Search This Blog

Wednesday, July 10, 2013

BNPB: 52.113 Warga Korban Gempa Aceh Mengungsi


BNPB: 52.113 Warga Korban Gempa Aceh Mengungsi

  • Selasa, 9 Juli 2013 | 11:55 WIB
Anggota SAR membantu menurunkan seorang anak korban gempa 6,2 Skala Richter dari pesawat di Banda Aceh, Rabu (3/7/2013). | AFP PHOTO / CHAIDEER MAHYUDDIN
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata, memasuki tujuh hari pascagempa 6,2 skala Richter di Aceh, sebanyak 52.113 jiwa warga masih mengungsi.
   
Informasi yang diperoleh dari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (9/7/2013), hingga saat ini jumlah pengungsi mencapai 52.113 jiwa atau 12.301 KK, dengan jumlah di Bener Meriah 19.984 jiwa (5.034 KK) dan di Aceh Tengah 32.129 jiwa (7.267 KK).
   
Para pengungsi tersebut berada di 70 titik pengungsian dan banyak pengungsi mandiri yang berada di halaman rumah atau pekarangan rumah dengan mendirikan tenda.
   
Hingga saat ini penanganan tanggap darurat masih dilakukan. Status tanggap darurat ditetapkan oleh Gubernur Aceh selama 3-17 Juli 2013, dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan di lapangan.
   
AP PHOTO / BINSAR BAKKARA Pemuda Aceh menandu korban gempa melintasi bangunan yang hancur akibat gempa di Blang Mancung, Aceh, 4 Juli 2013. Gempa berkekuatan 6.2 SR yang terjadi 2 Juli di Aceh, menghancurkan rumah dan mengakibatkan tanah longsor. 30 orang tewas dan ratusan terluka.
BNPB juga mendata korban meninggal sebanyak 39 orang dengan rincian di Bener Meriah sebanyak 8 korban meninggal. Angka itu berkurang satu orang dari data sebelumnya yang dilaporkan sembilan orang meninggal karena terjadi pencatatan ganda di Aceh Tengah. Korban ternyata warga Aceh Tengah yang saat gempa berada di Bener Meriah.

Di Aceh Tengah, korban meninggal sebanyak 31 orang, sementara 6 orang masih dinyatakan hilang.
   
Rumah yang rusak mencapai 16.019 unit, yakni 6.178 rumah rusak berat, 3.061 rumah rusak sedang, dan 6.780 rumah rusak ringan.
   
Adapun 626 fasilitas umum rusak meliputi puskesmas dan bangunan layanan kesehatan lainnya sebanyak 50 unit, masjid/mushala 148 unit, sekolah 313 unit, meunasah 21 unit, kantor 77 unit, dan rumah dinas dokter/paramedis 17 unit.
   
"Kebutuhan yang sangat mendesak saat ini adalah tenda, selimut, makanan, kain sarung, kasur, dan air bersih," kata Sutopo.
Sumber : Antara
Editor : Kistyarini

No comments: