebut membludak. Sebagian jamaah terpaksa menggelar sajadah di luar masjid, kendati hujan gerimis turun membasahi kota Banda Aceh.

Suasana di Kota Banda Aceh sepi saat pelaksaan salat isya dan tarawih. Jalanan lenggang, pertokoaan dan warung-warung juga ditutup sampai jamaah pulang sekitar pukul 22.00 WIB.

ADI WARSIDI

Pengungsi Gempa Aceh Menangis di Pangkuan SBY

Pengungsi Gempa Aceh Menangis di Pangkuan SBY

Pengungsi Gempa Aceh Menangis di Pangkuan SBY
Tim gabungan Basarnas, TNI, Polri dan relawan yang dibantu anjing pelacak dan alat berat mencari enam warga yang tertimbun longsor akibat gempa di Desa Serempah, Kec. Ketol, Kab. Aceh Tengah, Aceh,

Senin (8/7). ANTARA/Irwansyah Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke kamp pengungsian gempa Aceh  di Desa Kute Geulime, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, pada Selasa, 9 Juli 2013, diwarnai isak tangis. Pengungsi minta SBY untuk menemukan enam anggota keluarga mereka yang diduga masih tertimbun longsor.

Nuraini, 45 tahun, pengungsi korban gempa Aceh dari Desa Serampah, langsung menangis di pangkuan SBY ketika Presiden masuk ke kamp pengungsian. Dia meminta suaminya, M. Jalil, 49 tahun, dan anak bungsunya, Ali Hashimi, 11 tahun, yang hingga kini hilang bisa segera ditemukan.

Pada kesempatan bertemu pengungsi tersebut, SBY mengatakan tim SAR akan berusaha mencari semua korban yang masih hilang. SBY lalu bertemu dengan sejumlah anak pengungsi. SBY bersama istrinya, Ani Yudhoyono, kemudian menghibur pengungsi dengan menyerukan yel-yel, "SBY punya siapa, Sby punya, siapa,...punya Indonesia."

SBY mendarat di helipad Desa Rajawali, kecamatan setempat, pukul 09.47 WIB. Kemudian dia menuju posko tanggap bencana Polda Aceh. SBY lalu mendapat penjelasan tentang proses penanganan bencana gempa di Bener Meriah dan Aceh Tengah. Tidak lama di sana, SBY langsung menuju kamp pengungsian.

Dan, sekitar 30 menit di kamp pengungsian, SBY dan rombongan kembali lagi dengan menggunakan heli Super Puma menuju Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe.

IMRAN MA