Search This Blog

Wednesday, December 4, 2013

Masyarakat Gayo Perantauan Dukung Pembentukan Dewan Adat Gayo

 Masyarakat Gayo Perantauan Dukung Pembentukan Dewan Adat Gayo

Masyarakat Gayo Perantauan Dukung Pembentukan Dewan Adat Gayo

Bogor-LintasGayo.co—Pembentukan Dewan Adat Gayo (DAG) di Takengon beberapa waktu lalu terus mendapat dukungan dari sejumlah tokoh. Termasuk, di perantauan. “Kita mendukung pembentukan DAG oleh para inisiator,” kata Ir. Armada Saleh di Bogor, Rabu (4/12/2013)
Menurut mantan Ketua BRR NAD-Nias Regional III itu, hukum adat telah lama berlaku di Gayo. Bahkan, sebelum kesultanan Aceh, adat yang berlandaskan Islam telah terlaksana di Gayo. “Karenanya, kita mendukung dewan adat yang bersendikan syariat islam. Karena, agama dan adat saling melengkapi dalam masyarakat Gayo,” sebutnya.
Di tempat terpisah, pengusaha Gayo Samsul Bahri, juga menyatakan dukungannya terhadap pembentukan DAG. “DAG mesti mandiri dan bebas dari kepentingan politik,” sebutnya.
Dijelaskannya, nantinya, DAG bisa jadi mitra pemerintah di tanoh Gayo. Lebih-lebih, dalam melestarikan adat-istiadat serta seni-budaya Gayo. Sebab, banyak perubahan yang terjadi dalam masyarakat Gayo, dewasa ini. “Masyarakat Gayo sudah mulai tidak berbahasa Gayo. Kalau bahasa ini pun sudah ditinggalkan, bagaimana mungkin kita—masyarakat Gayo—bisa mendalami adat istiadat Gayo,” sebut produser group SABA tersebut mencontohkan.
Oleh karena itu, sambungnya, keberadaan DAG diharapkan dapat merevitalisasi bahasa Gayo. Juga, merestorasi adat istiadat dan seni budaya. Bahkan, ikut menjaga lingkungan hijau di Gayo.
“DAG harus dilibatkan dalam setiap pemberian izin pertambangan, perkebunan, dan pertanian. Hasil musyawarah dan persetujuan tertulis DAG jadi persayaratan utama dan lampiran perizinan yang dikeluarkan pemerintah kabupaten di Gayo dan Pemerintah Aceh. Hasilnya, lingkungan di Gayo bisa lestari,” sebutnya (gm)