TAKENGEN |SuaraLeuserAntara| Dalam press release yang dikirimkan
kepada media, Jarwansah selaku komandan tanggap darurat atau Ketua Badan
Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengatakan bahwa sudah pada capek.
“ Mohon dimaklumi kondisi ini, apalagi kita semua sudah pada capek ”
sebutnya dalam rilis yang mereka kirimkan. Kalimat tersebut dianggap
tidak sewajar diucapkan Jarwansah, sementarta BPBA ditugaskan menangani
bencana.
“ Itu sudah tugas mereka ” ungkap Zam-zam Mubarak LSM relawan yang
bergerak di bidang riset dan data peduli gempa Gayo kepada SLA, Jumat
(19/7/2013) di posko media lapangan sekdakab Aceh Tengah.
Menurut Zam-zam, sangat disayangkan pernyataan melalui pres release
yang dikeluarkan Jarmansyah yang mengatakan capek, jika hal tersebut
dikatakannya,” kami relawan lokal siap bekerja membantu korban gempa ,”
ujar Zam-zam.
Dia juga mempertanyakan mekanisme penggunaan anggaran 64 milyar lebih
,” menurut hemat kami anggaran yang bersumber dari APBA tersebut
merupakan dana siap pakai yang belum pernah digunakan ,” ungkap Zam-zam.
Namun disayangkan, dalam relis pada 18 Juli 2013 kemarin, menyebutkan
pihak BPBA mengklaim telah mempergunakan anggaran 64 milyar lebih
tersebut, sejak hari pertama terjadinya gempa bumi Aceh ,” hal ini harus
dijelaskan kepada publik ungkap ,” pinya Zam-Zam.
Selanjutnya Zam-zam juga meminta setiap bantuan yang bersumber dari
pihak ketiga harus juga transparan penyaluranya, karena menurut pantauan
mereka yang memberikan bantuan dari pihak ketiga tidak sedikit
nilainya, namun sejauh ini, masyarakat tidak mengetahui berapa jumlah
bantuan dari pihak ketiga tersebut.
“Jumlah bantuan dari pihak ketiga dan bantuan BPBA tidk dicampur
adukan sehingga pertanggung jawaban bisa lebih transparan ”, sebutnya.
Ia juga mempertanyakan bantuan dari Bandan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) yang mengalokasikan dana sebesar Rp 40 milyar terkait
darurat penanggulangan dampak gempa, apakah sudah dipergunakan atau
belum, tanya Zam-Zam. (BsG)
No comments:
Post a Comment