REDELONG |SuaraLeuserAntara|: Lagi, mahasiswa
dan Pemuda Bener Meriah kembali datangi Gedung DPRK, mereka ingin
menemui panitia tim seleksi perekrutan anggota KIP yang berkantor di
gedung dewan tersebut. Para pemuda dan mahasiswa ini masih tidak puas
dengan kinerja timsel yang lamban dan kurang profesional.
Kedatangan
mereka pada, Selasa (28/5/13) juga mempertanyakan soal hasil sementara
rekruitmen anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) setempat.
Para
mahasiswa ini, menduga adanya kejanggalan dalam dalam pelaksanaan
pemilihan calon anggota KIP yang dilakukan oleh panitia seleksi
(Pansel). Salah satunya, mahasiswa mempertanyakan tentang tidak
diumumkannya hasil seleksi untuk 30 calon anggota KIP yang telah lulus
ujian tulis di media cetak dan elektronik.
Mahasiswa
ini juga menyoroti soal adanya tiga orang anggota KIP yang masih aktif
(incumben) saat ini, juga lulus dalam seleksi ujian tulis. Alhasil,
antara mahasiswa dengan tim Pansel menggelar diskusi di ruang kerja tim
Pansel di Gedung DPRK Bener Meriah.
“
Seleksi ini kan, bukan menjadi rahasia negara. Seharusnya Tim Pansel
bisa mengumumkan nilai ujiannya kepada publik. Ini jangankan nilai
ujian, 30 orang calon anggota KIP yang telah lulus ujian tulis saja
tidak diumumkan. Padahal, pengumuman di media cetak maupun elektronik
itu harus dilakukan sesuai dengan aturan qanun ,” kata perwakilan
Barisan Muda Bener Meriah.
Menurut
mahasiswa ini, rekam jejak ketiga anggota KIP Bener Meriah yang juga
lulus dalam seleksi menjadi anggota KIP untuk priode berikutnya
diketahui banyak melakukan kesalahan. Diantaranya terdapat hasil temuan
BPK terhadap pertanggung jawaban keuangan KIP Bener Meriah yang dianggap
merugikan negara.
“
Persoalan ini kami sampaikan, agar menjadi pertimbangan tim pansel.
Tiga orang anggota KIP yang maju lagi menjadi anggota KIP untuk priode
kedepan, sudah diketahui bagaimana kinerjanya. Bahkan temuan BPK ini,
bisa menjadi bahan bagi tim pansel untuk meluluskan kembali ketiga
anggota KIP tersebut untuk priode selanjutnya ,” tambah Aramiko dari
mahasiswa GMNI.
Dalam
diskusi itu, sempat berlangsung alot lantaran mahasiswa mendesak tim
menggagalkan beberapa orang yang akan ikut seleksi tahap berikutnya.
Karena, menurut para mahasiswa dari 30 peserta yang dinyatakan lulus,
sebagian besar tidak memenuhi syarat terutama terkait domisili (tempat
tinggal).
Bahkan
mahasiswa itu, meminta kepada tim Pansel nilai para peserta calon
anggota KIP agar diserakan kepada mereka, namun permintaan tersebut tak
diberikan oleh tim pansel.
Selanjutnya para pemuda dan mahasiswa menghadap Komisi A, DPRK Bener Meriah.
Dalam pertemuan tersebut, para mahasiswa ditemui langsung oleh Ketua Komisi A, Riduansyah, Firmasnyah, dan Zarmiza.
Mahasiswa mendesak Komisi A agar mempertimbangkan kembali hasil seleksi tim pansel untuk calon anggota KIP setempat.
“
Saya minta adik-adik bersabar. Dalam dua hari ini, kami akan melakukan
rapat dengan pimpinan dewan serta tim pansel untuk membahas persoalan
ini. Tunggu aja apa hasilnya ,” sebut Zarmiza.
Dari
pantauan Suara Leuser Antara, tim pansel perekrutan KIP Bener Meriah
lebih banyak diam ketika meghadapi tuntutan mahasiswa. Tampak tim
independen ini canggung dan tidak bisa menguasai situasi
Setelah
melakukan pertemuan dengan anggota DPRK Komisi A, mahasiswa dan pemuda
Bener Meriah membubarkan diri dan meyatakan tetap memantau proses
seleksi berikutnya.(izq)
No comments:
Post a Comment