SEBAGAI
warga Aceh Tengah, terutama bersuku Gayo. Terdengar aneh, jika tidak
pandai berbahasa Gayo. Seperti saya sendiri, saya lahir di Tanoh Gayo
tetapi saya kurang mahir berbahasa Gayo. Lucu memang, tetapi saya pikir
mengapa saya tidak bisa berbahasa Gayo dengan baik dan benar mungkin
karena pergaulan dan lingkungan.
Mengapa saya mengangkat judul ini?
Karena selain saya ikut merasakannya, saya juga mulai merasa prihatin
dengan nasib bahasa Gayo sekarang ini. Terutama di kalangan anak muda
Gayo yang mulai gengsi menggunakan bahasa Gayo.
Contoh sederhana adalah banyaknya
penggunaan bahasa Gayo yang melenceng dari tutur kata, tutur kepada
orang tua, abang, kakak, adik, bahkan teman sebaya. Ironis memang,
ketika sopan santun sudah tidak bisa dijaga. Misal dalam tutur memanggil
adik laki-laki ayah atau ibu dari keluarga bersuku Gayo seperti pak cik, kil, cik, ama ucak. Berganti alur dengan masuknya budaya lain menjadi om atau paman.
Lainnya seperti panggilan untuk adik perempuan ibu seperti encu, ibi
berganti alur menjadi bunda atau tante. Jika ini kita biarkan,
bayangkan nasib bahasa Gayo di masa anak cucu kita. Para sejarawan Gayo,
memprediksi 50 Tahun ke depan bahasa Gayo akan lenyap dari Tanoh Gayo.
Sama halnya dengan remaja di kota besar, remaja Gayo juga mulai terpengaruh dengan bahasa-bahasa alay (anak lebay). Jika sedang berkumpul, mereka suka menggunakan bahasa yang kerap ditampilkan di televisi seperti kata lo, gue, ente, cemungut, masbuloh,ilfil, jutek, jeles, cakep, bete dan masih banyak lagi.
Memang terdengar keren, jika anak Gayo
sudah mulai ikut modern seperti anak kota metropolitan. Tetapi coba
pikir ke depan, bila ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan bahasa Gayo
akan benar-benar hilang dari muka bumi. Ini memang terdengar
mengerikan, tetapi itulah kenyataannya.
Bahkan akan lebih mengerikan lagi, bila
dari segi bahasa saja bisa lenyap, apalagi dari segi budaya? Coba kita
perhatikan jika sedang ada acara didong Gayo. Para remaja Gayo hanya
segelincir saja yang nampak antusias menontonnya, tetapi jika ada konser
group band di lapangan Musara Alun, maka akan sesak dipenuhi dengan
remaja yang saling berpasang-pasangan.
Hal lainnya yang bisa kita jadikan
contoh, coba kita perhatikan di sekeliling kita. Banyak anak-anak
sekolah dasar yang tak pandai berbahasa gayo dengan baik, bahkan
rata-ratanya mereka hanya tahu bahasa kotor hanya untuk sekedar
mengejek temannya sendiri.
Mungkin di tingkat sekolah dasar masih
ada pelajaran muatan lokal yang mempelajari bahasa Gayo dan bahasa Arab,
tetapi bagaimana dengan yang di jenjang yang lebih tinggi seperti SMP
dan SMA? Pelajaran tentang bahasa Gayo sudah tidak ada lagi. Mengapa
demikian? Apakah karena tingkat SMP dan SMA sudah penuh mata pelajaran
yang lebih penting dari sekadar bahasa Gayo?
Menurut saya, salah satu cara untuk
mengembalikan dan melestarikan bahasa Gayo ke para remaja adalah melalui
musik atau lagu-lagu Gayo. Dengan otomatis, mereka akan mencari tahu
apa makna dan arti kata tersebut, seperti aliran-aliran musik Ervan ceh
kul yang kini kebanyakan disukai oleh kalangan muda Gayo.
Intinya kita sebagai generasi penerus
budaya Gayo, harus melestarikan bahasa kita sendiri. Jangan sampai
punah dari atas permukaan bumi Tanoh Gayo. Karena bahasa Gayo lah yang
menyatukan kita yang menyokong budaya kita dan melindungi adat istiadat
kita. Mari kita lestarikan bahasa kita, bahasa Gayo.(editor: ZI)
Sebagai salah satu di antara 10 komoditas unggulan penyumbang devisa
negara, kopi telah menjadi simbol yang melekat bagi Indonesia yang
merupakan produsen kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Vietnam.
Meski demikian, nilai devisa negara dari ekspor komoditas ini masih
fluktuatif meski menunjukkan trend peningkatan. Karena itu peningkatan
produksi kopi nasional masih berpeluang besar untuk ditingkatkan.
Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI),
Irfan Anwar, menjelaskan, rata-rata nilai ekspor kopi pada tahun 2012
telah mencapai di atas 1,5 juta US$. Atau, menyumbang sebesar 1,18%
devisa negara dari non migas.
“Peran kopi dalam peningkatan devisa negara masih dapat ditingkatkan
karena potensi ke arah tersebut masih terbuka sangat lebar. Faktor utama
dalam meningkatkan peran kopi untuk devisa ialah dengan meningkatkan
produksi kopi nasional,” kata Irfan Anwar, kepada Kopibrik ketika ditemui di kantornya, PT. Coffindo di Jalan Tani Asli, Binjai KM 9, Deli Serdang, baru-baru ini.
Irfan menjelaskan, luas areal produktif perkebunan kopi Indonesia
dewasa ini mencapai 950.000 hektar dari luas areal perkebunan kopi
sebesar 1,3 juta hektar. Dari luar areal produktif tersebut dihasilkan
kopi dengan produksi rara-rata 750.000 ton per tahun. Artinya, dari
sekitar 5 juta keluarga petani kopi, dihasilkan 780 kilogram per
hektarnya.
Sementara itu, Vietnam yang hanya memiliki lahan produktif seluas
550.000 hektar mampu menghasilkan 2.000 – 3.000 kilogram per hektar.
Juga Brazil yang mampu memproduksi 3.000 – 4.000 kilogram per hektar.
Dijelaskan Irfan, peningkatan produksi kopi nasional bisa dilalukan
dengan program intersifikasi yang meliputi beberapa langkah. Antara lain
pemberian pupuk yang ramah lingkungan dengan harga terjangkau bagi para
petani. Perlu juga dilakukan penggantian tanaman tua dengan tanaman
bibit unggul yang diberikan secara gratis kepada petani. Dan, penyuluhan
kepada petani untuk melakukan budidaya kopi dengan benar.
Sementara, program ekstensifikasi dapat dilakukan dengan cara
pembukaan lahan baru untuk kopi arabika pada lahan-lahan yang sesuai di
wilayah Aceh Tengah (Aceh), Cangkringan (Yogyakarta), Tana Toraja
(Sulawesi Selatan), Flores dan Papua.
Langkah lain ialah penanaman kopi arabika di areal kehutanan tanpa
menggangu ekosistem hutan. “Hal ini telah dilakukan oleh pihak inhutani
di Kabupaten Bandung Barat, Sukabumi, Cianjur dan beberapa kabupaten di
Jawa Barat,” terang Irfan.
Selama beberapa tahun belakangan ini, jelas Irfan, volume eskpor kopi
nasional juga mengalami fluktuasi meski mulai mengalami peningkatan
hingga pada tahun 2012. Tahun 2010, volume ekspor sempat mengalami
penurunan. Total ekspor saat itu hanya mencapai 440,241 ton. Penurunan
itu berdampak pada tahun berikutnya menjadi sebesar 353,698 ton atau
turun sebesar 25% . Namun, pada tahun 2012 mulai membaik menjadi 510.000
ton atau naik 45%.
Hal lain yang cukup menggembirakan ialah, selain ekspor kopi biji,
ekspor kopi instan juga meningkat menjadi 70.000 ton. “Ini merupakan
peningkatan signifikan dibanding tahun 2011 sebesar 7.196 ton. Hal ini
membuktikan bahwa industri pengolahan kopi dalam negeri terus
bergairah,” ujarnya.
Dari sisi devisa negara, nilai ekspor kopi Indonesia tahun 2012
diperkirakan mencapai di atas 1,5 juta US$. Menurut Irfan, angka
tertinggi yang pernah dicapai sejauh ini. Namun, yang tidak kalah
menarik ialah, konsumsi kopi dalam negeri yang juga mengalami kenaikan
yang cukup berarti.
“Jumlah penduduk Indonesia yang telah mencapai 240 juta merupakan
potensi yang sangat luar biasa dalam menyerap produk-produk yang
dihasilkan oleh industri dalam negeri termasuk produk olahan berbahan
baku kopi,” ungkapnya.
Surabaya adalah salah satu kota besar di Indonesia, bahkan kota
terbesar kedua setelah Jakarta. Kota yang juga sebagai pusat industri,
perdagangan, pendidikan dan bisnis di bagian timur negara Indonesia ini
cocok untuk anda yang ingin memulai usaha anda. Dengan membuka toko
grosir kopi luwak di Surabaya, anda bisa meraup keuntungan lebih. Bisnis
ini bisa menjadi […]
Meminum kopi bukanlah sekedar kegiatan biasa. Meminum kopi menjadi
bagian dari budaya di berbagai negara. Kopi, konon merupakan minum yang
paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air putih dan teh. Di
Indonesia sendiri, meminum kopi merupakan hal yang umum ditemukan
sehari-hari. Baik itu dikala sendiri, sedang berkumpul bersama, bertamu,
di rumah, atau di warung kopi. […]
Testimonial ini datang dari salah satu customer kopi luwak JPW
Coffee yang bernama Ren Rossian Bonasis. Beliau adalah customer baru
kami yang berlokasi di Jakarta, dan ini untuk pertama kali nya order
kopi luwak, karena beliau juga tertarik untuk coba belajar berjualan
Kopi luwak. Setelah sebelum nya ngobrol cukup panjang di Blackberry
Messenger, akhirnya Ren […]
Ada banyak cara untuk menyeduh kopi, dengan berbagai alat yang
berbeda. hasilnya juga berbeda-beda. Para penikmat kopi, misalnya kopi
luwak, bisa mencoba berbagai macam cara misalnya dengan French Press
atau pour over. Kalau mau lebih unik dan mendapatkan kenikmatan kopi
yang tidak biasa, maka syphon coffee maker bisa menjadi alternatif untuk
dicoba. Alat penyeduh kopi […]
Anda asli orang Bandung? Atau anda orang yang tinggal di Bandung?
Anda pengangguran? Atau sudah bekerja tetapi ingin buka usaha sendiri?
Bingung mau usaha apa? Jangan bingung, cobalah usaha yang tidak terlalu
sulit yaitu menjual kopi luwak di Bandung. Kenapa harus kopi luwak? Kopi
luwak itu apa? Masih bingung, simak lebih lanjut mengenai kopi luwak
[…]
Bagaimanapun kandungan dalam teh ataupun kopi tidak 100 persen
berbeda, sehingga pilihan tepat di antara keduanya harus didasarkan pada
pertimbangan di luar urusan selera kita. Salah satunya tujuan pada saat
itu adalah ingin memilih dari kedua minuman tersebut mana yang terbaik.
Kelebihan dari teh atau kopi pada saat – saat tertentu berdasarkan
manfaat yang ingin […]
Apabila seseorang ingin membeli kopi yang cukup langka, barangkali
ia ingin mendapatkannya dalam jumlah yang besar. Katakanlah itu adalah
kopi luwak, kopi yang sampai saat ini masih menjadi salah satu kopi
termahal di dunia. Hal yang menjadi persoalan berikutnya adalah
bagaimana cara menyimpan kopi tersebut. Seseorang ingin mendapatkan kopi
karena ingin mendapatkan cita rasa khas […]
Surabaya adalah salah satu kota besar di Indonesia, bahkan kota
terbesar kedua setelah Jakarta. Kota yang juga sebagai pusat industri,
perdagangan, pendidikan dan bisnis di bagian timur negara Indonesia ini
cocok untuk anda yang ingin memulai usaha anda. Dengan membuka toko
grosir kopi luwak di Surabaya, anda bisa meraup keuntungan lebih. Bisnis
ini bisa menjadi […]
Meminum kopi bukanlah sekedar kegiatan biasa. Meminum kopi menjadi
bagian dari budaya di berbagai negara. Kopi, konon merupakan minum yang
paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air putih dan teh. Di
Indonesia sendiri, meminum kopi merupakan hal yang umum ditemukan
sehari-hari. Baik itu dikala sendiri, sedang berkumpul bersama, bertamu,
di rumah, atau di warung kopi. […]
Testimonial ini datang dari salah satu customer kopi luwak JPW
Coffee yang bernama Ren Rossian Bonasis. Beliau adalah customer baru
kami yang berlokasi di Jakarta, dan ini untuk pertama kali nya order
kopi luwak, karena beliau juga tertarik untuk coba belajar berjualan
Kopi luwak. Setelah sebelum nya ngobrol cukup panjang di Blackberry
Messenger, akhirnya Ren […]
Ada banyak cara untuk menyeduh kopi, dengan berbagai alat yang
berbeda. hasilnya juga berbeda-beda. Para penikmat kopi, misalnya kopi
luwak, bisa mencoba berbagai macam cara misalnya dengan French Press
atau pour over. Kalau mau lebih unik dan mendapatkan kenikmatan kopi
yang tidak biasa, maka syphon coffee maker bisa menjadi alternatif untuk
dicoba. Alat penyeduh kopi […]
Anda asli orang Bandung? Atau anda orang yang tinggal di Bandung?
Anda pengangguran? Atau sudah bekerja tetapi ingin buka usaha sendiri?
Bingung mau usaha apa? Jangan bingung, cobalah usaha yang tidak terlalu
sulit yaitu menjual kopi luwak di Bandung. Kenapa harus kopi luwak? Kopi
luwak itu apa? Masih bingung, simak lebih lanjut mengenai kopi luwak
[…]
Bagaimanapun kandungan dalam teh ataupun kopi tidak 100 persen
berbeda, sehingga pilihan tepat di antara keduanya harus didasarkan pada
pertimbangan di luar urusan selera kita. Salah satunya tujuan pada saat
itu adalah ingin memilih dari kedua minuman tersebut mana yang terbaik.
Kelebihan dari teh atau kopi pada saat – saat tertentu berdasarkan
manfaat yang ingin […]
Apabila seseorang ingin membeli kopi yang cukup langka, barangkali
ia ingin mendapatkannya dalam jumlah yang besar. Katakanlah itu adalah
kopi luwak, kopi yang sampai saat ini masih menjadi salah satu kopi
termahal di dunia. Hal yang menjadi persoalan berikutnya adalah
bagaimana cara menyimpan kopi tersebut. Seseorang ingin mendapatkan kopi
karena ingin mendapatkan cita rasa khas […]
A National Coffee Trader & Exporter. Toward Integrated Supply Chain Manager, Upstream and Downstream in coffee industry.
COFFINDO is one of the most
reliable, best trusted national export companies. It has already
expanded its business and export destinations to more than 27 countries
around the world, providing a considerable presence in, amongst other,
the USA, Europe, Asia, Middle East and Australia. Learn More
Established in 1999, COFFINDO
started as a coffee company. At the moment, the company has grown into a
national export and trading company with 14 years' experiences.
Headquarter in Medan, North Sumatra, Coffindo has
presence in 9 sales offices: Medan, Jakarta, Surabaya, Pekanbaru, Bali,
Bandung, Balik Papan, Singapore and United State of America.
Coffindo has exported to 27 main destination
countries such as USA, Europe, Asia, Middle East, Australia, and many
others made Coffindo becomes a one of Indonesia largest coffee exporter
Coffindo recently has 2,621 hectares coffee
plantation in Dairi, Pakpak Bharat, and this is the biggest coffee
plantation in North Sumatera
Coffindo has 13,661 conventional potential buyers spread over 27 countries worldwide
1st
Indonesia Fastest Growing Company in Commodity Industry.
Siapa sajakah pemain ekspor kopi terbesar Indonesia saat ini? Yang
pasti salah satunya Irfan Anwar. Ia adalah pendiri sekaligus CEO PT. Coffindo,
pengusaha yang telah berhasil menancapkan tampuk sukses sebagai
eksportir kopi di usia 32 tahun. Namanya pun tak asing karena sejak
Desember 2012 ia resmi dihunjuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI).
Irfan, begitu ia akrab disapa, sebenarnya lahir dari keluarga
pengusaha. “Sejak lama keluarga ayah sudah menjalankan usaha perkebunan
kelapa sawit,” katanya. Namun, entah karena apa pria penerima
penghargaan Asia Pasific Entrepreneurship Awards (APEA) 2011 kategori Outstanding Entrepreneurship Award
ini, tidak begitu tergiur dengan komoditas unggulan nomor satu dari
Sumatra itu. Menurutnya, menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit tidak
menjadi semenantang bisnis kopi.
Bukannya Irfan tidak tertarik di bisnis perkebunan kelapa sawit.
“Buktinya, sekarang, selain kopi, saya juga punya bisnis perkebunan
sawit dan properti. Cuma saat itu bagi saya bisnis sawit terlalu mudah
untuk dijalankan, sebab keluarga saya sudah menjalankan bisnis itu dari
tahun ke tahun,” kata Irfan dalam pembicaraan di suatu siang dengan Kopibrik ditemani Latte Coffee.
PT. Coffindo
“Beda dengan kopi,” sambungnya. Kopi, bagi coffeepreneur berdarah campuran Aceh ini, memiliki tantangan tersendiri meskipun samasekali ia buta dengan kopi ketika mengawali bisnis ini.
“Sejak awal saya terjun ke bisnis ini, pengetahuan saya tentang kopi
nol. Pada awalnya saya bahkan bukan peminum kopi. Saya tidak tahu mana
kopi yang enak dan tidak enak,” ujarnya. Irfan mengaku, selama dua tahun
ia sengaja mempelajari kopi dengan serius dari pemain-pemain kopi di
Medan yang saya anggap punya nama dan sukses di komoditi ini.
Ia pun menyebut beberapa nama eksportir kopi besar dari Medan yang sudah bermain di komoditi selama puluhan tahun.
CEO PT. Coffindo, Irfan Anwar
“Sampai sekarang saya masih banyak belajar dari mereka. Saya
beruntung bisa mengenal mereka. Mereka selalu rela membantu saya kapan
pun saya punya kesulitan membangun bisnis ini,” katanya.
Sebenarnya, selain terjun ke bisnis kopi, Irfan telah berkali-kali
mencoba peruntungan di bisnis lain. Ia mulai mencoba-coba terjun sebagai
pengusaha ketika masih kuliah. Hingga akhirnya, kopi jatuh pada pilihan
terakhir setelah membuka gudang kopi di kawasan Jalan Bromo, Medan,
tahun 1999.
Gudang kopi yang masih berdiri sampai sekarang itu menjadi awal
keseriusannya sebagai pedagang kopi. Sebagai pemula, saat itu pasar yang
disasar masih domestik. Ia membeli biji kopi dari beberapa daerah di
Sumatra: Aceh, Sidikalang, Lintong Ni Huta, Lampung dan beberapa daerah
lain dan dijual kembali ke beberapa buyer di beberapa daerah di
Indonesia.
Teknologi internet menjadi satu senjata ampuh PT. Coffindo. Salah
satu trik yang ia lakukan ialah dengan membangun link melalui website
iklan teks di Google (Adwords) sehingga nama Coffindo sebagai trader
kopi semakin dikenal luas di beberapa negara. Saat ini, PT. Coffindo
menjadi salah satu eskportir kopi terbesar ke Amerika, Eropa dan Asia.
“Yang terbesar masih ke Amerika. Belakangan mulai naik ke Jepang,”
katanya.
PT. Coffindo
Menurut Irfan, dari tahun ke tahun kopi Indonesia selalu
diperhitungkan di pasar dunia karena kualitas dan kuantitas produksi
yang masih tersuplai dengan teratur. Di pasar dunia, kualitas kopi
Indonesia masuk kategori tiga besar setelah Eihophia dan Brazil.
“Dari segi kuantitas Indonesia memang masih kalah dengan Vietnam dan
Brazil, tapi dari sisi kualitas kopi Indonesia selalu diperhitungkan,”
kata Ifran. AEKI mencatat, luas areal produktif perkebunan kopi
Indonesia dewasa ini mencapai 950.000 hektar dari luas areal perkebunan
kopi sebesar 1,3 juta hektar dengan produksi rara-rata 750.000 ton per
tahun. (Baca: Inilah Gambaran Singkat Kondisi Pasar Kopi Indonesia Saat Ini). PT. Coffindo
Jalan Tani Asli, Medan Binjai KM 9 No.88. www.coffindo.com