ASNLF/Aceh Merdeka Gelar Musyawarah Sigom Aceh
Banda Aceh – Aceh
Sumatera Nasional Liberation Front/Atjéh Meurdéhka (ASNLF/AM),
menggelar musyawarah Nasional perdana di Aceh. Acara yang berlangsung di
suatu tempat di Aceh Besar, hari Sabtu, tanggal 25 Mei 2013 lalu yang
dipimpin oleh koordinator ASNLF/AM dalam Nanggroe, Teuku Agam.
Musyawarah dihadiri oleh seluruh
perwakilan wilayah ASNLF di Aceh, yakni Aceh Tamiang, Peureulak, Pasee,
Pidie, Linge, Nagan Raya, Blang Pidie, Meulaboh Raya dan Aceh Rayeuk.
Koordinator ASNLF/AM dalam Nangroe Teuku
Agam, dalam rilisnya kepada wartawan, Jum’at (7/6/2013) menyampaikan
musyawarah dilaksanakan untuk memperkuat barisan dan mengatur strategi
perjuangan secara menyeluruh di Aceh, dalam rangka mempercepat
perwujudan cita-cita pembebasan Aceh dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia secara bermartabat.
Agenda utama musyawarah ASNLF,
membicarakan tentang struktur/bagan organisasi ASNLF-AM, mekanisme
santun sosialisasi ASNLF, perkembangan dan hambatan baik internal maupun
eksternal organisasi, sistem kerja, hukum, kerja sama internasional,
disiplin organisasi dalam Nanggroe dan pemahaman bendera dan lambang
Aceh Merdeka.
Perwakilan ASNLF dari seluruh wilayah di
Aceh, pada kesempatan musyawarah tersebut, menyampaikan laporan
perkembangan pergerakan di wilayah masing-masing. Teungku Antami dari
Aceh Tamiang, menyambut gembira digelarnya musyawarah ASNLF seluruh
Aceh. Pada kesaempatan itu, Teungku Antami menyampaikan terima kasih
kepada ASNLF Aceh Rayeuk yang telah menyediakan tempat dan mempersiapkan
acara musyawarah.
Teungku Antami meminta kepada
koordinator dalam Nangggroe agar lebih sering menggelar koordinasi antar
wilayah, selain memperkuat silaturrahmi, juga sebagai evaluasi dan
perkembangan perjuangan dari masing-masing wilayah. ASNLF Wilayah
Peureulak Teungku Syah Pereulak, menyatakan siap menjalankan segala
kerja-kerja yang telah ditetapkan dalam rapat koordinasi pusat. Teungku
Syah juga menegaskan pihaknya akan terus memperkuat barisan perjuangan,
untuk menyambung kembali perjuangan Aceh Merdeka yang belum selesai.
Sementara Abu Sumatra dari wilayah
Pasee, menyampaikan terima kasih kepada Koordinator ASNLF dalam
Nanggroe, yang telah berhasil mendirikan perwakilan ASNLF di seluruh
wilayah Aceh. Abu Sumatra juga menegaskan, penjajahan Indonesia atas
Aceh harus segera dihentikan. Maka menurut Abu Sumatra, memerdekakan
Aceh mutlak disegerakan dan menjadi tanggung jawab bersama, melalui
cara- cara beradab dan beretika sesuai hukum Internasional.
Juru bicara Aceh Merdeka ASNLF Wilayah
Pidie, Arjuna, menyampaikan rasa haru dan bangga, karena ASNLF telah
terbentuk di seluruh Aceh. Dan telah berhasil menggelar musyawarah ASNLF
ban Sigoem Aceh. Selain itu Arjuna juga menegaskan komitmen kerja
organisasi yang telah disusun untuk lima bulan kedepan.
Juru Bicara ASNLF Wilayah Linge, Wen
Tawar Linge, menyatakan siap melanjutkan perjuangan kemerekaan Aceh. Wen
Tawar Linge juga mengingatkan isu perpecahan etnis menjelang Pemilu
2014.
Menurutnya, Aceh Merdeka adalah Aceh
yang terdiri dari beragam suku. Maka untuk itu ia meminta kepada seluruh
masyarakat di wilayah Linge dapat bersatu untuk memperjuangkan
kemerdekaan bersama. Pada kesempatan itu, ASNLF wilayah Linge juga
menegaskan sikap untuk menolak pemilu 2014.
Wen Tawar juga menghimabau agar
masyarakat yang kini berada dalam partai politik baik lokal maupun
nasional, agar segera sadar, bahwa partai adalah alat pada musuh yakni
Republik Indonesia, yang digunakan untuk memecah belah sesama bangsa
Aceh. Selaku ASNLF wilayah Linge, Wen Tawar menegaskan, perjuangan Aceh
Merdeka belum tuntas, untuk itu ia berharap kepada seluruh rakyat agar
tidak tertipu dengan akal-akalan politik musuh, yang cuma memecah belah
nasionalisme bangsa Aceh. Menurutnya, Aceh adalah bangsa dan susu-suku
yang ada di dalamnya kekayaan adat istiadat.
Teungku Vikky Juanda Pratama, dari ASNLF
wilayah Nagan Raya, juga menyatakan siap melaksanakan semua agenda
perjuangan yang telah ditetapkan. Sementara dari wilayah Blang Pidie,
Teungku Akbar, meminta agar ASNLF bisa terus melaksanakan kerja-kerja
perjuangan secara demokratis. Teungku Akbar meminta kepada pimpinan
pusat dalam Nanggroe khususnya, agar terus memperkuat barisan perjuangan
di daerah-daerah.
Begitupun ASNLF wilayah Meulaboh Raya,
Teuku Umar, memberikan apresiasi atas berhasil dilaksanakan muasyawaran
ASNLF dalam Nanggroe Untuk pertama kali pasca meninggalnya Wali Nanggroe
Teungku Muhammad Hasan Tiro. Teuku Umar juga menyatakan siap
melaksanakan agenda perjuangan dengan disiplin dan demokrasi.
Sementara Mirah Sima, Juru bicara Aceh
Merdeka Aceh Rayeuk, selaku tuan rumah rapat kerja Neugara Aceh,
menyampaiakan laporan kegiatan musayawarah tersebut, Mirah Sima
menyatakan telah melaksanakan segala arahan dari Teuku Agam, selaku
koordiator ASNLF dalam Nanggroe. Mirah Sima juga menyampaikan permohonan
maaf, jika dalam pelaksanaan musyawarah pusat ASNLF, pihaknya selaku
tuan rumah belum mampu memberikan pelayanan dan fasilitas yang sempurna.
(sp)