Selasa, 09 Juli 2013 - 07:48 WIB
Bawa Bantuan, Presiden Terbang ke Lokasi Gempa di Bener Meriah, Aceh
Oleh : DESK INFORMASI- Dibaca: 259 kali
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono,
Selasa (9/7) pukul 06.00 pagi tadi, terbang menuju Lhok Seumawe, Aceh,
guna meninjau korban gempa berkekuatan 6,2 skala Richter, Selasa (2/7)
lalu di Kabupaten Bener Meriah. Selain akan menyerahkan bantuan,
Presiden akan melihat langsung pelaksanaan tanggap darurat oleh Satgas BNPB, TNI-Polri & Pemda.
"Besok, Presiden SBY akan berangkat ke Bener Meriah, Aceh, dengan membawa bantuan selimut dan kebutuhan lainnya, semoga dapat kurangi kesulitan pengungsi," tulis Presiden SBY di akun twitter @SBYudhoyono, Senin (8/7) malam.
Dari Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe. Presiden dan rombongan akan menggunakan helikopter menuju Desa Rejewali, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.
"Besok, Presiden SBY akan berangkat ke Bener Meriah, Aceh, dengan membawa bantuan selimut dan kebutuhan lainnya, semoga dapat kurangi kesulitan pengungsi," tulis Presiden SBY di akun twitter @SBYudhoyono, Senin (8/7) malam.
Dari Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe. Presiden dan rombongan akan menggunakan helikopter menuju Desa Rejewali, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.
Sambil
mengunjungi warga yang terkena musibah di tempat pengungsian, dalam
kunjungan ini Presiden SBY juga ingin memastikan seluruh bantuan
tersalurkan dengan baik.
Menjelang
kunjungannya ke lokasi gempa, Presiden SBY terus mempelajari laporan
gempa Aceh. Sebelumnya, Presiden sudah menginstruksikan kepada jajaran
pemerintah di Aceh untuk serius menangani gempa di Aceh Tengah.
Presiden
SBY juga telah memanggil Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan para
Kepala Staf TNI dan Kapolri terkait penanganan tanggap darurat gempa di
Aceh, Senin (8/7), dan memimpin sidang kabinet paripurna yang agendanya antara lain mendengarkan pemaparan Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono.
Kepala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif telah
melaporkan kepada Presiden SBY bahwa hingga hari Minggu (7/7) delapan
orang hilang, diduga tertimpa reruntuhan rumah, 40 orang meninggal, 63
orang luka berat masih dirawat di rumah sakit, 2.362 orang rawat jalan,
dan pengungsi mencapai 22.125 orang.
Gempa 6,2 SR di Aceh juga merusak 15.919 unit rumah, dan 623 unit bangunan fasilitas umum. Puluhan ribu masyarakat korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah kini menempati tenda-tenda darurat selain tenda peleton karena rumah mereka rusak berat dan ringan akibat gempa.
Sebagian masyarakat korban gempa tidak mengungsi ditempat penampungan yang telah ditetapkan, tapi mendirikan tenda plastik di dekat rumahnya yang
Bantuan
Sejak pekan lalu, bantuan bagi korban gempa Aceh terus mengalir, baik dari pemerintah maupun swasta. Bantuan tersebut pembagiannya menganut sistem satu posko utama tanggap darurat BPBD d di Pendopo Bupati Bener Meriah. Posko BNPB ini memonitor 15 titik lokasi di Bener Meriah dan 20 titik pengungsi di Aceh Tengah. Beberapa lokasi pengungsi diantaranya Desa Blang Mancung, Blang Mancung Barat, Bah dan Desa Serampah.
Bantuan dikirimkan melalui beberapa tempat. Pada Jumat (6/7) bantuan dari Medan dengan menggunakan pesawat terbang Hercules TNI AU dikirim 13 ton logistik berupa mie instan 500 dus, sarden 70 dus, biskuit 90 dus, kecap 50 dus, kopi 20 dus, gula 500 kg, teh 2 dus, pembalut 2 dus, bubur bayi 16 dus, air mineral 40 dus, popok bayi/pampers 6 dus, dan sebagainya.
Sedangkan dari jalur darat dikirim 3 ton bantuan logistik, termasuk bantuan dari Bank BRI berupa selimut, pakaian sekolah, air mineral, susu, teh, kopi dan sebagainya.
Melalui Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, BNPB juga mengirimkan bantuan menggunakan pesawat kargo sebanyak 24 ton logistik dan peralatan bantuan dari BNPB, Kementerian Sosial dan Bank Mandiri.
Bantuan yang dikirimkan dari BNPB berupa tenda keluarga 100 unit, velbet 200 unit, genset 20 unit, tambahan gizi 2.400 paket, sandang 1.000 paket, tenda gulung 1.000 unit, kids ware 1.000 paket, family kit 2.000 paket, kelambu 1.000 lembar, selimut 2.000 lembar dan kantong mayat 100 lembar, makanan siap saji 270 dus, kasur lipat 600 unit.
Dari Kemensos berupa selimut 500 lembar, kurma 2 ton, tenda keluarga 22 unit, tenda pengungsi 4 unit, tenda payung 4 unit dan sebagainya. Sedangkan dari Bank Mandiri berupa kompor smart stove 1.000 unit dan penjernih air 2 unit. Jalur udara ke Aceh melalui Lhokseumawe kemudian dilanjutkan jalur darat dan diserahkan ke BPBA Bener Meriah dan BPBA Aceh Tengah untuk selanjutnya didistribusikan kepada korban.
Gempa 6,2 SR di Aceh juga merusak 15.919 unit rumah, dan 623 unit bangunan fasilitas umum. Puluhan ribu masyarakat korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah kini menempati tenda-tenda darurat selain tenda peleton karena rumah mereka rusak berat dan ringan akibat gempa.
Sebagian masyarakat korban gempa tidak mengungsi ditempat penampungan yang telah ditetapkan, tapi mendirikan tenda plastik di dekat rumahnya yang
Bantuan
Sejak pekan lalu, bantuan bagi korban gempa Aceh terus mengalir, baik dari pemerintah maupun swasta. Bantuan tersebut pembagiannya menganut sistem satu posko utama tanggap darurat BPBD d di Pendopo Bupati Bener Meriah. Posko BNPB ini memonitor 15 titik lokasi di Bener Meriah dan 20 titik pengungsi di Aceh Tengah. Beberapa lokasi pengungsi diantaranya Desa Blang Mancung, Blang Mancung Barat, Bah dan Desa Serampah.
Bantuan dikirimkan melalui beberapa tempat. Pada Jumat (6/7) bantuan dari Medan dengan menggunakan pesawat terbang Hercules TNI AU dikirim 13 ton logistik berupa mie instan 500 dus, sarden 70 dus, biskuit 90 dus, kecap 50 dus, kopi 20 dus, gula 500 kg, teh 2 dus, pembalut 2 dus, bubur bayi 16 dus, air mineral 40 dus, popok bayi/pampers 6 dus, dan sebagainya.
Sedangkan dari jalur darat dikirim 3 ton bantuan logistik, termasuk bantuan dari Bank BRI berupa selimut, pakaian sekolah, air mineral, susu, teh, kopi dan sebagainya.
Melalui Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, BNPB juga mengirimkan bantuan menggunakan pesawat kargo sebanyak 24 ton logistik dan peralatan bantuan dari BNPB, Kementerian Sosial dan Bank Mandiri.
Bantuan yang dikirimkan dari BNPB berupa tenda keluarga 100 unit, velbet 200 unit, genset 20 unit, tambahan gizi 2.400 paket, sandang 1.000 paket, tenda gulung 1.000 unit, kids ware 1.000 paket, family kit 2.000 paket, kelambu 1.000 lembar, selimut 2.000 lembar dan kantong mayat 100 lembar, makanan siap saji 270 dus, kasur lipat 600 unit.
Dari Kemensos berupa selimut 500 lembar, kurma 2 ton, tenda keluarga 22 unit, tenda pengungsi 4 unit, tenda payung 4 unit dan sebagainya. Sedangkan dari Bank Mandiri berupa kompor smart stove 1.000 unit dan penjernih air 2 unit. Jalur udara ke Aceh melalui Lhokseumawe kemudian dilanjutkan jalur darat dan diserahkan ke BPBA Bener Meriah dan BPBA Aceh Tengah untuk selanjutnya didistribusikan kepada korban.
Tradisi Meugang
Menyambut Ramadan 1434 Hijriah para korban di lokasi pengungsian melaksanakan tradisi "meugang", yakni pemotongan hewan. Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyalurkan bantuan 50 ekor sapi untuk perayaan meugang bagi korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Diperkirakan sebanyak 22 ribu lebih warga korban gempa di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah tetap merayakan hari tradisi pemotongan hewan (meugang) dan ibadah puasa di tenda pengungsian.
Ia menjelaskan, bantuan sapi itu juga diharapkan dapat meringankan sedikit masyarakat yang tertimpa musibah gempa berkekuatan 6,2 skala Richter, Selasa (2/7).
Lembaga "Wali Nanggroe" Aceh juga menyalurkan bantuan sapi meugang sebanyak 24 ekor kepada masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah yang tertimpa gempa bumi tektonik awal Juli 2013. (WID/ES)
Menyambut Ramadan 1434 Hijriah para korban di lokasi pengungsian melaksanakan tradisi "meugang", yakni pemotongan hewan. Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyalurkan bantuan 50 ekor sapi untuk perayaan meugang bagi korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Diperkirakan sebanyak 22 ribu lebih warga korban gempa di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah tetap merayakan hari tradisi pemotongan hewan (meugang) dan ibadah puasa di tenda pengungsian.
Ia menjelaskan, bantuan sapi itu juga diharapkan dapat meringankan sedikit masyarakat yang tertimpa musibah gempa berkekuatan 6,2 skala Richter, Selasa (2/7).
Lembaga "Wali Nanggroe" Aceh juga menyalurkan bantuan sapi meugang sebanyak 24 ekor kepada masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah yang tertimpa gempa bumi tektonik awal Juli 2013. (WID/ES)
Copyright © 2012 - 2013 Sekretariat Kabinet RI. All rights reserved.
No comments:
Post a Comment