9 Bulan Memimpin, ZIKIR ‘Mandul’
Banda Aceh – Sembilan bulan sudah usia kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang terpilih pada Pemilukada tahun 2012 lalu. Usia kepemimpinan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf (ZIKIR) yang hampir memasuki satu tahun itu menimbulkan pertanyaan dari banyak pihak terkait sejauh apa gebrakan baru yang telah dilakukan oleh pemimpin Aceh periode ini.
Seperti diketahui bersama bahwa pada
masa kampanye, ZIKIR memberikan janji-janji segar untuk pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat Aceh. Dan saat ini, wajar jika rakyat menagih
janji ZIKIR tersebut.
Ada dua puluh satu janji yang
disampaikan ZIKIR dalam 55 kali kampanye pada 22 Maret-5 April 2012 di
tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Aceh, sebagaimana dilansir Sermabi Indonesia (25 Juli 2012) dan beberapa media di Aceh, yaitu:
- Wewujudkan pemerintahan Aceh yang bermartabat dan amanah;
- Mengimplementasikan dan menyelesaikan turunan UUPA;
- Komit menjaga perdamaian Aceh sejalan dengan MoU Helsinki;
- Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Islam di semua sektor kehidupan masyarakat;
- Menyantuni anak yatim dan kaum duafa;
- Mengupayakan jumlah penambahan kuota haji Aceh;
- Pemberangkatan jamaah haji dengan kapal pesiar;
- Naik haji gratis bagi anak Aceh yang sudah akil baliq;
- Menginventarisir kekayaan dan sumber daya alam Aceh;
- Menata kembali sektor pertambangan di Aceh;
- Menjadikan Aceh layaknya Brunei Darussalam dan Singapura;
- Mewujudkan pelayanan kesehatan gratis yang lebih bagus;
- Mendatangkan dokter spesialis dari luar negeri;
- Pendidikan gratis dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi;
- Pemberian Rp. 1.000.000 (satu juta) per Kartu Keluarga per bulan dari hasil dana minyak dan gas (migas);
- Mengangkat hononer PNS;
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh;
- Membuka lapangan kerja baru;
- Meningkatkat pemberdayaan ekonomi rakyat;
- Memberantas kemiskinan dan menurunka angka pengangguran; serta
- Mengajak kandidat lain untuk bersama-sama membangun Aceh.
Namun sungguh mengecewakan, ternyata
prestasi yang diukir Pemerintah Aceh saat ini tak sebanding dengan
banyaknya janji yang telah disampaikan dulu. ZIKIR terkesan ‘mandul’
dalam merealisasikan janjinya. Ironisnya, bahkan pihak melihat
Pemerintah Aceh sibuk dengan urusan-urusan yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Ada kesan bahwa pemerintah Aceh
mengutamakan kepentingan kelompoknya di atas segala-galanya, sementara
kepentingan rakyat terbengkalai. Semua rakyat telah menyaksikan para
elit daerah ini hanya fokus pada kepentingan politiknya menjelang pemilu
2014. Padahal tampuk kekuasaan di Aceh bukanlah sarana untuk
memperlancar gerakan politik kelompok tertentu, ia mutlak untuk mengurus
kepentingan masyarakat Aceh.
Setiap pemimpin tentu saja harus
memenuhi janji politiknya terhadap rakyat. Beranjak dari hal tersebut,
atas nama rakyat Aceh, kami dari Koalisi Mahasiswa Darussalam (PEMA
Unsyiah, BEM F Tarbiyah IAIN, BEMF Syariah IAIN) meminta kepemimpinan
ZIKIR untuk merealisasikan janji-janjinya tersebut.
Rakyat tidak ingin memiliki pemimpin
yang munafik yang hanya manis di bibir saja. Ke dua puluh satu janji
tersebut adalah harga mati yang harus di penuhi untuk menjaga reputasi
kepemimpinan ZIKIR dimata masyarakat Aceh.
Jika ZIKIR tidak merealisasikan
janji-janji tersebut, itu sama halnya mereka telah melakukan pembohongan
publik yang layak menyandang gelar Pemimpin Munafik dan sebaiknya
mundur saja dari tampuk kekuasaan.
Koalisi Mahasiswa Darussalam juga
mengajak semua elemen sipil dan mahasiswa lainnya untuk sama-sama
mengawal Pemerintahan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, tidak ada kata lain
selain LAWAN!
Demikian siaran pers Koalisi Mahasiswa
Darussalam (PEMA Unsyiah, BEM F Tarbiyah IAIN, BEM F Syariah IAIN) yang
diterima AtjehLINK, Selasa (23/4/2013). (sp)
No comments:
Post a Comment