Ini pesan Abu Paloh Gadeng untuk caleg perempuan Aceh
Rabu, 08 Mei 2013
Sebab, kata Abu Paloh Gadeng, dalam menjalankan tugas dewan, ada kegiatan studi banding atau kunjungan kerja keluar daerah. Apabila perempuan tidak mampu menjaga diri dikhawatirkan terjadi hal tidak diinginkan.
BERBEDA dengan sebelumnya, Pemilu 2014 mendatang akan diramaikan 30 persen keterwakilan perempuan dalam daftar calon anggota legislatif yang diusung semua partai politik peserta kontes demokrasi. Bagaimana ulama melihat perempuan Aceh yang menjadi caleg?
“Mencalonkan perempuan sebagai caleg silahkan saja, tapi keberadaan perempuan dalam bertugas nanti, perempuan berbaur dengan pria apakah terjaga keadaannya,” kata Teungku Haji Mustafa Ahmad, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara menjawab ATJEHPOSTcom, Rabu sore, 8 Mei 2013.
Sebab, kata Teungku Mustafa Ahmad lebih dikenal dengan panggilan Abu Paloh Gadeng, dalam menjalankan tugas dewan, ada kegiatan studi banding atau kunjungan kerja keluar daerah. Apabila perempuan yang menjadi anggota dewan tidak mampu menjaga diri, kata Abu Paloh Gadeng, dikhawatirkan terjadi hal tidak diinginkan.
“Itulah hal-hal yang membuat anggota dewan bisa dipojokkan oleh masyarakat. Lebih-lebih kadang-kadang ada perempuan yang agak muda sedikit. Jadi intinya, maju silahkan, tapi harus mampu menjaga marwah Islam dan marwah keacehan,” kata Abu Paloh Gadeng.
Pimpinan Dayah Darul Huda ini mengakui sejarah mencatat bahwa Aceh masa silam memiliki perempuan-perempuan tangguh dan berkualitas, termasuk dalam politik. “Tapi marwahnya terjaga. Inilah yang perlu dijaga (oleh perempuan yang menjadi caleg), jangan nanti terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan jika tidak menjaga diri dengan baik,” katanya.[]
Sumber: atjehpost
Gambar: Abu Paloh Gadeng.
Rabu, 08 Mei 2013
Sebab, kata Abu Paloh Gadeng, dalam menjalankan tugas dewan, ada kegiatan studi banding atau kunjungan kerja keluar daerah. Apabila perempuan tidak mampu menjaga diri dikhawatirkan terjadi hal tidak diinginkan.
BERBEDA dengan sebelumnya, Pemilu 2014 mendatang akan diramaikan 30 persen keterwakilan perempuan dalam daftar calon anggota legislatif yang diusung semua partai politik peserta kontes demokrasi. Bagaimana ulama melihat perempuan Aceh yang menjadi caleg?
“Mencalonkan perempuan sebagai caleg silahkan saja, tapi keberadaan perempuan dalam bertugas nanti, perempuan berbaur dengan pria apakah terjaga keadaannya,” kata Teungku Haji Mustafa Ahmad, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara menjawab ATJEHPOSTcom, Rabu sore, 8 Mei 2013.
Sebab, kata Teungku Mustafa Ahmad lebih dikenal dengan panggilan Abu Paloh Gadeng, dalam menjalankan tugas dewan, ada kegiatan studi banding atau kunjungan kerja keluar daerah. Apabila perempuan yang menjadi anggota dewan tidak mampu menjaga diri, kata Abu Paloh Gadeng, dikhawatirkan terjadi hal tidak diinginkan.
“Itulah hal-hal yang membuat anggota dewan bisa dipojokkan oleh masyarakat. Lebih-lebih kadang-kadang ada perempuan yang agak muda sedikit. Jadi intinya, maju silahkan, tapi harus mampu menjaga marwah Islam dan marwah keacehan,” kata Abu Paloh Gadeng.
Pimpinan Dayah Darul Huda ini mengakui sejarah mencatat bahwa Aceh masa silam memiliki perempuan-perempuan tangguh dan berkualitas, termasuk dalam politik. “Tapi marwahnya terjaga. Inilah yang perlu dijaga (oleh perempuan yang menjadi caleg), jangan nanti terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan jika tidak menjaga diri dengan baik,” katanya.[]
Sumber: atjehpost
Gambar: Abu Paloh Gadeng.
Editor By. GAYO Nusantara.
No comments:
Post a Comment