Di Rawe, Makam 9 Pang Gayo Terbengkalai
Takengon | Lintas Gayo -
Tokoh masyarakat Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah minta pihak
terkait di Aceh Tengah memberi perhatian khusus terhadap sejumlah
peninggalan sejarah di Gayo, khususnya di Rawe Kecamatan Lut Tawar.
“Di kampung kami ada beberapa
peninggalan sejarah berharga, namun kami belum bisa mengelolanya dengan
baik jika tidak didukung pihak terkait,” kata Reje Kampung Rawe,
Darmawi, kepada Lintas Gayo Sabtu 4 Mei 2013 malam.
Diantara tempat bersejarah tersebut,
disebutkan diantaranya gua tempat pertahanan tentara Muslimin saat
melawan penjajah Belanda. Selanjutnya lokasi tempat disembunyikannya
salah seorang Raja Aceh saat dikejar-kejar tentara Belanda, Masjid Tue
Rawe serta 9 (sembilan) makam Pang Gayo yang syahid ditembak Belanda.
“Jika tidak segera dikelola dan
dikenalkan kembali kepada generasi muda saat ini, bukti sejarah Gayo
akan hilang,” keluh Reje Rawe ini.
Pernyataan ini dibenarkan Imam Mukim Lut
Tawar, Tgk. Haikal Sadiq. “Saya merasa sangat berhutang kepada generasi
penerus jika bukti sejarah ini hilang. Namun saya tidak punya daya
untuk merubah situasi ini,” kata Haikal Sadiq.
Pengakuannya, dirinya hampir setiap
tahun berziarah ke komplek makam 9 Pang Gayo yang syahid melawan
penjajah Belanda tersebut. Dan membersihkan lokasi tersebut bersama
kerabat Pang-Pang tersebut yang datang berziarah.
Nama-nama Pang yang masih diingat Haikal
Sadiq diantaranya Pang Muge, Pang Pendawa, Pang Penjet, Pang Akub dan
Pang Sampe. “Itu saja yang saya ingat, 4 lainnya saya tidak ingat lagi
siapa namanya,” kata Haikal.
Dikisahkan, para pang tersebut syahid
setelah bertempur dengan Belanda di Rawe. Sebanyak 2 orang tentara
Belanda tewas saat itu di Atu Gong Rawe.
“Perang tersebut terjadi sebelum salah
seorang Raja Aceh disembunyikan di Rawe di tahun 1873 kalau saya tidak
khilaf,” kata Haikal Sadiq. (Kha A Zaghlul)
No comments:
Post a Comment