Search This Blog

Thursday, July 18, 2013

Bencana, Penyebab & Akibatnya Menurut Pandangan Islam

Bencana, Penyebab & Akibatnya Menurut Pandangan Islam

Antara Cuaca Ekstrim dan Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung
Beberapa hari yang lalu, saya terima surat dari Bupati Kepulauan Selayar, yang ditandatangani oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif, perihal Himbauan Materi Khutbah. Surat tersebut ditujukan kepada seluruh Khatib Jum'at Terpadu sekota Benteng dan Sekitarnya.

Disebutkan dalam isi surat tersebut bahwa : "Dalam rangka menghadapi perubahan cuaca yang ekstrim hari-hari terakhir ini, maka untuk pelaksanaan Shalat Jum'at  pada tanggal 21 Desember 2012 kepada saudara diminta agar menyampaikan materi khutbah berdasarkan thema "BENCANA, PENYEBAB DAN AKIBATNYA MENURUT PANDANGAN AGAMA ISLAM".

Surat tersebut seharusnya diterima sesuai dengan tanggal yang tertera disudut kanan atas yaitu pada hari Kamis, 20 Desember 2012, tapi ternyata suratnya diantar di pagi hari Jum'at.

Bagiku membuat konsep khutbah untuk membahas thema diatas, dalam waktu kurang dari 3 jam termasuk sesuatu yang sulit, terlebih lagi listrik padam, otomatis harus ditulis tangan, kalaupun diketik pakai laptop, tetap tidak mungkin bisa dicetak, karena print tidak bisa nyala. Kesulitan lainnya karena harus MENURUT PANDANGAN AGAMA ISLAM, seandainya menurut pandangan saya pribadi tentu lebih mudah.

Walhasil, khutbah jum'at pada tanggal 21 Desemberr 2012 berlangsung tanpa konsep, hanya ditemani Mushaf Terjemahan diatas mimbar. Berbeda pada hari Jum'at berikutnya 28 Desember 2012, waktu untuk membuat konsep lumayan lama, sehingga khotbah jum'at disampaikan dengan ditemani selembar konsep.

Berbicara tentang bencana, dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa bencana itu adalah sesuatu yg menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan, adapun Bencana Alam maksudnya adalah bencana yg disebabkan oleh alam (seperti gempa bumi, angin kencang, dan banjir)

Apakah Bencana Alam murni disebabkan oleh alam...???

{فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ} [الأعراف: 78]
Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayit-mayit yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. [Al A'raf : 78]

Ayat diatas menggambarkan tentang Gempa Bumi yang menimpa kaum Tsamud, karena kesyirikan, kekafiran dan maksiat serta pembangkangan mereka terhadap saudara mereka Sholeh, sebagaimana diceritakan pada ayat sebelumnya :

{قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ هَذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ} [الأعراف: 73]
(Shaleh) berkata. "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apa pun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih." [Al A'raf : 73]

Allah berfirman tentang penduduk Madyan :

{فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ} [الأعراف: 91]
Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayit-mayit yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka [Al A'raf : 91]

Penyebab gempa bumi yang menimpa mereka, tidak lain karena dosa, kesyirikan, kekafiran dan maksiat serta pembangkangan mereka terhadap saudara meraka Syu'aib;

{قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ} [الأعراف: 85]
(Syu'aib) berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". [Al A'raf : 85]

Percayakah kita kisah Kaum Nabi Nuh yang dibinasakan dengan bencana banjir dan angin topan;

{وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ} [العنكبوت: 14]
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang lalim. [Al Ankabut : 14]

Penyebab bencana yang melanda mereka tidak lain karena pembangkangan mereka terhadap Nabi Nuh Alaihissalam yang mengajak mereka untuk men-Tauhid-kan Allah Subhanahu wata'ala;

{لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ} [الأعراف: 59]
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). [Al A'raf : 59]

Tampak jelas dari kisah umat terdahulu yang disebutkan diatas bahwa penyebab bencana yang membinasakan mereka adalah karena dosa-dosa mereka dalam bentuk : Kesyirikan, Kekufuran, serta Maksiat.

Perkara selanjutnya yang dapat menyebabkan bencana adalah hilangnya loyalitas terhadap sesama orang beriman dan hilangnya sikap berlepas diri dari orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala :

{وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ} [الأنفال: 73]
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. [Al Anfal : 73]

Perkara yang diperintahkan Allah dalam ayat diatas adalah senantiasa loyal terhadap sesama kaum muslimin dan berlepas diri dari orang-orang kafir.

Kesimpulannya, bencana yang terjadi penyebabnya berkaitan dengan dosa yang diperbuat oleh tangan-tangan manusia itu sendiri, Allah Subhanahu wata'ala berfirman :

{ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ} [الروم: 41]
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Ar Rum : 41]

{وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ} [الشورى: 30]
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [Asy Syuro : 30]

{فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ} [العنكبوت: 40]
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [Al Ankabut : 40]

Akibat yang ditimbulkan dari sebuah bencana yang melanda tidaklah terbatas dan terkhusus hanya ditujukan bagi para pendosa, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala :

{وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ} [الأنفال: 25]
Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang lalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. [Al Anfal : 25]

Setelah mengetahui PENYEBAB & AKIBAT yang ditimbulkan oleh BENCANA, mari kita senantiasa ber-amar ma'ruf dan nahi mungkar serta senantiasa istigfar dan bertobat kepada Allah Subhanahu wata'ala, senantiasa memperbaiki diri pribadi, keluarga dan masyarakat, agar Allah Subhanahu wata'ala menjauhkan kita dari Bala dan Bencana;

{وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ} [هود: 117]
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. [Hud : 117]

Oleh karena itu, sebagai PENUTUP dari postingan kali ini, mari kita senantiasa berbuat kebaikan, jauhi kesyirikan, kekafiran, maksiat dan dosa-dosa lainnya, kalaupun ada diantara kita yang menjadi korban bencana semoga Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang mati syahid, Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :

« الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ » (رواه مالك ، والبخارى ، ومسلم ، والترمذى عن أبى هريرة)
Orang-orang yang mati syahid itu ada lima :
  1. Meninggal karena wabah penyakit,
  2. Meninggal karena sakit perut atau muntaber,
  3. Meninggal karena tenggelam,
  4. Meninggal karena tertimpa reruntuhan,
  5. Meninggal karena terbunuh di medan perang
(HR. Malik, Al Bukhory, Muslim dan At Tirmidzi Rahimahumullah dari Abu Hurairah Radhiallohu 'anhu)
 
 Photo. Tanoh Gayo Central Atjeh.

No comments: