REDELONG |SuaraLeuserAntara|: Atek alias Alek warga keturunan Cina
(Tionghwa) yang tinggal di Kampung Ronga-Ronga, Kecamatan Gajah Putih,
Kab Bener Meriah diduga adalah otak pelaku kristenisasi atau pemurtadan
terhadap Hasbi aman Saidi warga Kampung Tunyang Induk, Kec Timang Gajah,
Bener Meriah.
Hasil penelusuran SLA pada, Jumat (14/6/2013), pria keturunan
Tionghwa ini menghilang dan dikabarkan lari ke Medan. Menurut sumber
SLA, kepergian Atek tidak diketahui, karena sebelumnya dia dan istrinya
ditimpa masalah keluarga yakni persoalan perceraian.
“ Tapi jejak Atek masih dapat ditelusuri. Karena adiknya masih
tinggal di Reronga dengan bisnis berdagang ,” ungkap salah seorang nara
sumber kepada SLA.
Ketua MPU Bener Meriah Tgk. Syarqawi Abdussamad juga mengakui, bahwa
dari hasil interogasi mereka kepada Hasbi aman Saidi (agen
pemurtadan-Red) bahwa cara mereka dalam menyebarkan kristenisasi dengan
cara berantai.
Oleh karena Hasbi aman Saidi orang Gayo yang berhasil dimasukan
pindah ke agama kristen, maka dia menjadi “agen” penyebaran agama
tersebut di wilayah Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Kepada SLA, Tgk Syaqawi Abdussamad mengatakan, Hasbi aman Saidi dan
tiga warga kampung tunyang lainnya, dituntun untuk ber-syahadat. “
Proses pensyahadatan berlangsung, Kamis (13/6) petang, sekira pukul
18.00WIB dilaksanakan di kediaman Hasbi di Kampung Tunyang Induk,
Kecamatan Timang Gajah.
Diungkapkan ketua MPU. Awalnya Hasbi disyahadatkan bersama dua orang
warga lainnya oleh pihak MPU dihadapan Muspika Timang Gajah, aparat
kampung serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam proses pensyahadatan yang disaksikan sejumlah masyarakat itu,
HSB mengaku akan kembali memeluk agama Islam, termasuk dua orang
korbannya juga kembali mengucapkan dua kalimat syahadat. Secara
terpisah, seorang pengikut HSB, juga disyahadatkan dalam waktu yang
berbeda.
Tak pernah disangka, HSB ,55, warga Kampung Tunyang yang dikenal taat
beribadah bahkan sering menjadi muazin di kampungnya, diam-diam sedang
menjalankan misi pemurtadan di kampung itu.
Bahkan HSB telah mengajak tiga warga di kampung itu, untuk berpindah
agama. HSB sendiri telah pindah agama sejak tahun 2012 lalu. MPU
menemukan satu kitab injil yang disimpan oleh HSB. Namun banyak orang
yang tidak tahu.
Selama setahun memeluk agama Kristen secara diam-diam, HSB telah
berhasil mengajak tiga orang warga setempat, untuk masuk ke agama
barunya yakni nasrani.
Ketua MPU Bener Meriah ini, menghimbau kepada seluruh masyarakat di
daerah itu, maupun daerah lain untuk mewaspadai praktik-praktik
pemurtadan seperti yang terjadi di Kampung Tunyang. Aksi ini, rata-rata
berkedok bisnis tetapi digiring ke masalah pemurtadan.(izq)
No comments:
Post a Comment