TAKENGEN |SuaraLeuserAntara|: Aksi demo atau serbuan masyarakat ke
Perusahan Listrik Tenaga Air mengakibatkan sejumlah korban, walaupun
terluka dengan sebab yang belum diketahui, M. Rusdi ,60, warga Kampung
Bintang, terpaksa dilarikan ke UGD RSU Datu Beru Takengen.
“ M. Rusdi ,60, jari kelingkingnya patah dan jari manisnya terluka.
Kami juga belum mengetahui apa penyebab jari tersebut terluka ,” ungkap
dr. Hardi Yanis Kepala Rumah Sakit Datu Beru Takengen, kepada wartawan
melalui telefon selulernya, Rabu (26/6/2013).
Sedangkan salah satu korban lagi adalah Sofya ,50, yang terluka di
bagian kaki. Namun pria ini tidak dibawa ke rumah sakit, karena dianggap
lukanya belum terlalu parah.
Namun sebelumnya, seperti sejumlah data yang dihimpun SLA, beberapa
pendemo mencoba mendobrak dan menerobos pagar yang terbuat dari seng di
lokasi kerja PLTA di Kampung Bale, Kecamatan Lut Tawar, Takengen, Aceh
Tengah.
Ratusan masyarakat korban luapan air PLTA ini merasa dibohongi oleh
pihak perusahaan milik negara ini, yang telah berjanji akan membayar
uang ganti rugi akibat banjir beberapa waktu lalu.
Lalu, puluhan anggota Polres Aceh Tengah dan Puluhan Brimob yang
menjaga lokasi LTA tersebut memuntahkan gas air mata, hal tersebut
dilakukan karena massa dianggap sudah mulai bringas.
Akibatnya, Rusdi dan Sofyan terluka, namu, Kapolres Aceh Tengah AKBP
Artanto membantah dua orang korban yang terluka itu bukan terkena gas
air mata, melainkan terkena seng pagar LTA.(izq)
No comments:
Post a Comment