Mantan Biarawati Ceramah di Aceh Tengah
Senin, 15 April 2013 08:28 WIB
SERAMBI/MAHYADI
Hj
Irena Handono, salah seorang mualaf menjadi penceramah dalam kegiatan
tabligh akbar di Masjid Agung Ruhama, Kota Takengon, Minggu (14/4).
Berita Terkait
- Ratusan PNS Hadiri Tablikh Akbar
- Dai Aceh Diundang Ceramah ke Eropa
- Da'i Perbatasan Diabsen
- Malam Ini, Mantan Pendeta Ceramah di Teumareum
- Peringati Tsunami, Warga Simeulue Zikir Malam
- Malam Ini, Ustadz Umar Ismail Ceramah di Lampaseh…
- Humor Berlebihan Bisa Hilangkan Makna Dakwah
- Bupati Sampaikan Tausiah di Dayah Raudhatuth Thalibah
- Tiga Anak Tgk Ahmad Dewi Kembali ke Idi Cut
- Umar Ismail Ceramah di Kantor Camat Baitussalam
TAKENGON - Mantan biarawati yang
saat ini telah memeluk Islam dan menjadi seorang ustazah, yakni Hj Irene
Handono, Minggu (14/4) mengisi tabligh akbar di Masjid Agung Ruhama,
Takengon, Aceh Tengah. Acara tersebut difasilitasi oleh Majelis Taklim
Rahmatan lil’alamin.
Pada ceramanya, pendiri Irene Center itu mengimbau seluruh warga Aceh untuk tetap waspada akan misi pendangkalan akidah yang dilancarkan musuh-musuh Islam saat ini. Menurutnya, meski Aceh dikenal sebagai Serambi Mekah, berbagai upaya pendangkalan makin gencar dilakukan.
“Akidah merupakan pondasi agama Islam dan paling rentan untuk disusupi dan didangkalkan. Untuk itu kaum muslimin harus berhati dengan jebakan-jebakan musuh,” katanya.
Sebagai seorang mantan biarawati, Irene dengan lugas memaparkan pentingnya mewaspadai berbagai potensi pendangkalan akidah. Dalam ceramahnya selama sekira dua jam yang diikuti seribuan jamaah Aceh Tengah dan Bener Meriah, ia menceritakan pengalamannya sejak pertama kali mendapat hidayah memeluk Islam.
Sementara itu, Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM turut hadir dalam tabligh akbar tersebut mengatakan, pengalaman Irene dalam pencariannya terhadap kebenaran dapat menjadi ibrah bagi warga daerah itu yang teladan bagi warga. “Tak hanya sebagai mualaf, dengan tegas memaparkan kebenaran Islam. Sosok seperti dia ini sangat langka. Mengenai yang disampaikan, kita sebagai umat Muslim, terutama semua orangtua harus lebih waspada terhadap pendangkalan akidah, terutama terhadap anak-anak,” katanya.
Bupati juga mengatakan saat ini sudah banyak aliran sesat yang terindikasi masuk ke Aceh. Bahkan, menurutnya, data dari MPU Aceh, menunjukkan pendangkalan akidah atau aliran sesat mulai merambah ke dunia pendidikan melalui buku-buku, dan ceramah-ceramah keagamaan terhadap anak-anak didik. “Melalui pengajian dan tabligh akbar seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengamalan kita terhadap Islam,” imbuh Nasaruddin. (gun)
Pada ceramanya, pendiri Irene Center itu mengimbau seluruh warga Aceh untuk tetap waspada akan misi pendangkalan akidah yang dilancarkan musuh-musuh Islam saat ini. Menurutnya, meski Aceh dikenal sebagai Serambi Mekah, berbagai upaya pendangkalan makin gencar dilakukan.
“Akidah merupakan pondasi agama Islam dan paling rentan untuk disusupi dan didangkalkan. Untuk itu kaum muslimin harus berhati dengan jebakan-jebakan musuh,” katanya.
Sebagai seorang mantan biarawati, Irene dengan lugas memaparkan pentingnya mewaspadai berbagai potensi pendangkalan akidah. Dalam ceramahnya selama sekira dua jam yang diikuti seribuan jamaah Aceh Tengah dan Bener Meriah, ia menceritakan pengalamannya sejak pertama kali mendapat hidayah memeluk Islam.
Sementara itu, Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM turut hadir dalam tabligh akbar tersebut mengatakan, pengalaman Irene dalam pencariannya terhadap kebenaran dapat menjadi ibrah bagi warga daerah itu yang teladan bagi warga. “Tak hanya sebagai mualaf, dengan tegas memaparkan kebenaran Islam. Sosok seperti dia ini sangat langka. Mengenai yang disampaikan, kita sebagai umat Muslim, terutama semua orangtua harus lebih waspada terhadap pendangkalan akidah, terutama terhadap anak-anak,” katanya.
Bupati juga mengatakan saat ini sudah banyak aliran sesat yang terindikasi masuk ke Aceh. Bahkan, menurutnya, data dari MPU Aceh, menunjukkan pendangkalan akidah atau aliran sesat mulai merambah ke dunia pendidikan melalui buku-buku, dan ceramah-ceramah keagamaan terhadap anak-anak didik. “Melalui pengajian dan tabligh akbar seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengamalan kita terhadap Islam,” imbuh Nasaruddin. (gun)
Editor : bakri
No comments:
Post a Comment