Dibaca : 3 x
TAKENGEN|LeuserAntara.com| Gebrakan perwakilan Gayo Amerika, mulai
mendapat respon positif dari berbagai pihak, selain sambutan baik dari
pemerintah daerah Aceh Tengah juga disambut positif pengusaha dan Buyer
kopi di kota Boston Amerika. Selain itu, sambutan baik juga disampaikan
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriawan, pada saat menerima tim perwakilan
gayo Amerika di pendapo gubernur Jabar baru baru ini.
Ahmad Heriawan menawarkan kepada perwakilan gayo Amerika agar bisa turut mempromosikan produk-produk dari Jawa Barat.
“ Saya menilai, langkah ini adalah langkah positif untuk
mempromosikan produk dari dari Takengon Aceh Tengah, seperti kopi
Arabika gayo yang sudah dikenal memiliki citra rasa, selain kopi, tentu
masih banyak yang harus dipromosikan di Amerika” Ungkap orang nomor satu
di Jabar ini.
Semantara ketua Perwakilan gayo Amerika Najib Banta Cut yang
dihubungi melalui telephon selulernya mengatakan, saat ini, tim sedang
mempersiapkan pematangan (action plan ) sebagai tindak lanjut program
program yang sudah direncanakan
Najib menambahkan wadah ini diharapkan mampu menjadi penggerak
mempromosikan Gayo di Negara paman sam (Uncle Sam) dan juga menjadi
tempat masyarakat gayo yang berkunjung ke Amerika.
“Jika masyarakat gayo berkunjung ke Amerika sudah ada “Tenelen” (Tempat tinggal) sebut Najib.
Seperti diberitakan LeuserAntara.com sebelumnya , Najib banta Cut
asal gayo yang sudah lama menetap di Amerika menghibahkan 5000 M2. tanah
miliknya untuk dijadikan pusat Gayo trade center dan asrama
International (BsG)
Search This Blog
Saturday, January 11, 2014
Ketua Komisi VIII minta Presiden cabut Perpres 74/2013
“Saya minta Presiden SBY menarik kembali Perpres tersebut. Saya tak setuju adanya Perpres tersebut karena adanya Perpres tersebut, sama artinya melegalisasi peredaran minuman keras,” kata Ida Fauziah di Jakarta, Jumat.
Keberadaan Perpres itu, tambah politisi PKB itu, akan semakin memperbanyak jatuh korban terhadap generasi muda.
“Sudah banyak anak-anak kita yang jadi korban akibat minuman keras. Adanya Perpres semakin mendapatkan peluang bagi anak-anak kita untuk meneguk minuman keras. Dilarang saja, masih mengkonsumsi, apalagi dilegalkan,” kata Ida.
Seharusnya pemerintah memikirkan bagaimana menyelamatkan generasi muda, yang telah terkontaminasi dengan narkoba, judi dan lain sebagainya.
“Seharusnya pemerintah selamatkan generasi muda dengan cara tidak menandatangani Perpres. Peredaran minuman keras justru harusnya dipersulit. Saya heran dengan keputusan Presiden itu,” kata Ida.
Sebelumnya, Presiden SBY menandatangani Perpres Nomor 74 Tahun 2013 tentang Peredaran Minuman Beralkohol. Presiden menandatangani Perpres pada tanggal 6 Desember 2013.(*)
Subscribe to:
Posts (Atom)