Search This Blog

Thursday, May 16, 2013

Anggota DPD Ahmad Farhan Hamid Dituding Antek Separatis

Anggota DPD Ahmad Farhan Hamid Dituding Antek Separatis

suaraleuserantara May 14, 2013 
Zam-zam Mubarak.(Foto:Suara Leuser Antara)
Zam-zam Mubarak.(Foto:Suara Leuser Antara)
TAKENGEN |SuaraLeuserAntara|:Menyikapi pernyataan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Provinsi Aceh Ahmad  Farhan Hamid di sebuah media online, yang mengatakan bendera yang didesain dan diciptakan Tgk Hasan Tiro jangan pernah diubah.
Menurut Farhan dalam media tersebut. Sebelumnya,  bendera itu pernah digunakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan kini diusung menjadi bendera Aceh sesuai dengan Qanun Aceh Nomor 3 tahun 20013 tentang Bendera dan Lambang Provinsi Aceh.
Ditambahkannya, sebaiknya semua pihak jangan mengambil alternatif dulu terhadap bendera Aceh, termasuk ingin mengubahnya. “ Bendera itu kan sesuatu penciptaan sangat sakral, ide untuk melahirkan bendera itu bukanlah hal yang mudah ,” ucap Ahmad Farhan Hamid yang juga Wakil Ketua MPR-RI.
Dikatakan, bendera GAM diusulkan menjadi bendera Aceh, mempunyai sejarah tersendiri dan sudah terekam di monumen peradaban dunia. “ Kalau kita ingin mengubah bendera itu, saya ingin tanya siapa yang memberikan mandat untuk mengubah bendera tersebut ? ,”  tanyanya.
Statmen Ahmad Farhan Hamid  tersebut  disikapi dan dibantah oleh Zam-zam Mubarak Melalui SLA,  Selasa (14/5/2013) di Takengen. Menurut  zam zam, ini adalah bukti konpirasi politisi Aceh yang menginginkan Aceh lepas dari pangkuan Republik Indonesia( NKRI) “ Mereka ingin merdeka ”,  kalau Ahmad Farhan Hamid menyatakan bendera itu warisan Hasan Tiro, hal ini sangat menyakitkan wilayah yang pro NKRI.
“ Farhan Hamid terbukti hanya mementingkan golongan, bukan NKRI ” sebutnya.
Gayo juga punya catatan sejarah tersendiri  terhadap bendera tersebut,  bendera Aceh yang jadi polemik itu, anti demokrasi karena dengan bendera tersebut berkibar, trauma masa konflik dan bisa saja konflik tercipta lagi. Ungkap Pengurus KP3 ALA ini.
“ Kalau bendera tersebut tetap berkibar artinya melukai rakyat Aceh yang pro NKRI, saya menduga Farhan Hamid antek-antek separatis yang telah membuka dirinya dengan jelas .” Tegas Zam-Zam Mubarak.
Seorang masyarakat Gayo Fazri Armada kepada SLA mengatakan, dari jaman tempo dulu memang mereka menginginkan merdeka. ” Mereka pikir pemerintah pusat bodoh, mau melepaskan Aceh. Jangan mimpi ”. Ungkap Fajri Armada.
Apakah Pemerintah Aceh tidak sadar, bahwa lawan mereka bukan saja datang dari luar Provinsi Aceh jika bendera ini harus disahkan pemerintah pusat,  tapi dalam Provinsi Aceh sendiri yang mencintai  NKRI siap merobek robek-robek, membakar dan menurunkan jika bendera sparatis itu berani berkibar di bumi Gayo.(BsG)
 

No comments: