Jongok Lut Tawar Terancam Punah
Takengon-LintasGayo.co :
Kerusakan ekosistem Danau Lut Tawar semakin hari semakin nyata
dirasakan, penurunan kuantitas dan kualitas air berdampak pada
berkurangnya populasi ikan-ikan lokal dan terancamnya beberapa jenis
ikan endemik, meningkatnya tekanan akibat aktivitas masyarakat terhadap
lingkungan sekitar danau juga mengancam kelestarian burung-burung yang
biasa hidup di sekitar Danau Lut Tawar, salah satunya adalah Cangak
(Gayo : Jongok).
Salah seorang tokoh masyarakat Toweren
Toa Kecamatan Lut Tawar, Ansar. AK, sabtu 28 desember 2013 menaggapi
gejala kepunahan burung jongok ini mengaku terkahir melihatnya sekitar 8
tahun silam.
“Saya tidak pernah lagi melihat burung
tersebut. Semasa saya kecil dulu bukan hal yang sulit untuk mendapatkan
Jongok, karena jumlahnya pada saat itu masih banyak, tetapi sekarang
jangankan menangkapnya mengidentifikasi keberadaannya pun sangat sulit,”
kata Ansar. AK, pria berumur 47 tahun ini.
Kini keberadaan jongok sudah semakin
langka ditemukan, bahkan dalam penelusuran LintasGayo.co bersama aktivis
LSM Tajuk selama beberapa hari di bagian selatan pinggiran Danau Lut
Tawar belum berhasil menemukan keberadaan Jongok.
“Menyikapi ini LSM Tajuk mulai tahun
2014 ini akan fokus pada upaya-upaya pemulihan kualitas lingkungan Danau
Lut Tawar dengan beberapa aksi yang sudah direncanakan sebelumnya,”
ujar Kasman salah seorang aktivis LSM Tajuk.
Menurutnya, hari ini burung
Cangak/Jongok yang langka, bukan tidak mungkin di masa-masa yang akan
datang juga akan kehilangan burung-burung khas lainnya yang menjadi ikon
Danau Lut Tawar.
“Jika tidak ada upaya-upaya serius dari
para pihak untuk menekan laju ancaman kerusakan ekosistem Danau Lut
Tawar, maka semua tinggal cerita saja,” pungkas Kasman.
Penelusuran Lintasgayo.co, Cangak
(Jongok) adalah spesies burung yang berukuran besar, sekitar 60 cm.
Warna abu-abu coklat berangan. Iris kuning, paruh coklat, kaki coklat
kemerahan. Bulu lainnya pada burung ini berwarna coklat kemerahan.
Terdapat setrip hitam menurun sepanjang leher yang merah-karat khas.
Punggung dan penutup sayap abu-abu, bulu terbang hitam.
Suaranya yang nyaring dan khas mewarnai
kicauan burung-burung Danau Lut Tawar pada senja hari, biasanya jongok
akan pulang ke sangkar ketika senja hari menjelang magrib sambil
mengeluarkan suara nyaring dan khas. (A. Muperala | kha)
No comments:
Post a Comment