Didong, Tari Kesenian Etnik Gayo yang Unik
AtjehLINK – Didong
merupakan salah satu kesenian tradisional gayo yang dimainkan dengan
paduan suara tepukan tangan dan nyanyian. Suara-suara yang dihasilkan
dari tepukan tangan dijadikan sebagai musik pengiring nyanyian salah
seorang syeh (orang yang menjadi penyanyi).
Adapun isi nyanyian yang disampaikan
biasanya berupa kata-kata amanat yang disesuaikan dengan tujuan didong
tersebut. Misal pada acara khitanan nyanyian amanat khitan, perkawinan
nyanyian amanat berumah tangga dan sebagainya. Selain itu ada juga
sindiran dan candaan yang menghibur penonton yang hadir.
Yang tak kalah menariknya adalah sebelum
dimulainya didong, seorang pemberi amanat biasanya yang ditetuakan
terlebih dahulu memberikan wejangan kepada penonton dan pemain untuk
tetap menjaga keamanan dan Sumang (aturan yang tidak baik yang tidak
boleh diikuti), ini dikarenakan didong biasanya dimulai pada malam hari
sehabis Isya sampai dengan sebelum masuk waktu Subuh.
Tepukan-tepukan tangan dan perpaduan
tangan kosong dengan tambahan tepukan bantal menghasilkan irama yang
terdengar sangat etnik, ini menunjukkan betapa besarnya nilai seni yang
dimiliki masyarakat gayo, sehingga mampu mengolah keduanya menjadi
sebuah pertunjukkan yang menarik. (Fauraria )
No comments:
Post a Comment