Selasa, 09 Juli 2013 - 10:10 WIB
Tiba di Lhok Seumawe, Presiden Langsung Tinjau Lokasi Terparah Gempa di Aceh
Oleh : DESK INFORMASI- Dibaca: 180 kali
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono telah
mendarat di Bandar Udara Malikus Saleh, Lhok Seumawe, Provinsi Nangroe
Aceh Darussalam (NAD), Selasa (9/7) pukul 09.05 WIB. Presiden disambut
oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif,
Gubernur Aceh Zaini Abdullah, kepala BPBD, dan lain-lain.
Turut
serta dalam rombongan Presiden SBY ke Aceh itu beberapa Menteri Kabinet
Indonesia Bersatu (KIB) II di antaranya Menteri Koordinator Bidang
Kesejaahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Bidang Politik,
Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Djoko Suyanto, Menteri Sosial Salim
Segaf Al Jufri, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Panglima TNI
Laksamana Agus Suhartono, dan Kapolri Jendral Timur Pradopo.
Selanjutnya,
Presiden dan rombongan akan menggunakan 7 - 8 helikopter dan mendarat
di Helipad yang dibuat di sebuah lapangan di Desa Rejewali, Kecamatan
Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, untuk melihat lokasi terparah gempa yang
berkekuatan 6,2 skala Richter, Selasa (2/7) lalu. Tiba di Kecamatan
Ketol, Presiden Yudhoyono langsung meninjau lokasi bencana di Desa Blang
Mancung dan Desa Serempah.
Dalam
kesempatan ini, Presiden juga dijadwalkan mengunjungi lokasi gempa di
Kabupaten Bener Meriah. Selanjutnya, jika kondisi memungkinkan, Presiden
SBY dan rombongan akan langsung pulang ke Jakarta. Namun, jika cuaca
kurang bagus, Presiden dan rombongan akan bermalam di Aceh Tengah.
Dalam
kunjungan kali ini, Presiden juga akan memantau bagaimana
program-program pemerintah seperti membantu rehabilitasi rumah-rumah
yang rusak akibat gempa bumi dijalankan dengan baik. Selain itu,
tentunya bantuan yang sudah berjalan seperti Raskin maupun BLSM dapat
ditingkatkan pemberiannya bagi daerah yang terkena gempa tersebut.
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat juga diminta terus memantau keperluan logistik di daerah bencana tersebut dan dipastikan akan cukup untuk tujuh hari ke depan. Presiden juga menegaskan bahwa setiap hari dirinya mendapatkan laporan dari lapangan. “Saya juga berkomunikasi bahkan langsung dengan pimpinan satuan tugas yang bekerja di lapangan,” jelas Presiden.
Data yang dikumpulkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ada sekitar 15-16 ribu rumah yang terkena dampak gempa bumi Aceh ini. Rinciannya adalah jumlah rumah yang rusak berat sebanyak 6.178 unit, 3.061 rusak sedang, dan 6.780 rusak ringan.
Untuk itulah, dalam kunjungan ke Aceh kali ini, Presiden SBY juga akan memastikan bahwa yang diperlukan baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam rangka menangani korban gempa itu sudah dipenuhi. Dengan demikian, proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan berjalan lebih cepat dan lebih baik. (EN/WID/ES)
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat juga diminta terus memantau keperluan logistik di daerah bencana tersebut dan dipastikan akan cukup untuk tujuh hari ke depan. Presiden juga menegaskan bahwa setiap hari dirinya mendapatkan laporan dari lapangan. “Saya juga berkomunikasi bahkan langsung dengan pimpinan satuan tugas yang bekerja di lapangan,” jelas Presiden.
Data yang dikumpulkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ada sekitar 15-16 ribu rumah yang terkena dampak gempa bumi Aceh ini. Rinciannya adalah jumlah rumah yang rusak berat sebanyak 6.178 unit, 3.061 rusak sedang, dan 6.780 rusak ringan.
Untuk itulah, dalam kunjungan ke Aceh kali ini, Presiden SBY juga akan memastikan bahwa yang diperlukan baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam rangka menangani korban gempa itu sudah dipenuhi. Dengan demikian, proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan berjalan lebih cepat dan lebih baik. (EN/WID/ES)
Copyright © 2012 - 2013 Sekretariat Kabinet RI. All rights reserved.
No comments:
Post a Comment