|
Rabu, 13 Februari 2013 | 10:40 Peternak Ketapang Tuntut Jadup dan Fasilitas Lahan
TAKENGON
– Perwakilan Petani Ternak Ketapang I dan II Kecamatan Linge Aceh
Tengah (Ateng), didampingi perwakilan Mahasiswa Universitas Gajah Putih
(UGP) Takengon, mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
(DPRK) Ateng, kemarin (11/2), menuntut agar Jatah Hidup (Jadup) dan
fasilitas lahan mereka sebagai petani yang mengurusi ternak sapi di
Ketapang segera dicairkan. Pasalnya, akibat Jadup itu macet, nasib
“sejengkal” perut mereka telah terancam.
Kedatangan perwakilan peternak dari Kota Terpadu Mandiri (KTM) di
kawasan Ketapang yang berjumlah 20 orang itu dan didampingi Presiden
Mahasiswa UGP, Imran, dilayani Wakil Ketua DPRK Ateng, M. Nazar dan dua
Anggota Komisi B, Ruta dan Arianto Gunawan, di Ruang Sidang DPRK Ateng,
sekira pukul 11.35 WIB. “Semenjak Januari hingga Februari, Jadup kami
sebagai petani ternak tidak ada kami terima. Mau ngutang dikios-kios
untuk mengisi sejengkal perut, juga tidak bisa lagi,” pekik Misrawati
(49), salah seorang perwakilan petani dihadapan Dewan.
Jadup perbulan semenjak beberapa tahun ini diterima para petani yang
mengelola sapi di Ketapang, dikatakan senilai Rp. 750 ribu. “Kami juga
mengharapkan agar Jadup kami dinaikkan. Karena dengan nilai yang selama
ini kami terima, itu sangat tidak cukup untuk biaya makan kami. Belum
lagi memikirkan untuk mengisi sejengkal di perut, kami juga harus
memikirkan biaya anak-anak kami yang sekolah,” akunya.
Selain itu, para petani juga mengeluhkan semenjak mereka mengelola
sapi-sapi di Ketapang yang telah berjalan 9 tahun, fasilitas air bersih
juga sangat tidak pernah memadai. Para petani juga mempertanyakan status
tempat tinggal, status lahan yang berukuran 2 hektar, status kandang
sapi dan tata cara pengambilan ternak kepada Pemda Ateng.Wakil Ketua, M.
Nazar, mengaku masalah Ketapang ini cukup pelik. “Masalah Ketapang ini
memang rumit. Kami tetap bertanya kepada Bupati, sampi Tim Pansus turun,
mendapati bahwa proyek di Ketapang tidak ada yang beres,” beber M.
Nazar. Secara terpisah , kepada Rakyat Aceh, M. Nazar berujar akan
memperjuangkan aspirasi para peternak sapi tersebut.
Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ateng, Drh. Rahmandi, yang
hadir di Gedung Dewan Ateng berujar setelah mendengar semua keluhan dan
tuntutan petani ternak tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan
atasannya. “Saya akan berkoordinasi dengan Bapak Sekda dan Bapak Bupati
mengenai tuntutan Jadup dan beberapa tuntutan lain yang belum diterima
para peternak. Kelambanan pencairan dana Jadup tersebut, juga
diakibatkan kelambanan penetapan anggaran,” sebut Rahmandi. (yus)
|
|
No comments:
Post a Comment