Search This Blog

Saturday, June 8, 2013

ASNLF/Aceh Merdeka Gelar Musyawarah Sigom Aceh

ASNLF/Aceh Merdeka Gelar Musyawarah Sigom Aceh

Banda Aceh – Aceh Sumatera Nasional Liberation Front/Atjéh Meurdéhka (ASNLF/AM), menggelar musyawarah Nasional perdana di Aceh. Acara yang berlangsung di suatu tempat di Aceh Besar, hari Sabtu, tanggal 25 Mei 2013 lalu yang dipimpin oleh koordinator ASNLF/AM dalam Nanggroe, Teuku Agam.
Musyawarah dihadiri oleh seluruh perwakilan wilayah ASNLF di Aceh, yakni Aceh Tamiang, Peureulak, Pasee, Pidie, Linge, Nagan Raya, Blang Pidie, Meulaboh Raya dan Aceh Rayeuk.
Koordinator ASNLF/AM dalam Nangroe Teuku Agam, dalam rilisnya kepada wartawan, Jum’at (7/6/2013) menyampaikan musyawarah dilaksanakan untuk memperkuat barisan dan mengatur strategi perjuangan secara menyeluruh di Aceh, dalam rangka mempercepat perwujudan cita-cita pembebasan Aceh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia secara bermartabat.
Agenda utama musyawarah ASNLF, membicarakan tentang struktur/bagan organisasi ASNLF-AM, mekanisme santun sosialisasi ASNLF, perkembangan dan hambatan baik internal maupun eksternal organisasi, sistem kerja, hukum, kerja sama internasional, disiplin organisasi dalam Nanggroe dan pemahaman bendera dan lambang Aceh Merdeka.
Perwakilan ASNLF dari seluruh wilayah di Aceh, pada kesempatan musyawarah tersebut, menyampaikan laporan perkembangan pergerakan di wilayah masing-masing. Teungku Antami dari Aceh Tamiang, menyambut gembira digelarnya musyawarah ASNLF seluruh Aceh. Pada kesaempatan itu, Teungku Antami menyampaikan terima kasih kepada ASNLF Aceh Rayeuk yang telah menyediakan tempat dan mempersiapkan acara musyawarah.
Teungku Antami meminta kepada koordinator dalam Nangggroe agar lebih sering menggelar koordinasi antar wilayah, selain memperkuat silaturrahmi, juga sebagai evaluasi dan perkembangan perjuangan dari masing-masing wilayah. ASNLF Wilayah Peureulak Teungku Syah Pereulak, menyatakan siap menjalankan segala kerja-kerja yang telah ditetapkan dalam rapat koordinasi pusat. Teungku Syah juga menegaskan pihaknya akan terus memperkuat barisan perjuangan, untuk menyambung kembali perjuangan Aceh Merdeka yang belum selesai.
Sementara Abu Sumatra dari wilayah Pasee, menyampaikan terima kasih kepada Koordinator ASNLF dalam Nanggroe, yang telah berhasil mendirikan perwakilan ASNLF di seluruh wilayah Aceh. Abu Sumatra juga menegaskan, penjajahan Indonesia atas Aceh harus segera dihentikan. Maka menurut Abu Sumatra, memerdekakan Aceh mutlak disegerakan dan menjadi tanggung jawab bersama, melalui cara- cara beradab dan beretika sesuai hukum Internasional.
Juru bicara Aceh Merdeka ASNLF Wilayah Pidie, Arjuna, menyampaikan rasa haru dan bangga, karena ASNLF telah terbentuk di seluruh Aceh. Dan telah berhasil menggelar musyawarah ASNLF ban Sigoem Aceh. Selain itu Arjuna juga menegaskan komitmen kerja organisasi yang telah disusun untuk lima bulan kedepan.
Juru Bicara ASNLF Wilayah Linge, Wen Tawar Linge, menyatakan siap melanjutkan perjuangan kemerekaan Aceh. Wen Tawar Linge juga mengingatkan isu perpecahan etnis menjelang Pemilu 2014.
Menurutnya, Aceh Merdeka adalah Aceh yang terdiri dari beragam suku. Maka untuk itu ia meminta kepada seluruh masyarakat di wilayah Linge dapat bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan bersama. Pada kesempatan itu, ASNLF wilayah Linge juga menegaskan sikap untuk menolak pemilu 2014.
Wen Tawar juga menghimabau agar masyarakat yang kini berada dalam partai politik baik lokal maupun nasional, agar segera sadar, bahwa partai adalah alat pada musuh yakni Republik Indonesia, yang digunakan untuk memecah belah sesama bangsa Aceh. Selaku ASNLF wilayah Linge, Wen Tawar menegaskan, perjuangan Aceh Merdeka belum tuntas, untuk itu ia berharap kepada seluruh rakyat agar tidak tertipu dengan akal-akalan politik musuh, yang cuma memecah belah nasionalisme bangsa Aceh. Menurutnya, Aceh adalah bangsa dan susu-suku yang ada di dalamnya kekayaan adat istiadat.
Teungku Vikky Juanda Pratama, dari ASNLF wilayah Nagan Raya, juga menyatakan siap melaksanakan semua agenda perjuangan yang telah ditetapkan. Sementara dari wilayah Blang Pidie, Teungku Akbar, meminta agar ASNLF bisa terus melaksanakan kerja-kerja perjuangan secara demokratis. Teungku Akbar meminta kepada pimpinan pusat dalam Nanggroe khususnya, agar terus memperkuat barisan perjuangan di daerah-daerah.
Begitupun ASNLF wilayah Meulaboh Raya, Teuku Umar, memberikan apresiasi atas berhasil dilaksanakan muasyawaran ASNLF dalam Nanggroe Untuk pertama kali pasca meninggalnya Wali Nanggroe Teungku Muhammad Hasan Tiro. Teuku Umar juga menyatakan siap melaksanakan agenda perjuangan dengan disiplin dan demokrasi.
Sementara Mirah Sima, Juru bicara Aceh Merdeka Aceh Rayeuk, selaku tuan rumah rapat kerja Neugara Aceh, menyampaiakan laporan kegiatan musayawarah tersebut, Mirah Sima menyatakan telah melaksanakan segala arahan dari Teuku Agam, selaku koordiator ASNLF dalam Nanggroe. Mirah Sima juga menyampaikan permohonan maaf, jika dalam pelaksanaan musyawarah pusat ASNLF, pihaknya selaku tuan rumah belum mampu memberikan pelayanan dan fasilitas yang sempurna. (sp)