Search This Blog

Friday, April 26, 2013

Peternak Ketapang Tuntut Jadup dan Fasilitas Lahan

  Rabu, 13 Februari 2013 | 10:40
Peternak Ketapang Tuntut Jadup dan Fasilitas Lahan

TAKENGON – Perwakilan Petani Ternak Ketapang I dan II Kecamatan Linge Aceh Tengah (Ateng), didampingi perwakilan Mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Ateng, kemarin (11/2), menuntut agar Jatah Hidup (Jadup) dan fasilitas lahan mereka sebagai petani yang mengurusi ternak sapi di Ketapang segera dicairkan. Pasalnya, akibat Jadup itu macet, nasib “sejengkal” perut mereka telah terancam.

Kedatangan perwakilan peternak dari Kota Terpadu Mandiri (KTM) di kawasan Ketapang yang berjumlah 20 orang itu dan didampingi Presiden Mahasiswa UGP, Imran, dilayani Wakil Ketua DPRK Ateng, M. Nazar dan dua Anggota Komisi B, Ruta dan Arianto Gunawan, di Ruang Sidang DPRK Ateng, sekira pukul 11.35 WIB. “Semenjak Januari hingga Februari, Jadup kami sebagai petani ternak tidak ada kami terima. Mau ngutang dikios-kios untuk mengisi sejengkal perut, juga tidak bisa lagi,” pekik Misrawati (49), salah seorang perwakilan petani dihadapan Dewan.

Jadup perbulan semenjak beberapa tahun ini diterima para petani yang mengelola sapi di Ketapang, dikatakan senilai Rp. 750 ribu. “Kami juga mengharapkan agar Jadup kami dinaikkan. Karena dengan nilai yang selama ini kami terima, itu sangat tidak cukup untuk biaya makan kami. Belum lagi memikirkan untuk mengisi sejengkal di perut, kami juga harus memikirkan biaya anak-anak kami yang sekolah,” akunya.

Selain itu, para petani juga mengeluhkan semenjak mereka mengelola sapi-sapi di Ketapang yang telah berjalan 9 tahun, fasilitas air bersih juga sangat tidak pernah memadai. Para petani juga mempertanyakan status tempat tinggal, status lahan yang berukuran 2 hektar, status kandang sapi dan tata cara pengambilan ternak kepada Pemda Ateng.Wakil Ketua, M. Nazar, mengaku masalah Ketapang ini cukup pelik. “Masalah Ketapang ini memang rumit. Kami tetap bertanya kepada Bupati, sampi Tim Pansus turun, mendapati bahwa proyek di Ketapang tidak ada yang beres,” beber M. Nazar. Secara terpisah , kepada Rakyat Aceh, M. Nazar berujar akan memperjuangkan aspirasi para peternak sapi tersebut.

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ateng, Drh. Rahmandi, yang hadir di Gedung Dewan Ateng berujar setelah mendengar semua keluhan dan tuntutan petani ternak tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan atasannya. “Saya akan berkoordinasi dengan Bapak Sekda dan Bapak Bupati mengenai tuntutan Jadup dan beberapa tuntutan lain yang belum diterima para peternak. Kelambanan pencairan dana Jadup tersebut, juga diakibatkan kelambanan penetapan anggaran,” sebut Rahmandi. (yus)

 

No comments: