Search This Blog

Sunday, December 29, 2013

Jongok Lut Tawar Terancam Punah

 Jongok Lut Tawar Terancam Punah

Jongok Lut Tawar Terancam Punah

Takengon-LintasGayo.co : Kerusakan ekosistem Danau Lut Tawar semakin hari semakin nyata dirasakan, penurunan kuantitas dan kualitas air berdampak pada berkurangnya populasi ikan-ikan lokal dan terancamnya beberapa jenis ikan endemik, meningkatnya tekanan akibat aktivitas masyarakat terhadap lingkungan sekitar danau juga mengancam kelestarian burung-burung yang biasa hidup di sekitar Danau Lut Tawar, salah satunya adalah Cangak (Gayo : Jongok).
Salah seorang tokoh masyarakat Toweren Toa Kecamatan Lut Tawar, Ansar. AK, sabtu 28 desember 2013 menaggapi gejala kepunahan burung jongok ini mengaku terkahir melihatnya sekitar 8 tahun silam.
“Saya tidak pernah lagi melihat burung tersebut. Semasa saya kecil dulu bukan hal yang sulit untuk mendapatkan Jongok, karena jumlahnya  pada saat itu masih banyak, tetapi sekarang jangankan menangkapnya mengidentifikasi keberadaannya pun sangat sulit,” kata Ansar. AK, pria berumur 47 tahun ini.
Kini keberadaan jongok sudah semakin langka ditemukan, bahkan dalam penelusuran LintasGayo.co bersama aktivis LSM Tajuk selama beberapa hari di bagian selatan pinggiran Danau Lut Tawar belum berhasil menemukan keberadaan Jongok.
“Menyikapi ini LSM Tajuk mulai tahun 2014 ini akan fokus pada upaya-upaya pemulihan kualitas lingkungan Danau Lut Tawar dengan beberapa aksi yang sudah direncanakan sebelumnya,” ujar Kasman salah seorang aktivis LSM Tajuk.
Menurutnya, hari ini burung Cangak/Jongok yang langka, bukan tidak mungkin di masa-masa yang akan datang juga akan kehilangan burung-burung khas lainnya yang menjadi ikon Danau Lut Tawar.
“Jika tidak ada upaya-upaya serius dari para pihak untuk menekan laju ancaman kerusakan ekosistem Danau Lut Tawar, maka semua tinggal cerita saja,” pungkas Kasman.
Penelusuran Lintasgayo.co, Cangak (Jongok) adalah spesies burung yang berukuran besar, sekitar 60 cm. Warna abu-abu coklat berangan. Iris kuning, paruh coklat, kaki coklat kemerahan. Bulu lainnya pada burung ini berwarna coklat kemerahan. Terdapat setrip hitam menurun sepanjang leher yang merah-karat khas. Punggung dan penutup sayap abu-abu, bulu terbang hitam.
Suaranya yang nyaring dan khas mewarnai kicauan burung-burung Danau Lut Tawar pada senja hari, biasanya jongok akan pulang ke sangkar ketika senja hari menjelang magrib sambil mengeluarkan suara nyaring dan khas. (A. Muperala | kha)

No comments: