Pelayaran Rainbow Warrior III Usung Perlindungan Laut dan Hutan
Jakarta – Kapal Legendaris Greenpeace
Rainbow Warrior III, dipastikan akan memasuki perairan Indonesia, karena
sudah mendapat ijin berlayar dari Menteri Luar Negeri.
Kepastian tersebut disampaikan Kepala
Greenpeace Indonesia, Longgena Ginting di Kantor Greenpeace di Jakarta,
Selasa (07/05/2013).
Menurut Ginting, pihaknya juga mendengar
adanya suara penolakan dari salah satu anggota DPR RI Wakil Ketua
Komisi IV Firman Subagyo, yang meminta pemerintah menolak kedatangan
kapal Rainbow Warrior III berlayar di perairan Indonesia.
“Rainbow Warrior telah menjadi jiwa dan
hati kampanye global Greenpeace selama 30 tahun lebih. Ia telah
diserang, ditabrak, ditembaki dan dibom, tetapi semangat Rainbow Warrior
tetap kuat seperti sejak dulu,”ujar Longgena Ginting.
Presiden Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono juga menerima undangan untuk mengunjungi kapal terbaru
Greenpeace ini. Dalam pertemuannya dengan Eksekutif Direktur Greenpeace
International Kumi Naidoo, di Jakarta 7 Juni 2012, Presiden SBY berkata
akan menyambut Rainbow Warrior untuk datang dan menerima undangan Kumi
untuk berkunjung ke kapal itu.
Menurut mantan Direktur Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI, Kapal Rainbow Warrior adalah aset
unik dalam upaya penyelamatan planet bumi dan melindungi kepentingan
umat manusia. Kapal ini selalu berada di garis depan kampanye
Greenpeace, kerap berlayar ke tempat terpencil untuk menjadi saksi
langsung serta melakukan aksi menghentikan perusakan lingkungan.
“Tahun ini, Rainbow Warrior berada di
sini untuk meluncurkan kampanye baru laut Greenpeace Indonesia dan juga
mendukung komitmen Presiden SBY untuk melindungi hutan Indonesia dan
menurunkan emisi gas rumah kaca Indonesia hingga 26 persen pada
2020,”tutur Longgena.
Kapal Rainbow Warrior III akan tiba
Papua Jayapura pada tanggal 9 hingga II Mei, lalu akan melanjutkan
perjalanannya ke Manokwari (16-18 Mei). Selanjutnya akan melanjutkan
pelayaran ke ke Benoa-Bali (31 Mei-1 Juni) dan tiba Jakarta pada tanggal
7 Juni hingga 10 Juni 2013.
Rainbow warrior, salah satu seri kapal
laut yang dioperasikan oleh Greenpeace untuk melakukan aksi aksi
menentang perusakan lingkungan.
“Setiap tempat yang disinggahi akan
digelar sejumlah kegiatan seperti seminar, diskusi dan pameran
lingkungan,”kata Longgena Ginting.
Selain itu, selama perjalanan, crew
Kapal Rainbow Warrior akan mendokumentasikan keindahanan kekayaaan
hayati (Kehati) Indonesia termasuk kerusakan kehati. “Ini menjadi bagian
komitmen politik Greenpeace atas komitmen Indonesia menurunkan emisi
karbon,”kata Arifsyah M Nasution, Juru Kampanye Laut Greenpeace
Indonesia.
Seraya menambahkan, Greenpeace juga
ingin memastikan tata kelola laut Indonesia mendukung pembangunan
berkelanjutan serta pemenuhan hak nelayanan dalam akses sumber daya
laut. “Saatnya nelayan Indonesia menjadi tuan di negeri
sendiri,”ujarnya.
Sementara R, Kiki Taufik, juru kampanye
hutan Greenpeace Indonesia mengatakan, layu perusakan hutan di Indonesia
berkejaran dengan waktu. “Kita tidak mau apa yang terjadi di hutan
Sumatera dan Kalimantan, juga terjadi di Papua yang merupakan harapan
terakhir hutan tropis dunia. Kami mendesak pemerintah untuk melanjutkan
moratorium hutan,”kata Kiki.
Perjalanan selama sebulan, Kapal Rainbow
Warrior akan mengusung kampanye tema 100 % Indonesia, Bersama
Melindungi Hutan dan Laut Kita. “Indonesia adalah rumah bagi salah satu
laut terkaya dan hutan paling alami di dunia. Tahun ini, Rainbow Warrior
III akan mengadakan perjalanan untuk bercerita kepada dunia mengenai
kekayaan alam Indonesia, dan pentingnya melindungi warisan alam ini,”
imbuhnya.
Kapal ini adalah reinkarnasi ketiga dari
kapal legendaris. Rainbow Warrior pertama berlayar pada 1978 sebelum
dibom oleh Pemerintah Prancis pada 1985 saat akan melangsungkan protes
percobaan nuklir Prancis di Pasifik.
Lalu perjuangan Rainbow Warrior I
menyelamatkan bumi dilanjutkan Rainbow Warrior II mulai berlayar pada
1989 dan berkampanye mencegah perusakan lingkungan selama 22 tahun di
seluruh belahan bumi.
Rainbow Warrior II ini sudah tiga kali
mengunjungi Indonesia. Kunjungan pertama pada Januari 2004 saat Konvensi
Keanekaragaman Hayati PBB. Pada 2005, Rainbow Warrior membantu
organisasi pertolongan medis Medecins Sans Frontieres (MSF) menyalurkan
bantuan di wilayah Indonesia yang terkena dampak tsunami.
Pada Desember 2007, kapal ini melakukan
pelayaran formasi (flotilla) bersama ratusan kapal nelayan setempat di
Bali untuk mempromosikan perlindungan hutan saat Konvensi Iklim PBB
(UNFCCC) ke-13. Pada 2010 Rainbow Warrior bermaksud kembali datang ke
indonesia dalam rangka tur “Turn The Tide Asia Tenggara” tetapi ditolak
masuk ke perairan Indonesia.
Rainbow Warrior III yang diluncurkan
Oktober 2011, adalah kapal pertama yang didesain dan dibuat secara
khusus untuk para Laskar Pelangi (Greenpeace). Rainbow Warrior II
merupakan salah satu kapal paling ramah lingkungan yang pernah ada di
dunia, dan dirancang khusus untuk berfungsi sebagai kendaraan kampanye
lingkungan. Kapal ini didanai oleh individu-individu pendukung
Greenpeace di seluruh dunia, sekitar 50.000 orang diantaranya dari
Indonesia. (Marwan Azis)
Sumber:
No comments:
Post a Comment