"Are you OK, are you OK. Saya rindu," kata Hasan Tiro.

 

RABU,01 MEI 2013 | 05:19 WIB

Sabtu, 11 Oktober 2008 | 15:41 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:
 Tangis pemimpin Gerakan Aceh Merdeka Muhammad Hasan Di Tiro, 83, meledak, ketika kakinya menjejak Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, dan bertemu Pot Jut Sari, istri tokoh GAM angkatan pertama yang meninggal beberapa hari lalu, Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe.

Kejadian mengharukan itu tak lama setelah rombongan Hasan Tiro mendarat pukul 11.20 siang tadi di Bandara Sultan Iskandar Muda, setelah melakukan perjalanan dua jam dari Bandara Subang, Kuala Lumpur.

Tangisan Hasan Tiro itu adalah yang kedua dalam perjalanan pulangnya ke Aceh dari Kuala Lumpur. Di salah satu dari dua pesawat carter ATR 72-500 Firefly Airlines milik pemerintah Malaysia yang membawa rombongan beranggotakan 140 orang itu, tangis pertamanya tumpah saat bertemu Tengku Amir Mahmud.

Di tengah perjalanan dalam pesawat, Hasan Tiro yang duduk di barisan depan dengan nomor bangku 1A, tiba-tiba bangkit dan minta diantar ke kursi barisan tengah untuk menemui Amir Mahmud. Tokoh GAM angkatan pertama itu adalah karib Tiro di akhir 70-an. Mereka berpelukan dan Hasan Tiro menangis.

"Are you OK, are you OK. Saya rindu," kata Hasan Tiro.

Hasan Tiro sendiri tak banyak bicara dalam perjalanan itu dan hanya sekali ke toilet. Dia berada di pesawat kedua bersama Tengku Malik Mahmud (bekas juru runding GAM), Zakaria Saman (bekas Menteri Pertahanan GAM), dan dr Farid Hussein (Dirjen Depkes yang mewakli Indonesia dalam perundingan Helsinski).

Ketika pesawat mendarat di Banda Aceh, massa telah menyemut di lapangan. Di barisan depan adalah para bekas anggota GAM yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh (KPA) dengan seragam warna hitam.

Hasan Tiro keluar dari pesawat setelah penumpang lain turun. Di ujung tangga pesawat, dia disambut oleh azan, dan setelah azan berakhir dia mengucapkan Allahu Akbar tiga kali.

Hasan Tiro turun dan bersujud syukur di atas dua sajadah hijau dan merah yang telah dibentangkan.

Setelah tangis keduanya tumpah, rombongan Hasan Tiro bertolak ke Masjid Baiturrahman lalu ke pendopo gubernur.

Arif Zulkifli (Kuala Lumpur-Banda Aceh)