SEKRETARIAT NEGARA - RI
Rabu, 03 Juli 2013 - 05:21 WIB
- Dibaca: 678 kali
Gempa Aceh, Tim Reaksi Cepat Telah Berada di Lokasi
Oleh : DESK INFORMASI- Dibaca: 678 kali
Duka
kembali menyelimuti Tanah Air, setelah Gempa berkekuatan 6,2 skala
Richter (SR) yang mengguncang Bener Meriah, Aceh Tengah, dan sejumlah
kabupaten/kota lainnya di Aceh pada Selasa (2/7) pukul 14.37 WIB, yang
dilanjutkan dengan Gempa Susulan.
Data
sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, Fauzi,
dilaporkan 1 orang meninggal, puluhan orang luka, 22 rumah rusak berat
dan 2 masjid rusak berat di daerah Cekal dan Sumber Jaya.
Dilaporkan
beberapa ruas jalan retak dan tertimbun longsor. Sementara di Aceh
Tengah, melaporkan terdapat 1 orang anak meninggal dunia, 140 orang
luka-luka dan dibawa ke rumah sakit, 300 unit rumah rusak berat/ringan.
Staf
Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief
kepada redaksi mengungkapkan bahwa penyelamatan dan pedataan korban
masih terus dilakukan. “BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),
BPBD bersama TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat telah dan
sedang melakukan penanganan darurat. Selain itu, upaya pencarian dan
penyelamatan dan pendataan korban terus dilakukan,” kata Andi Arief.
Terkait beredarnya isu di sosial media tentang
adanya letusan Gunung Api Burni Telong, Andi menegaskan bahwa hal
tersebut tidak benar. “Laporan PVMBG, 23:00 WIB, terekam 64 gempa
vulkanik dalam, 49 gempa vulkanik dangkal, dan 92 gempa tektonik.
Pemantauan Gunung Burni Telong telah dintensifkan. Status masih Normal.”
Papar Andi seraya menambahkan jika jumlah kegempaan vulkanik dalam dan
gempa vulkanik dangal terus meningkat, aktivitas G Burni Telong akan
ditingkatkan dari Normal ke Waspada, sesuai informasi dari Dr.Surono
PVMBG.
Andi
juga berharap, intesitas para tokoh, budayawan dan ilmuwan kebencanaan
mensosialisasikan potensi dan mitigasi bencana seperti kegiatan
International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS), ,
“Gempa: Dialog Sains dan Agama,” Kamis (27/6) dapat ditingkatkan.
“Indonesia telah memiliki Peta Gempa Nasional, dari peta tersebut sudah
sangat jelas hampir di semua titik memiliki potensi kegempaan.” lanjut
Andi.
Andi juga mengemukakan, Tim Reaksi Cepat penanggulangan bencana dari pusat, Selasa (2/7) malam,
pukul 21.00 Wib dengan menggunakan pesawat khusus juga telah berangkat
ke Aceh. Dan menurut laporan sudah di lokasi bencana. Tim terdiri dari
BNPB, SRC PB (Satuan Reksi Cepat Penanggulangan Bencana), Kementerian
Sosial, Kementerian PU dan Kementerian Kesehatan dan sebagainya.
Bedasarkan
pantauan redaksi, 1 ruas jalan terputus di Km 92 Takengon, Kecamatan
Kebayakan, Kampung Muliye. Korban meninggal karena. tertimbun rumah yang
runtuh di desa Bah, Belang Mancung, Kec Ketol, Kab Aceh Tengah.
(YS/ES)
No comments:
Post a Comment